Episode
20 dimulai dengan kilas balik saat Yoon mengatakan pada Myung bahwa ia
akan memberikan leher Raja untuk Yang Myung. Myung : apakah kau
mengatakan kau ingin menebas leher raja sendiri? Yoon mengatakan Myung
yang harus melakukannya, dengan begitu pendukung akan percaya Yang Myung
ada dipihak mereka. Myung : Hanya jika aku melumuri tanganku dengan
darah saudaraku sendiri mereka akan mengakui aku sebagai raja? Yoon
mengatakan bagaimana negara ini dibangun dengan hal-hal seperti itu.
Myung mengatakan itu kesempatan yang baik, bukan saran yang buruk. Myung
mengatakan ia akan melakukakannya.
Kembali
ke masa kini, Pemberontakan sudah dimulai, Yoon mengeluarkan perintah
untuk membunuh mereka. Yoon mengatakan pada Myung untuk segera menebas
leher Hwon. Flasback lagi kehari Myung pernah mengarahkan pedang ke arah
Hwon. Hwon berteriak pada Myung : Mengapa kau ragu-ragu untuk memotong
leherku?! Kau kehilangan kesempatan hari ini, jadi jangan mencoba untuk
mendapat kesempatan sekali lagi. Myung : Tidak, aku akan punya
kesempatan lagi. Kau tahu apa yang akan aku lakukan, katakan. Apa yang
kau rencanakan?
Pada saat sekarang, Yoon mengatakan pada Myung : kenapa
kau ragu? cepat dan potong lehernya?! Yang Myung berteriak dan menuju
Hwon tapi tiba-tiba ia mengarahkan pedangnya pada penjaga lain. Kemudian
Woon datang sehingga Hwon bisa berlari dan menyelamatkan diri. Ada
Flashback lagi ke hari itu. Hwon mengatakan pada Myung mengenai
rencananya. Hwon : Aku berfikir membuat suatu perburuan, bersama
komplotan yang mencoba membunuh gadis itu. Mereka yang menggunakan
kematian gadis itu untuk naik ke posisi mereka. Mereka yang membunuh
orang tak bersalah, mereka yang lebih peduli pada diri mereka sendiri
dari pada rakyat. Semuanya, aku ingin memburu mereka.
Myung : Mereka tak
akan duduk dan membiarkan itu terjadi. Hwon : Aku tahu. Jika aku tak
menyerah, mereka akan mencari bantuan. Mereka akan datang menemuimu
segera. Myung : Jadi apa yang kau inginkan dariku? Hwon mengatakan ia
butuh sebuah buku yang berisi nama-nama konspirator di dalamnya. Jika
mereka tak membunuh orang-orang itu, Yeon Woo akan hidup dalam bahaya
sepanjang hidupnya. Negara ini juga akan kesulitan. Myung : apa yang kau
percayai dariku sehingga kau menempatkan dirimu dalam bahaya seperti
itu? Hwon : Aku menyelamatkan hidupmu sekarang. Myung bertanya apa Hwon
membicarakan hal yang berbeda? Hwon : tentu saja. Itu keputusanmu.
Yang
Myung berlari menuju Hwon yang berjalan ke puncak tangga. Yoon dan
penjaga lain menyerang, namun penjaga istana tetap melindungi Hwon. Klan
Yoon kalah jumlah. Penjaga lain berdatangan dan menutup pintu. Kelompok
Yoon dikelilingi. Hwon : dari sini, perburuan dimulai. Lari. Para
penjaga menyerang kelompok Yoon. Myung dan Woon melompat untuk melawan.
Yoon berteriak kalau akan ada hadiah untuk mereka yang bisa membunuh
raja dan Yang Myung. Menteri pun dibunuh.
Dayang Bo Kyung masuk ke kamar Bo Kyung dan menyuruhnya untuk segera pindah karena dia dalam bahaya, tapi Bo Kyung menghilang.
Dayang Bo Kyung masuk ke kamar Bo Kyung dan menyuruhnya untuk segera pindah karena dia dalam bahaya, tapi Bo Kyung menghilang.
Bo
Kyung sedang berjalan dan mengatakan : Yang Mulia dan Ayah. Apa kalian
harus bertumpah darah? Aku tak tahu siapa yang akan menang, tapi aku
menjadi tak berguna bagi siapapun. Sejak pertama aku melihatmu, Yang
Mulia, satu-satunya hal yang ku inginkan adalah cinta darimu. Sampai
akhirnya aku menjadi ratu, aku akan mati sebagai wanitamu. Bo Kyung
berjalan membawa kain putih, ia akan bunuh diri dengan itu.
Banyak
menteri yang mati. Yoon meminta agar Yang Myung dibunuh dan mengambil
kembali buku yang telah ditulisi nama pemberontak oleh Yang Myung.
Profesor akan membunuh Yang Myung tapi tak bisa. Myung memberitahu
kelompok Yoon kalau buku itu ada padanya, jika ingin mengambilnya maka
datanglah. Yoon melihat kesekeliling, semua orang mati. Dia lah
satu-satunya yang masih berdiri.
Yoon melihat Hwon dan Hwon menembakkan panah ke arah Yoon. Ia memukul
kaki Yoon. Yoon kembali berdiri. Yoon ingin menuju Hwon tapi Yang Myung
menghalanginya. Yoon terjatuh.
Yang
Myung melihat ke arah Hwon dan tersenyum. Salah satu pemberontak
bangkit kembali dan Hwon segera memperingatkan Yang Myung. Yang Myung
berdiri dan bersiap-siap. Yang Myung dalam hatinya : Tolong maafkan
pilihanku yang kekanak-kanakan. Seharusnya hanya ada satu matahari
dilangit, sehingga tidak ada kebingungan lagi karena aku. Yang Myung
menjatuhkan pedangnya dan membiarkan dirinya dibunuh. Hwon berteriak :
Hyung-Nim!!! (T_T Yang Myung~). Woon terlihat terkejut. Hwon lalu menuju
Yang Myung.
Shaman Jang menatap langit dan melihat dua matahari. Lalu bulan menutupi salahsatunya. Jansil menangis dan berkata : Orrabuni~
Hwon
didekat Yang Myung yang sedang sekarat. Woon juga disana menangis. Yang
Myung berkata tidak baik berbaring di lengan Woon. Woon bertanya
mengapa? Myung : Hari ini sangat melelahkan, berpura-pura menjadi
seorang pemberontak dan itu bukan hal yang menyenangkan. Jika ada sebuah
penyesalan, mungkin karena aku tidak melihat Yeom. Hwon menangis
melihat kakaknya.
Myung : Mengapa kau menangis? Jangan menangis. Aku
baik-baik saja. Yang Myung kemudian memberikan buku itu. Myung : Ini
adalah buku yang berisi nama-nama pemberontak. Hwon : Tolong jangan
bergerak. Tabib akan segera datang. Bertahanlah. Myung : Ada saat
ketika aku membencimu karena memiliki segalanya, sehingga aku
benar-benar ingin ada diposisi itu. Tapi temanku dan hubungan kita
terlalu berharga untuk diganti dengan posisi raja.
Yang
Myung memegang tangan Hwon dan berkata jadilah raja yang baik dan
jagalah warga negara serta gadis itu. Aku akan menjagamu dari sana. Yang
Myung berkata dalam hatinya : ayah aku akan datang sebagai anakmu,
bukan sebagai raja. Kau bisa tertawa sebanyak yang kau inginkan, tapi
aku merasa sedih untuk ibuku yang aku tinggalkan. Myung ingat bagaimana
ia mengucapkan selamat tinggal pada Yeon Woo kecil dan bertanya apakah
Yeon Woo ingin ikut dengannya dan Ia mengatakan ia mampir untuk melihat
wajah Yeon Woo. Myung : Sejak aku melihat wajah itu baik-baik saja,
sekarang semua selesai.
Yang
Myung meninggal. Hwon memegang kakaknya dan terus berteriak-teriak
memanggil nama Myung dan memintanya membuka matanya. Hwon : Aku hanya
memerintahkan untuk mendapatkan buku nama itu, aku tak pernah
memerintahkan kau untuk mati. Tolong buka matamu. Ini perintah, apa kau
tidak mematuhinya? Hyung-Nim. Hwon berteriak ke arah langit.
Yeon
Woo sedang membaca di dalam tandu. Hong mengetuk dan mengatakan kalau
mereka sudah sampai, ia minta Yeon Woo keluar. Yeon Woo bertanya dimana
ini? Hong mengatakan raja memerintahkannya membawa Yeon Woo ke sini.
Hong mengatakan agar Yeon Woo cepat dan masuk ke dalam karena Yeon Woo
pasti lelah dalam perjalanan.
Yeon
Woo melewati gerbang dan melihat ibunya ada disana. Ia mulai menangis
melihat ibunya dan mencoba memanggil 'ibu'. Ibu yang melihat Yeon Woo
memanggilnya 'Yeon Woo'. Ibu : Apakah kamu Yeon Woo? Yeon Woo menangis
dan mengangguk. Ibu bertanya lagi Apakah kau benar-benar Yeon Woo?
Mereka berdua berpelukan dan menangis. Ibu berkata : Kau masih hidup.
Kau benar-benar masih hidup. Ibu melihat wajah puterinya dan bertanya
apakah ini mimpi atau kenyataan. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi.
Aku tak tahu akan bertemu lagi denganmu.
Ibunya
jatuh lemas karena bahagia dan Yeon Woo memeluknya. Yeom datang dan
memanggil ibunya dan Yeon Woo memanggilnya "kakak". Yeom melihat adiknya
dan berkata ayo kita bawa ibu ke dalam.
Ibu
berbaring, ia masih memegang tangan puterinya yang sangat ia rindukan.
Yeom meninggalkan mereka berdua. Ibu berkata beberapa waktu yang lalu ia
melihat seorang gadis yang mirip Yeon Woo, apapun kejahatannya
orang-orang melempar batu padanya. Ketika aku melihatnya hatiku sakit.
Yeon Woo berkata mereka bisa berbicara tentang lainnya perlahan-lahan
dan minta ibunya beristirahat.
Ibu berkata ia tak mau, bagaimana nanti
kalau Yeon Woo menghilang lagi saat ia tidur. Yeon Woo berkata itu tak
akan terjadi. Dia tak akan pergi kemanapun tanpa seizin ibunya. Ibu :
Aku tak tahu apa yang terjadi. Selama 8 tahun, di tempatmu, putri
tinggal disampingku adalah orang yang terlibat dalam kematianmu. Aku tak
percaya itu. Yeon Woo : Apa kau dengar dari kakak? Ibu : Aku dengar ia
melakukan kejahatan besar. Dalam kandungannya, ada garis keturunan kita.
Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu?
Yeon
Woo keluar menemui kakaknya dan memanggilnya. Yeon Woo : Apakah kau tak
akan melihatku? Jika kau menyalahkan diri sendiri aku tak punya pilihan
selain menyesali bahwa aku masih hidup. Apa kau ingin aku melakukan
itu? Yeom berbalik dan mengatakan bahwa ia melakukan kejahatan besar
pada Yeon Woo.
Yeon Woo : Bagaimana mungkin kau berfikir kau melakukan
kejahatan besar padaku? Kau tak melakukan kesalahan. Yeom mengatakan
kalau semua itu karena dia. Yeon Woo berkata jangan mengatakan hal itu
dan syukurilah karena aku masih hidup. Yeom memeluk adiknya dan
berterima kasih karena Yeon Woo masih hidup. Dan Yeon Woo juga berterima
kasih karena kakaknya masih hidup.
Min
Hwa sedang dikamarnya melihat pakaian bayinya yang ia buat. Seseorang
datang, Min Hwa berfikir itu pembantunya jadi Min Hwa berkata ia sudah
bilang tak mau makan bubur atau nasi. Apa kau tak mendengar kata-kataku?
Min Hwa mendongak dan melihat Yeon Woo dihadapannya membawa nampan yang
berisi bubur. Yeon Woo bertanya mengapa Min Hwa tidak mau makan.
Min
Hwa : Kau fikir aku punya hak untuk makan? Yeon Woo : Jadi, apa kau
ingin mati bersama bayi yang ada dalam perutmu? Min Hwa : Apa kau ingin
aku mati? Yeon Woo : Tidak, aku ingin kau hidup. Min Hwa : Pembohong.
Itu tak akan pernah terjadi. Aku mencoba untuk membunuhmu, bagaimana
bisa kau ingin aku hidup. Yeon Woo : Bahkan jika kau mencoba membunuhku,
aku tetap hidup sekarang. Aku membencimu dan ingin kau mati, tapi
terima kasih kau hidup, ibuku bisa tertawa dan kakakku bisa mendapatkan
putera.
Min Hwa berkata beraninya Yeon Woo berkata tulus. Akan lebih
baik jika kau berteriak dan menyuruhku mati. Ambil pakaianku jadi aku
bisa menyembah dihadapanmu untuk meminta pengampunan. Yeon Woo : Apakah
kau butuh pengampunanku? Jika ya, maka aku akan memberimu pengampunan.
Demi raja dan kakakku yang merasakan sakit karenamu, ditempatmu, aku
akan memohon pengampunan, demi orang yang membayar kejahatanmu, maka aku
akan memberimu pengampunan. Tapi tetaplah hidup. Hidup dan mintalah
pengampunan dirimu sendiri. Terima hukumanmu. Bukan untuk kakakku dan
Raja, tapi untuk dirimu sendiri.
Min Hwa menangis dan ia mengambil
sendok. Min Hwa : Untuk hidup, untuk tetap hidup. Terima kasih. Yeon Woo
: Tolong biarkan aku mengatakan hal yang sama kembali padamu. Min Hwa
menangis dan mulai makan. (Yeon Woo ingin minta pengampunan dirinya
sendiri karena kejahatannya, bukan pengampunan dari kakaknya atau Hwon).
Ibu
Yang Myung melihat puteranya dengan sedih dan meminta Yang Myung
membuka matanya. Ia berkata berhenti bercanda dan buka matamu. Siapa
yang berbohong padaku? Tidakkah kau lihat dia tersenyum? Bukankah kau
masih hidup? Bangunlah. Jangan bercanda seperti ini. Kau tak boleh
melakuakn ini. Ibumu takut. Ibu terus memanggil-manggil nama puteranya
dan memintanya bagun.Woon yang sedari tadi disana pun keluar.
Woon
berdiri memandangi lagit malam. Bayangan Yang Myung muncul dan
mengatakan : Jadi, hari ini sang penjaga Woon lelah. Woon memanggil
namanya. Myung : tidakkah kau meridukanku? Woon : meninggalkan kami
seperti itu apa kau bahagia? Myung : Ya aku menyukainya. Aku tak perlu
tersenyum palsu lagi. Aku juga tak perlu memaksakan diri meminum alkohol
lagi, aku tak suka minum. Aku tak menjadi ancaman bagi raja lagi. Lebih
dari itu, aku bisa menjaga gadis itu dalam hatiku sebanyak yang aku
inginkan.
Woon : Bisakah aku meminta satu hal? Myung : katakanlah
sebanyak yang kau inginkan. Woon : Apakah kau masih menganggapku
temanmu? Myung : Teman, teman merupakan sebuah kata yang bagus setiap
kali kau mendengarkannya. Woon : Jawab aku. Kau datang sebagai teman?
Myung : tentu saja. Dulu sampai sekarang, saat ini dan seterusnya kau
adalah temanku.
Para
Dayang menangisi Bo Kyung yang sudah meninggal karena gantung diri.
Hwon berdiri didekat mayatnya dan menatap Bo Kyung yang matanya masih
terbuka. Hwon lalu menutup matanya.
Hwon
berjalan keluar dan melihat Yeon Woo ada disana. Yeon Woo berjalan ke
arah Hwon. Hwon akhirnya menumpahkan segala kesedihannya dengan menangis
dihadapan Yeon Woo dan Yeon Woo memeluknya dengan penuh cinta. Yeon Woo
menepuk punggung Hwon.
Hwon
mengadakan pertemuan dengan para menteri baru. Ia mengatakan setelah
apa yang terjadi seluruh negara berada dalam kekacauan. Banyak hal yang
mereka butuhkan untuk menghilangkan kekhawatiran rakyat dan membuat
semuanya stabil. Menteri mengatakan mereka akan melakukan itu.
Hwon
mengatakan ia tidak akan melupakan darah yang telah di tumpahkan saat
pemberontakan itu. Ia membawa orang yang terlibat dalam konspirasi itu.
Orang-orang yang tidak melakukan kesalahan akan dibebaskan dan yang
melakukan kejahatan akan dihukum. Ia juga mengatakan mengenai puteri
yang melakukan tidakan kejahatan untuk membunuh sang puteri mahkota 8
tahun lalu dan ia akan menjadi budak negara setelah bayinya lahir.
Ia
juga memberitahukan sesuatu mengenai Yeom yang dikembalikan ke status
semula, mungkin perceraian dengan Min Hwa. Lalu mengenai Shaman Jang
yang menggunakan mantera membunuh Yeon Woo dan memerintahkan Shaman Jang
untuk membuat ritual kematian.
Shaman
Jang pergi ke SeungSucheong dan mengatakan pada shaman lainnya untuk
bersiap mengadakan ritual yang diminta Hwon. Ia akan melakukannya
sendirian. Jansil mengatakan ia ingin pergi tapi shaman Jang mengatakan
pada Jansil agar tinggal saja di Seungsucheong. Ia mengatakan Jansil
harus tinggal dan melindungi tempat ini.
Jansil
mengatakan ia tak mau melakukannya sendiri. Jansil : Seul unni sudah
hilang dan sekarang Wol unni menjadi orang yang sulit untuk ditemui. Dan
Orrabuni telah meninggalkan dunia ini. Jika kau tak disini, ibu babtis,
Jangan pergi, Jangan membuangku pergi.
Shaman
Jang mengadakan ritual di halaman. Ia menari dan suaranya mengatakan
semua nama yang meninggal seperti Seul, Nenek, Bo Kyung, Yang Myung -
Aku akan membawa kalian bersamaku. Shaman Jang mengatakan sesuatu tentang
melepaskan jiwa-jiwa yang buruk dalam hidup mereka. Lalu ia berkata :
Langit merangkul harapan. Satu matahari dan satu bulan tersisa. Ia ingin
semua orang untuk pergi dan membasuh kesedihan mereka. Aku berharap
semua orang bahagia. Dengan kata-katanya yang terakhir, Shaman Jang
meninggal dunia. Jansil berlari ke arah shaman Jang yang jatuh dan
memanggilnya ibu baptis. Jansil menangis.
Hari pernikahan tiba^^. Raja dan Ratu Yeon Woo sedang berpakaian dikamar masing-masing untuk pernikahan mereka.
Pada
malam penyatuan alias malam bulan madu, para pelayan terlalu lama
sehingga Hwon menyuruh mereka untuk segera pergi. Seorang wanita berkata
Hwon tak boleh melakukan hal-hal tertentu tapi Hwon menyuruh mereka
untuk pergi saja^^. Yeon Woo mencoba membuka baju Hwon tapi hwon segera
menarik Yeon Woo mendekatinya. Hwon : Dimana kau meletakkan tanganmu?
Ratu bahkan belum menyentuh tubuh ini. Hwon mengatakan sesuatu tentang
dayang. Para Dayang akhirnya pergi.
Hwon
berkata pada Yeon Woo : Semua orang sudah pergi, jadi angkat kepalamu
sekarang. Yeon Woo menatap Hwon. Hwon meletakkan tangannya di meja dan
mengulurkan tangannya. Yeon Woo meraihnya jadi Hwon menariknya ke
arahnya.
Tiba-tiba
Hwon menjatuhkan Yeon Woo seperti malam saat Hwon pertama bertemu Wol
sebagai jimatnya. Hwon : Siapa kau? katakan padaku. Siapa kau
sebenarnya? Yeon Woo menjawab : Aku adalah istri yang mulia, Ibu negara
ini dan Ratu Heo Yeon Woo. Hwon tersenyum. Dan....................
Beberapa
tahun kemudian. Dua anak kecil sedang bermain. Yeom dan Yeon Woo
mengawasi mereka. Yeon Woo memanggilnya kakak, dan Yeom bertanya apakah
Yeon Woo punya sesuatu untuk disampaikan. Yeon Woo berkata kalau putri
Min Hwa telah membayar kejahatannya dengan menjadi budak dan statusnya
telah dilepaskan oleh raja. Dayang Min Hwa yang sudah merawat Min Hwa di
sisinya beberapa waktu lalu sudah meninggal. Jika kau minta maaf
padaku, kau takkan perlu melakukannya lagi. Yeom : Bukan itu. Yeon Woo
berkata lebih dari apapun seorang anak membutuhkan ibunya.
Salah
satu anak menangis sehingga Yeon Woo segera turun dan bertanya apakah
dia baik-baik saja. Anak itu berkata 'iya ibu' (Uri Prince!!!).
Ketika
Hwon datang pangeran kecil berlari dan memanggilnya ayah. Hwon bertanya
apakah pangeran senang karena sepupunya datang bermain dengannya.
Pangeran mengatakan ia sennag. Ia bertanya Woon mengajarinya tentang
pedang. Hwon berkata : Anak ini. Kau suka pada Woon dari pada ayahmu
sendiri? Hwon mengangguk dan meminta Woon membawa pangeran.
Hwon
bertanya apakah Yeom dan Yeon Woo bersenang-senang karena mereka sudah
lama tak bertemu. Yeon Woo berkata iya. Yeon Woo mengatakan anak mereka
kesepian jadi sangat baik melihatnya bersenang-senang dengan sepupunya.
Hwon bertanya kenapa putra Yeom tidak pergi dengan pangeran. Anak itu
berkata ia lebih suka membaca buku dari pada pedang (Ehehehehhehe, mirip
bapaknya). Hwon berkata : Bagaimana mungkin kau mirip sekali dengan
ayahmu? Hwon mengatakan ke Yeom : Bahkan saat usia muda ia terlihat
cerdas, dia sepertimu, guru. Yeom : Karena yang saya tahu satu-satunya
hanyalah membaca. Hwon mengatakan pangeran mirip Yang Myung, bahkan
menyukai Woon. Yeom : Kerabat akan mirip satu sama lain.
Yeom
bertanya pada puteranya apakah ia merindukan ibunya. Anaknya bertanya
mengapa ayahnya menanyakan itu. Yeom berkata puteranya tampak iri
melihat Ratu dan pangeran. apakah ayah salah? Tidak apa-apa. Kau bisa
menjawabnya dengan jujur. Jansil lewat dan melihat mereka. Jansil
bertanya apakah Yeom adalah kakak laki-laki Ratu. Yeom mengiyakan.
Kenapa kau bertanya? Jansil bertanya apakah Yeom mengenal Seul. Yeom
bertanya bagaimana Jansil mengenal Seul. Jansil berkata Seul selalu
menanyakan hal yang sama. Setiap waktu, dia bertanya : Apakah kau
bahagia? Apakah tuan muda bahagia? Dia harus bahagia. Dia mengatakan itu
setiap hari. Apakah kau bahagia? Hal ini membuat Yeom sedih.
Hwon
sedang membaca dan Yeon Woo menatapnya. Yeon Woo mengucapkan terima
kasih karena telah melepaskan Min Hwa dari status budaknya. Hwon berkata
itu bukanlah sesuatu yang harus disyukuri. Yeon Woo bertanya apakah
Hwon marah karena ia terus meminta Hwon melakukannya setelah ia
menolaknya berkali-kali? Hwon berkata ia melepaskan Min Hwa adalah
sesuatu yang harus ia lakukan sebagai Raja dan sebagai kakaknya, jadi
bagaimana ia bisa memarahi Yeon Woo.
Yeon Woo berkata ia punya hadiah
tersembunyi. Hwon bertanya : Hadiah? Hwon bangkit dan berkata ia harus
pergi karena ia punya banyak gulungan yang harus dibaca. Yeon Woo bilang
Hwon bisa membacanya disini. Hwon mengatakan ia harus membaca gulungan
itu dikamarnya. Hwon meminta Yeon Woo beristirahat dengan nyaman dan ia
meninggalkan Yeon Woo. Dayang berfikir itu aneh karena Hwon meninggalkan
Yeon Woo, bahkan ia tak pernah berfikir itu akan terjaadi sampai Hyung
Sun memanggilnya. Mereka mengatakan Hwon dan Yeon Woo tak pernah tidur
terpisah. Mereka bertanya-tanya apa Hwon memiliki gadis lain ditempat
tersembunyi (wkwkkwkwkkwk, para pengawal ini^^).
Hwon
bertanya apakah dia siap dan keluar. Hyung Sun memperkenalkan dirinya
dan mengatakan kalau ia adalah pakar gayageum. Dia menunduk pada Hwon.
Hwon
berlatih gayageum. Hwon mengatakan tak ada waktu yang tersisa sebelum
ulang tahun ratu, jadi ia harus bisa bermain gayageum dengan baik, dan
ia minta Hyung Sun mengajarkannya dengan baik. Hyung Sun mengatakan ia
akan melakukannya dengan baik. Hwon : aku mempelajari segala sesuatu
dengan cepat, sehingga ini tak akan lama. Tapi Hwon malah kesulitan dan
mengatakan ada sesuatu yang salah dengan gayageum itu dan minta
membawakan gayageum lainnya. Hyung Sun mengatakan ia akan
memverifikasinya dan memainkan gayageum dengan baik sehingga Hwon
terkesan dan cemburu Hyung Sun bisa melakukannya.
Hyung
Sun : Tidak ada yang salah dengan gayageumnya. Hwon bertanya kapan
Hyung Sun belajar bermain gayageum. Hyung Sun : Aku tak mempelajarinya
dengan khusus, ketika kau sedang belajar, aku memperhatikannya dan
mempraktekkannya saat bosan. Hwon : Ketika kau bosan? Berbalik dan
berdiri! (Wkwkwkwkwkwkwk, Hyung Sun disetrap lagi sama Hwon karena Hyung
Sun lebih pintar main gayageum dari Hwon. Padahal Hwon susah payah
mempelajarinya, tapi Hyung Sun bisa hanya dengan mencobanya saat ia
bosaan. I Love Them So Much!!!!).
Yeom
sedang berjalan dengan puteranya. Yeom berbalik karena merasakan
seseorang sedang mengikuti mereka. Dan ternyata orang itu adalah Min Hwa, ia menangis. Min Hwa melihat puteranya dan Yeom, lalu ia berbalik
untuk pergi.
Tiba-tiba
Yeom dan puteranya sudah berdiri disana. Min Hwa berkata raja sudah
melepaskannya dari status budak. Jadi tak ada tempat baginya untuk
pergi. Untuk terakhir kalinya, hanya sekali, aku ingin menemuimu. Karena
aku sangat merindukanmu. Aku hanya ingin melihat wajahmu dari jauh dan
pergi. Putera Min Hwa memanggilnya ibu. Min Hwa berkata ia tak akan
datang lagi. Min Hwa minta maaf dan berbalik untuk pergi.
Yeom
memeluk Min Hwa dari belakang. Min Hwa : Aku fikir kau tak akan
memaafkanku. Yeom : Aku tak akan memaafkanmu. Jika kau membuat dirimu
seperti ini, aku tak akan memaafkanmu. Tapi aku akan bahagia sekarang.
Demi anak kita. Demi orang yang sudah mati tapi masih menginginkan
kebahagiaanku (Seul).
Ia meminta puteranya mendekat, lalu Min Hwa memeluk Puteranya dan menangis bahagia. Mereka bertiga berpelukan.
Hwon
berlatih diatas meja seolah-olah ia sedang bermain gayageum, Hong
melihatnya dan tersenyum. Hwon bertanya apakah Hong melakukan apa yang
ia perintahkan. Hong berkata ia sudah mengirimkan barang ke rumah
perawatan seperti keinginan ratu. Hwon berkata kau melakukannya dengan
baik. Hwon bertanya bagaimana keadaan rumah sakit. Hong melaporkan
tentang apa yang Ratu lakukan. Hong lalu bertanya apa yang Hwon lakukan.
Hwon bilang bukan apa-apa (hehehehehehe, latihan gayageum~).
Yeon
Woo dipanggil ke gedung bulan perak. Yeon Woo berjalan dan
diperintahkan duduk disebuah kursi. Hwon ada disana dengan gayageum.
Hwon mengucapkan selamat pada Yeon Woo dan mengatakan ia menyiapkan
sebuah penampilan untuk Yeon Woo. Ia berkata ia tidak baik dalam
memainkannya tapi ia harap Yeon Woo menikmatinya. Hwon memainkannya
cukup baik namun jarinya terluka.
Yeon
Woo menuju Hwon dan melihat jari Hwon yang terluka. Yeon Woo bertanya
apakah Hwon baik-baik saja? Yeon Woo berkata ada seseorang yang masih
memainkan gayageum jadi dia tahu itu palsu (Well, Hwon tidak benar-benar
memainkan gayageum, hanya pura -pura, dan suara gayageum asli dimainkan
oleh orang lain, siapa??? hehhehe, pasti udah tahu^^).
Yeon Woo melihat
kesekeliling untuk melihat siapa yang memainkan dan dari mana asal suara
gayageum itu, tapi Hwon memintanya untuk memperhatikannya saja. Hwon :
Hanya aku. Apakah kau kecewa kalau hadiahnya tak bagus? Yeon Woo berkata
tidak, itu menyenangkan. Hwon : Kau menyiapkan ini agar menyenangkan.
Jadi aku akan memberimu satu hal lagi.
Yeon
Woo bertanya apakah Hwon akan membuat hujan kelopak bunga dari atap?
Hwon mengatakan Hyung Sun terlalu tua untuk memanjat ke atap^^. Lalu
Yeon Woo bertanya apakah Hwon akan membuat kembang api di langit. Hwon :
Bagaimana aku bisa menghabiskan uang negara untuk mendapatkan hati
seorang gadis? Aku akan memberikan sesuatu yang lebih baik.
Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar