Episode
14 dimulai dengan penyiksaan terhadap Wol. Seseorang membacakan hukuman
yang di jatuhkan padanya dan menjahit karakter 'penzina/cabul' di
pakaiannya. Pembaca hukuman mengatakan shaman Wol telah mengakui
kejahatannya dan telah terbukti bersalah atas pengkhianatan sehingga ia
akan diasingkan.
Nenek
dan Hwon minum teh bersama. Nenek membicarakan tentang aroma teh dan
bertanya bagaimana pendapat Hwon. Hwon menanyakan jenis teh apa itu.
Nenek menjelaskan bagaimana teh membantu menghangatkan tubuh. Hwon
membicarakan mengenai teh yang membuat Neneknya lebih baik dan
mengatakan sesuatu tentang neneknya. nenek berkata apapun yang Hwon
katakan, itu tak akan membuatnya merasa buruk.
Hwon : Aku tidak hanya
mengatakan seperti yang kau dengar, seperti bagaimana kau menggunakan
kekuatanmu saat ini, kau dilindungi royalti. Nenek : Apakah kau berfikir
begitu? Hwon menjawab ya. Nenek mengatakan ada saatnya ia perlu meminta
pada Hwon dan Hwon harus mendengarkan permintaannya.
Para
menteri bertemu dengan Hwon dan mereka membicarakan tentang gerhana
yang akan datang. Hwon memerintahkan departemen astrologi menyiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan. Menteri lainnya berbicara mengenai
matahari. Mereka berbicara mengenai apa yang terjadi dengan Wol dan Yoon
membawa-bawa nama Yang Myung, itu membuat Hwon marah. Yoon mengatakan
tindakan benar untuk tidak membiarkan Yang Myung meninggalkan rumahnya.
Menteri lain berkata mereka sudah mengirim pengawal kesana.
Yang
Myung hendak keluar, tapi pengawal memblokir jalannya. Myung bertanya
mengapa mereka memblokir jalannya seperti ini. Myung : Apakah kalian
ingin mati? Mereka mengatakan ada perintah raja untuk tidak membiarkan
Myung keluar / meninggalkan rumahnya. (Hellooooooooo! itu perintah
Menteri Yoon).
Yang
Myung marah dan mengatakan untuk Hwon : tidak cukupkah bagimu? sekarang
kau mengikat kakiku. (aigo! Myung jadi salah paham kan? dia kira Hwon
yang melakukan itu padanya, itu lah yang diinginkan menteri Yoon,
membuat permusuhan antara saudara).
Menteri
berkumpul dan minum, mereka membicarakan tentang Hwon. Mereka
membicarakan mengenai Raja seperti anak kecil, ia tak bisa berbuat
apa-apa. Seseorang mengatakan tentang bagaimana raja tidak bisa
melupakan gadis itu dan gadis itu yang pertama bicara kembali padanya,
raja tak bisa berhenti memikirkannya dan tak ada cara untuk menjaga dia
tetap disamping raja. Mereka membicarakan Wol.
Wol
ada dalam sel tahanannya. Ia mendongak melihat Hwon ada disana. Hwon
melihat apa yang dijahit di hanbok Wol. Wol bertanya mengapa Hwon
datang. Hwon : Aku datang karena aku ingin bertanya satu hal dan aku
ingin satu jawaban. Apakah kau ingin menjawabnya pertama atau
mendengarkan pertanyaannya? Wol berkata bagaimana ia bisa memilih
pertama.
Hwon : Ketika aku mengatakan kepadamu 'sampai aku tidur akan
kebingungan ini, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi jauh
dariku' Apa kau ingat? Wol mengatakan ia mengingatnya. Hwon : Sekarang
aku menemukan jawabannya jadi aku mengatakan ini. Apa yang kau katakan
benar. Aku tidak melihatmu, melalui dirimu aku melihat anak itu.
Sekarang kau bisa pergi jauh dariku. Wol mengatakan ia akan
melakukannya.
Hwon : sekarang kau akan menjawab. Apa yang ingin kau
katakan padaku terakhir kalinya? Wol mengatakan tidak ada. Hwon: tidak
apa-apa jika itu kata-kata yang menyakitkan bagiku. Wol mengatakan tidak
ada.
(aigo.... cry, cry,cry... aku tahu Hwon menahan perasaannya.
Aku tahu itu bukan dari hatinya. Aku tahu ia melakukannya demi Wol.
Sediiiiiih).
Hwon
berjalan keluar dan ia menangis. Woon datang. Hwon bersandar pada Woon
dan menangis. Hwon : Dia mengatakan kata-kata yang menghiburku, tapi aku
tidak bisa mengatakan satu kata padanya. Woon : kau melindunginya
dengan caramu sendiri. Hwon : aku memberikannya rasa sakit yang amat
dalam, jadi jangan berfikir aku sedang melindunginya. Woon memegang
lengan Hwon.
Yoon
mengatakan ia melihatnya disuatu tempat, pasti. Dia ingat bagaimana Wol
berbicara padanya. Kemudian Ah Ri mengatakan -kau fikir hanya aku
seorang, hanya aku seorang yang melihatnya, kau berfikir semua akan
berakhir dengan menyingkirkanku, tapi kau salah, bulan dan langit
melihatmu, darah orang itu bukan satu-satunya yang ada dipedangmu,
tunggu dan lihatlah, suatu hari nanti cahaya bulan akan memotong garis
hidupmu. (Wol kah?).
Bo
Kyung sedang mempersiapkan diri untuk tidur. Dia mendengarkan tangisan
dari bangunan bulan perak (kediaman Yeon Woo kecil dulu) dan ia
terkejut. Dayang bertanya mengapa Bo Kyung seperti itu. Bo Kyung bertanya
pada dayangnya apa dia mendengar suara tangisan. Dayang bertanya
mengapa Bo Kyung terus bertindak seperti itu. Bo Kyung melihat ke cermin
dan melihat wajah Yeon Woo kecil disana. Itu membuatnya takut.
(Tunggu,
jadi selamat ini, 8 tahun ini, Bo Kyung selalu merasakan hal itu. Tiap
malam? Wow, hidupnya pasti nggak tenang. Suara tangisan itu hanya ilusi
Bo Kyung, itu adalah ketakutannya sendiri).
Nenek
mendengar suara menangis. Nenek bertanya pada dayangnya apakah dia
mendengar suara tangisan. Dayang berkata ia tak mendengar apapun. Nenek
berkata pada dirinya sendiri, Ia yakin mendengar suara tangisan yang
datang dari bangunan bulan perak. (hahahhha, nenek juga mendengarnya.
Ilusi? Suara siapa itu? Hanya orang-orang yang terlibat dengan kematian
YW sajakah yang mendengar?).
Shaman Jang berjalan dan merasakan sesuatu, dia berfikir nasib seseorang yang
dipotong dan langit menyatukannya. Semua akan kembali ke tempatnya
segera, dan akan ada hujan darah dan tak satu orang pun yang dapat
menghindarinya.
Malam
itu Min Hwa juga tidak bisa tidur. Ia ketakutan. Ia ingat bagaimana
dokter mengatakan pada ibu mertuanya seseorang datang dan bertanya
tentang Yeon Woo. Min Hwa ingat saat ia masih kecil selama ritual dia
ada disana dan nenek mengatakan kalau apa yang diinginkan Min Hwa akan
terjadi.
Min
Hwa terbangun. Dayang memintanya untuk bangun tapi ia mengabaikannya.
Tapi ketika dayang menyebutkan nama Yeom, Min Hwa duduk dan bertanya
bagaimana dengan suaminya, dia sakit? Dayang mengatakan bukan itu.
Dayang berkata Yeom tiba-tiba pulang dari perjalanannya saat mendengar
raja tidak dalam keadaan baik.
Min Hwa bertanya dimana suaminya
sekarang. Dayang berkata Yeom pergi menyapa ibunya. Min Hwa bangun dan
dayang bertanya apa yang dilakukan Min Hwa, dan dayang berkata Min Hwa
tidak bisa melakukannya. Karena Min Hwa dan Yeom belum disempurnakan,
jadi nggak boleh mengunjungi saat malam. Tapi Min Hwa tak mau mendengar.
Yeom
berubah ketika Min Hwa masuk ke ruangan Yeom. Min Hwa berlari dan
memeluk punggung Yeom. Min Hwa : kalau kau kembali, kalau kau kembali
begitu cepat, kenapa kau tidak menunjukkan wajahmu padaku. Yeom berkata
ia akan menemui Min Hwa setelah ia mencuci tangan dan kakinya (may be).
Min Hwa berkata ia sangat merindukan Yeom dan sangat ingin melihat wajah
Yeom. Yeom berbalik dan memeluk Min Hwa. (tetap saja aku khawatir
dengan pasangan ini, tapi aku senang Yeom kini nggak malu lagi,
hahahha).
Nenek
menceritakan mengenai suara tangisan itu pada proffesor, nenek
mengatakan suara tangisan itu datang dari gedung bulan perak yang
terkunci. Prof bertanya mengapa, tapi nenek mengatakan hal itu sudah
terjadi lama sekali dan itu tak ada hubungannya dengan rumor hantu. Prof
berkata itu membuat orang gugup.
Prof bertanya apakah nenek
mendengarnya juga, nenek membantah, dia mengatakan ia hanya ingin
mencegah orang berbicara tentang hal yang mereka tak harus bicarakan dan
tak ada alasan lain. Prof menawarkan untuk membawa / mengikut sertakan
Shaman Jang, tapi nenek tidak menginginkan itu, nenek ingin prof
mengurusnya sendiri. Prof menyarankan sesuatu untuk mengusir roh orang
mati dan Nenek bertanya apakah suara tangisan dari seorang gadis akan
hilang.
Prof mengatakan itu akan menghibur jiwa orang mati. Tergantung
apakah jiwa orang mati itu menerimanya atau tidak, hasil akhirnya akna
berubah. Nenek mengatakan sesuatu mengenai yang harus di lakukan
seungsucheong dan ia minta cara lain. Prof mengatakan ada satu cara.
Nenek bertanya apa itu. proffesor tidak mengatakannya. (Aku rasa nenek
mulai nggak percaya sama shaman Jang, ia minta hanya prof yang
melakukannya).Jansil
dan Seul mencoba untuk pergi melihat Wol bersama shaman Jang. Tetapi
penjaga tidak membiarkan mereka masuk. Seul mengatakan penjaga terlalu
ketat , yang perlu mereka lakukan hanyalah menutup mata sekali. Jansil
meminta dengan lebih manis dan memohon -biarkan kami melihat unni sekali
saja. Penjaga mengatakan mereka tak dapat melakukannya.
Shaman Jang
memberikan Seul uang untuk menyuap para penjaga. Penjaga berkata mereka
tak harus melakukan ini. Penjaga lain mengatakan seorang bisa masuk dan
Shaman Jang menyuruh Seul membawa Jansil pulang ke seungsucheong. Tapi
Seul ingin masuk dan Shaman Jang mengatakan pada Seul untuk menaatinya.
Shaman Jang masuk dan melihat Wol dalam tahanan. Shaman Jang melihat darah
ditubuh Wol dan melihat jahitan di pakaian Wol. Shaman Jang memanggil
Wol "Agasshi" Bagaimana tubuhmu? Apakan kau bisa bertahan. Wol minta
maaf karena membuat Shaman Jang khawatir. Wol : Anda, Seul dan
Jansil sangat mengkhawatirkan aku, bukan? Shaman Jang bertanya mengapa
Wol mengkhawatirkan orang lain.
Shaman Jang : Beberapa waktu yang lalu
aku mempunyai teman dekat (Ah Ri). Di tempat ini terakhir kali aku
melihatnya. Permintaan terakhir yang ia minta padaku adalah kau. Untuk
melindungimu. Apapun yang terjadi aku akan melindungimu. Dia meminta itu
padaku. Wol : apakah orang itu kebetulan adalah ibuku? Shaman Jang
menggeleng. Shaman Jang : Aku mencoba melindungimu, pada akhirnya aku
menempatkanmu dalam bahaya.
Wol : Kau selalu melindungiku. Setelah orang
tuaku membuangku, kau menyelamatkanku dan mengangkatku sebagai putri
babtismu. Kau membesarkanku sampai sekarang dan merawatku. Apakah kau
ingat ketika aku mengatakan aku tidak ingin menjadi shaman dan aku ingin
mengakhiri hidupku? Waktu itu kau mengatakan jika kemampuan psikis
memilihmu tidak ada alasan mengapa-bahkan jika ada siksaan dan
penderitaan, itu memberikanku keterampilan yang aku butukan. Sejak saat
itu aku mulai berfikir, tidak ada siksaan tanpa makna / ada makna
dibalik setiap penderitaan. Bahkan rasa sakit yang sekarang aku alami,
pasti ada alasannya mengapa tuhan memberikannya padaku.
Shaman Jang
berdiri dan ia memberi hormat secara resmi. (wah, aku suka kata-kata Wol
yang terakhir, pasti ada makna dibalik setiap penderitaan. Yaps itu
memang benar. Shaman Jang pasti sedih karena ia malah tak bisa
melindungi Wol. Ia memberi Hormat dengan resmi, apakah ini tandanya ia
tahu kalau ingatan Wol akan kembali? atau lebih tepatnya Wol akan
kembali ke posisi awalnya menjadi putri mahkota? atau Ratu?).
Seul
dan Jansil kembali ke seungsucheong. Gadis shaman lain bergosip tentang
Wol. Bahwa Wol akan mendapat masalah besar. Bagaimana ia bisa terlibat
dengan raja. Bagaimanapun ia bisa terhindar dari kematian karena ia
didukung oleh Raja. Merekan mengatakan lebih baik Wol mati daripada ia
harus hidup dengan tulisan penzina didadanya. Seul berteriak dan
menendang seorang gadis. Seul menarik pedangnya dan mengancam akan
menyakiti mereka jika mereka bicara lagi.
Shaman
Jang memanggil Wol 'agasshi' dan mengatakan Wol harus melalui sesuatu
lagi. Wol bertanya mengapa Shaman Jang memanggilnya 'nona'. Shaman Jang :
Apa yang harus kau lindungi, apa yang harus kau buang, satu-satunya
orang yang tahu jawaban itu adalah anda sendiri. Jangan mengambil
jawaban dari luar. Kau harus menemukan jawabannya sendiri dari dalam
dirimu.
Wol bertanya apa artinya dan minta Shaman Jang menjelaskan, shaman Jang : Apapun kebenaran yang kau temukan, tolong ingat satu hal.
Lebih dari siapapun Kau adalah orang yang kuat, dalam dirimu ada pilihan
yang tepat, kekuatanmu akan membuatmu menang. Percaya pada dirimu
sendiri dan ikuti. Shaman Jang melanjutkan dalam kepalanya : satu hal
lagi - Jangan memaafkanku. (Waaah, pasti shaman Jang merasakan kalau
Wol memang akan mengingat ingatannya lagi, makanya ia menasehati Wol
agar mengikuti kata hatinya).
Shaman
Jang kembali dan Seul bertanya apakah Shaman Jang akan meninggalkan Wol
seperti itu. Seul : Aku bertanya apakah kau tak akan berbuat apa-apa?
Shaman Jang minta Seul menurunkan suaranya. Seul: Mengapa aku harus
melakukan itu? sampai sekarang aku percaya kata-kata anda dan melakukan
apa yang anda perintahkan. Aku melakukannya untuk melindungi nona, setiap kali nonaku yang malang bertanya tentang masa lalunya, aku
berbohong dan berkata aku tidak tahu. tapi apa ini? pengasingan? tidak
cukup ia menjadi jimat yang menyerap penyakit dan sekarang ia ada di
bagian paling bawah dan diasingkan, sekarang aku bahkan tak dapat
berdiri disisinya dan melindunginya.
Shaman jang : Ini adalah takdirnya.
Seul : apa? Anda bisa bicara begitu mudah karena ini adalah urusan
orang lain. Shaman Jang berkata jika ada jalan yang diblokir, maka kita
tak dapat berbuat apapun selain menunggu. Seul : apa maksudmu. Shaman Jang : Segera, semua kebenaran akan terungkap. jadi tunggulah, semuanya
berada ditangan agasshi.
Hyung
Sun sedang berbicara dengan Hwon mengenai jadwal Hwon dan apa yang
harus Hwon lakukan selanjutnya. Hwon terlihat lemah dan sedih. Hyung Sun
memanggil Hwon dan Hwon bertanya mengapa Hyung Sun memanggilnya. Hyung
Sun menawarkan untuk membuat boneka salju dan Hwon mendongak kearahnya.
Hyung Sun : tapi ini akan menjadi yang terakhir kalinya, ketika musim
semi datang salju akan mencair dan menghilang, aku akan mengumpulkan
salju yang murni dan bersih, tak ada orang yang menginjaknya dan
membuatnya untuk terakhir kalinya. Hwon tersenyum pada Hyung sun dan
terlihat berterimakasih. (Hyung Sun benar-benar mengerti Hwon dalam
segala hal. Sejak awal aku menyukai karakternya. Ia begitu menyayangi
Hwon. Ia menawarkan untuk membuat boneka salju agar Hwon bisa pergi /
kabur menyamar untuk melihat kepergian Wol).
Wol
sedang dibawa pergi oleh para pengawal menuju tempat pengasingannya.
Hwon dan Woon berpakaian bangsawan mengawasi dan melihat kepergian Wol.
Wol berbalik dan melihat kebelakang, Hwon bersembunyi. Hwon menatap
kepergian Wol dan Woon memperlihatkan kekhawatirannya akan Hwon.
Bo
Kyung sedang memarahi dayangnya mengenai gadis yang menjadi mata-mata
Bo Kyung. Dayang berkata ia pikir Bo Kyung tak perlu tahu itu. Bo Kyung
mengancam akan memanggil gadis itu untuk mengkonfirmasi. Dayang berkata
Hwon malam tadi berjalan-jalan dan meninggalkan ruangannya kosong. Hwon
meminta yang lain kembali dan hanya Woon yang mengikutinya.
Bo Kyung
mengkonfirmasi Hwon meminta ia hanya berdua dengan Woon. Dayang berkata
Hwon menemui Wol dipenjara. Bo Kyung tertawa. Dayang mengatakan Hwon
hanya mengkonfirmasi apakah Wol ada disana. Bo Kyung tidak
mendengarkannya dan berfikir : Seharusnya aku tidak membiarkan anak itu
hidup, aku tidak seharusnya membiarkannya hidup. Tiba-tiba Bo Kyung
melihat wajah Yeon Woo kecil di cermin dan Bo Kyung melempar sesuatu. Bo
Kyung melukai tangannya. Dayang berteriak memanggil tabib.
Tabib berjalan dan berpapasan dengan Hwon, Hwon bertanya mengapa tabib ada disini. Tabib mengatakan Ratu...
Bo
Kyung gemetar dengan tangannya yang berdarah. Dia berteriak : aku
bilang jangan biarkan orang lain masuk, tapi Hwon muncul. Hwon melihat
tangan Bo Kyung yang berdarah dan melihat pecahan kaca. Hwon meminta
kain. Hwon berjalan mendekati Bo Kyung yang masih dalam kadaan marah.
Hwon mencoba membalut tangan Bo Kyung tapi Bo Kyung menarik tangannya,
Hwon menariknya lagi dan membalut tangan Bo Kyung.
Bo Kyung : Kau
berfikir hanya kau satu-satunya yang sakit karena cinta, bagaimana
dengan cintaku, kau adalah cinta pertamaku, kau tahu sesakit apa
kehilangan cinta pertama lebih dari pada siapaun, bagaimana kau begitu
kejam? Bo Kyung menangis. Hwon memeluk Bo Kyung.
Hwon : terlalu banyak
orang yang sedih dan menderita, aku, ratu, kakak dan anak itu. (Hwon, kau pasti nggak akan bisa memeluknya seperti itu lagi saat kau tahu apa yang mereka lakukan pada Yeon Woo!!!! T_T).
Wol
sedang dalam perjalanan dan ia melewati jalan bersama para pengawal.
Rakyat melemparinya batu. Ibunya lewat dan melihat Wol untuk kedua
kalinya. Ibu mengenali puterinya dan mencoba meraih tangan Wol dan
memanggil namanya. Ibu histeris melihat puteri yang ia rindukan : Yeon
Woo ya~ Yeon Woo ya~. Dayang ibunya menenangkan majikannya dan berkata
kalau itu bukan Yeon Woo. Wol berbalik, ibunya jatuh ketanah sehingga
Wol tak bisa melihatnya. Ibu menangis tak terkendali.
Penjaga
memberitahu Wol untuk mengikuti penjaga lain yang berbaju biru mulai
dari sana. Wol bertanya bukankah seharusnya ia ke Seohwalinseo. Penjaga
biru membayar penjaga merah dengan banyak uang, penjaga merah mengatakan
agar penjaga biru mengambil Wol. Wol berkata tunggu dulu. Wol : kemana
kau akan membawaku? Pria itu bekata Wol akan tahu setibanya mereka
disana. Wol bertanya apakah pria itu akan melawan hukum. Pria itu
berkata ia datang untuk mengikuti hukuman yang lebih mengerikan dari
pada itu.
Yang Myung mengetahui tentang Wol dari pelayannya. Yang
Myung bertanya : kau bilang kriminal itu menghilang? Pelayan mengatakan
ia melakukan seperti Yang Myung perintahkan, tapi saat ia sampai disana
ia mendengar berita itu. Myung : Kemana? kearah mana mereka pergi?
Pelayang mengatakan ia bertemu perampok itu di sebuah jalan. Myung
pergi.
Woon sedang menunggu disana. Yang Myung bertanya apa yang
dilakukan Woon disitu. Woon bertanya kemana Myung akan pergi. Myung
balik bertanya : aku bertanya mengapa kau ada disini? Woon mengatakan
Myung tidak diperbolehkan untuk pergi dan meminta Myung kembali kedalam.
Myung bertanya apakah Woon datang sebagai teman atau sebagai perintah.
Yang
Myung memegang pedang. Ia berbicara mengenai ketakutannya menggunakan
pedang dengan alasan yang salah. Ia juga mengajak Woon bertarung untuk
melatih kemampuan pedangnya. Tapi Myung baru ingat sebagai pengawal
raja, Woon tidak boleh menggunakan pedangnya selain atas perintah raja.
Woon mengatakan itu berbahaya.
Myung mengayunkan pedangnya dan berkata :
apa yang akan kau lakukan? Menunggu sampai perintah kerajaan datang?
Mereka saling melawan. Selama pertarungan Woon mengatakan : Berbahaya
memegang pedang saat marah, tapi lebih berbahaya jika memegang pedang
atas nama cinta. Mereka tetap bertarung dan Woon berhasil menang.
Woon
bertanya apa yang membuat Myung kesal. Myung menjawab jika ia tahu
mengapa ia bertindak seperti orang gila seperti ini. Ia menambahkan
mengapa Woon tak memahami hati sahabatnya. Myung mengingatkan Woon sudah
mengayunkan pedangnya tanpa perintah. Woon : hari ini, disini, aku
tidak lupa bahwa aku pengawal raja atau temanmu....hanya ada
persahabatan.
Flashback
: kembali kepercakapan prof dengan Nenek. Prof mengatakan ia akan
menggunakan sesuatu untuk jiwa mati itu. Ia menjelaskan jiwa akan
diambil oleh tubuh dan hanya bisa dilakukan oleh seorang shaman yang
merupakan sebuah mangkuk yang diisi oleh kekuatan dewa. Ia menjelaskan
dengan menempatkan shaman disana, maka shaman akan menyerap jiwa mati
itu dalam tubuhnya. Nenek bertanya apa itu mungkin. Prof meyakinkan,
tubuh yang mengambil jiwa itu, maka akan menjadi kapal bagi jiwa itu.
Nenek bertanya apa itu artinya suara tangisan itu akan hilang? Prof
mengatakan ya, tapi akan berbahaya bagi tubuh yang menyerapnya. Nenek
bertanya lagi : apakah itu artinya shaman itu bisa mati? Prof mengatakan
ia pernah mendengar mereka bisa kehilangan nyawa. Nenek berkata seorang
anak bisa melakukan itu. (Maksudnya dengan meletakkan shaman disana,
shaman itu akan menyerap jiwa orang mati dan pindah ketubuh shaman itu,
itu bisa menyebabkan kematian. Nenek pasti ingin Wol yang melakukannya,
tanpa tahu tidak ada roh orang mati disana dan Wol lah orangnya, yang ia
kira sudah mati).
Wol
di bawa ke bangunan bulan perak dimana Yeon Woo kecil dahulu tinggal.
Prof: kau mungkin tahu tempat ini, tempat ini sepi bahkan jika kau
berteriak tidak ada yang akan mendengarnya. Jadi jangan berusaha kabur
dan patuhi, lakukan apa tugasmu. Aku akan kembali. Prof mengunci Wol
disana. Mereka menempatkan sebuah furniture didepan pintu dan kemudian
digembok dari luar. lalu menempatkan jimat kuning dipintu.
Nenek
bertanya apakah Prof sudah menempatkan Wol didalam. Prof mengatakan ia
sudah melakukannya. Nenek : apakah kau sudah menjelaskan dan dia
mengerti? Prof mengatakan ia sudah menjelaskan pada Wol bahwa ia akan
menyingkirkan jiwa orang mati. Nenek mengingatkan agar tidak ada orang
lain yang tahu terutama raja. Dia mengatakan sesuatu tentang Wol dan
bagaimana nenek tidak tahu ia akan menggunakan Wol untuk hal seperti ini
dan mengatakan ia akan menggunakannya lagi jika Wol bertahan.
Wol
mencoba untuk keluar dan kemudian ia melihat disekitarnya, semua stiker
kuning di ruangan. Dia melihat jubah merah untuk putri mahkota di tata.
Dia ingat bagaimana gadis shaman lain mengatakan suara hantu menangis
datang dari gedung bulan perak dimalam hari. Dan mengenai istri putera
mahkota yang meninggal tiba-tiba yang menghantui istana. Wol melihat
pakaian merah dan bertanya : Jiwa yang harus aku hibur, adalah orang
yang dicintai raja?
Istana sibuk untuk persiapan gerhana. Kepala pengawal menyuruh pengawal lain untuk waspada dan bertanya dimana pengawal Hong.
Penjaga
masuk dan menemukan Hong seperti sedang memeluk mayat. Penjaga bertanya
apa yang Hong lakukan-apakah Hong sudah gila? Hong bertanya apakah
pernah ada kasus dimana orang mati suhu tubuhnya tidak turun? Penjaga
bertanya apa? Hong : jika kau memeluk seseorang yang sudah mati dalam
waktu yang lama, akankah mereka seperti orang hidup dan masih hangat?
Penjaga mengatakan temperatur tubuh oarng hidup dan mati sama? Hong :
itu sebabnya-jika ada kasus seperti itu. Penjaga mengatakan jika itu
terjadi maka berarti orang itu tidak mati. Hong : Tidak mati. (Yeah,
ayolah! sudah mulai terbuka tabir kematian Yeon Woo!!).
Hong
melapor pada Hwon apa yang ia temukan. Hong mengatakan tabib itu tidak
mengetahui dengan pasti penyebab kematian Yeon Woo. dan bagaimana dia
berhenti bernapas. Hwon ingat bagaimana ia mendengarnya juga. bahwa
tidak ada penyebab spesifik dari kematian Yeon Woo. Hwon bertanya apakah
ada hal lain yang menonjol.
Hong mengatakan bahkan setelah ia berhenti
bernafas tubuhnya tetap hangat, itu benar-benar tidak biasa, tabib
memastikan ia berhenti bernafas. Hwon mengulang, tubuhnya tetap hangat
setelah mati? Hong mengatakan ia akan menyelidikinya lebih lanjut dan
melaporkannya. Hyung Sun masuk dan mengatakan Hwon harus buru-buru
karena doa akan segera dimulai.
Wol
sedang tidur disebelah pakaian merah. Dia bangun. Yeon Woo kecil sedang
duduk disana dengan punggung menghadap Wol. Wol : kau datang.
Hwon
mengenakan pakaian putih untuk berdoa karena akan datang gerhana. Hyung
Sun juga memakai pakaian putih. Hwon bertanya apakah semuanya sudah
siap. Profesor mengatakan ya.
Wol
berbicara pada Yeon Woo yang masih membelakaknginya. Wol : Apa yang
terjadi padamu sehingga kau begitu sedih? Apakah karena kau merindukan
raja? Apakah kau memiliki sesuatu untuk dikatakan pada raja? Beritahu
aku, aku akan mendengarkanmu. Aku akan menangis bersamamu. Ceritakanlah
apa yang terjadi.
Wol
kesulitan bernafas. Ia merangkak dilantai. Sama seperti malam saat asap
hitam mencekiknya, lalu suara Shaman Jang bergema: Ketika bulan dan
matahari bertemu. Takdir seseorang yang putus akan bersatu kembali.
Semuanya akan kembali ketempatnya. Hwon berfikir kemasa lalu
saat-saat ia meraih dadanya dan ia berfikir untuk dirinya sendiri
-sebuah penyakit misterius yang tak diketahui orang....
Wol
berkeringat dan ia ingat suara shaman Jang mengatakan "nona, kau
mempunyai penyakit dari shaman" dan saat Yeon Woo dimakamkan.
Wol : Ibu babtis.
Wol
duduk dan ingat bagaimana ayahnya menyuruhnya minum obat dan ingat
bagaimana ayahnya memanggil namanya dan ibunya datang dan menangis
memeluknya. Wol duduk dan menangis mengingat semuanya. Wol : Ayah..
Ibu...
Lalu ia ingat Hwon bertanya : Apakah kau pernah bertemu denganku dulu?
Yeon Woo kecil bertemu Hwon saat masih muda.
Hwon : Apakah kau benar-benar tidak mengenaliku? ingat semua kenangan masa lalumu.
Wol ingat saat pertama kali mereka bertemu saat anak-anak. Bagaimana Hwon kecil bertanya apakah kau mengenaliku.
Hwon : dalam kenangan masa lalumu, aku tidak disana?
Wol menangis.
Hwon kecil : tidak masalah selama aku mengenalimu.
Hwon : bisakah kau mengatakan padanya, bahwa aku menyukainya, sangat, sangat menyukainya.
Wol mengangis dan memukul dadanya. Dia berteriak dan jatuh ke lantai.
Gerhana
masih berlangsung dan tiba-tiba Hwon berfikir dengan obat yang diminum
Yeon Woo, dengan itu segala sesuatu menjadi mungkin. (apa maksudnya ya?
apa maksudnya kunci kematian Yeon Woo adalah obat yang diminumnya?
dengan obat itu segala sesuatu jadi mungkin).
Shaman Jang pergi ke makam Ah ri. Shaman Jang : aku membebaskannya dan
mengatakan padanya. Sekarang rasa sakit yang lain akan dimulai. Tolong
lindungi mereka.
(Well, kunci hilang ingatan YW adalah karena Shaman
Jang, dan shaman Jang kini sudah melepaskan YW, mungkin ia mencabut
manteranya dan Wol ingat kalai ia YW).
Upacara
selesai. Hwon ada diruangannya. Hyung Sun masuk dan Hwon minta kepala
shaman Seungsucheong di bawa menghadapnya. Hyung sun bertanya mengapa
shaman kepala seungsucheong. Hwon : Apa yang aku lalukan? aku berkata
untuk segera memanggilnya sekarang. Hyung Sun pun pergi. Hwon bertanya
tanya apakah mungkin membunuh seseorang dengan obat itu. Hwon berfikir
karena shaman Jang adalah shaman terbaik maka ia akan memberikan jawaban
yang pasti.
Sebelum
masuk kedalam, Prof meminta penjaga untuk memastikan apakah Wol masih
hidup. Jika ia mati bawa mayatnya tanpa ada yang tahu. Penjaga
mengatakan ia akan melakukannya.
Profesor
masuk ke kamar dan melihat Wol duduk disana dengan kepala tertunduk. Ia
memberitahu penjaga untuk mengkonfirmasi apakah Wol masih hidup atau
sudah mati. Penjaga takut dan menyentuh bahunya. Wol bergerak
perlahan-lahan. Prof bertanya apakah Wol menghibur jiwa itu.
Wol : Ya, gadis itu tak akan pernah menangis lagi.
Sumber : http://myls-koreanlover.blogspot.com
Selanjutnya Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 15
Selanjutnya Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar