Dua kakak adik Hwon-Myung sudah bertemu dengan Wol dan mereka merasakan perasaan yang sama saat melihat Wol.
Didermaga,
Seul dan Yeon Woo (Aku panggil Wol aja ya, meskipun Yeon Woo
sebenarnya belum punya nama) mengantarkan Shaman Jang dan Janshil.
Shaman Jang mengatakan agar Wol segera kembali. Wol membuka penutup
kepalanya sedikit dan berkata ia ingin ikut dengan Shaman Jang dan
jangan menghentikannya yang ingin melihat kepergian Shaman jang.
Shaman Jang menutupi wajah Wol lagi. Wol bertanya kenapa shaman Jang melakukan itu. Shaman Jang berkata, jika kebetulan saat dia pergi ada orang asing, maka Wol harus menghindari mereka. Wol bertanya apa ada tamu yang akan datang hari ini? Shaman Jang berkata tidak peduli apa, kau tak boleh memasukkan mereka ke hatimu. Kau tak harus berinteraksi dengan mereka. Apa kau mengerti? Jansil mengatakan kalau kapal mereka akan segera berangkat.
Yang
Myung masih tertidur dalam kapal/perahu, ia kemudian bangun. Ia
nertanya kenapa banyak sekali orang didermaga. Seorang laki-laki berkata
kalau raja akan datang ke desa itu sehingga semua orang ada disitu
untuk melihatnya. Laki-laki itu berkata Myung beruntung, datang ke desa
tanpa mengetahui kalau raja akan datang. Yang Myung berfikir, Yeon Woo,
kau membuat ku bertemu dengan Raja. Yang Myung melihat kesekelilinya,
ia merindukan Yeon Woo.
Wol
memberitahukan Shama Jang agar mendoakan hal baik bagi peramal. Shaman
jang menyuruh seul untuk membawa Wol kembali ke rumah, Seul berkata,
jika anda tak percaya padaku, maka kenapa anda tak membawaku pergi dan
meninggalkan janshil untuk menemani Wol. Shama Jang berkata ia lebih
khawatir kalau Jansil yang bersama Yeon Woo, makanya ia mengajak Jansil
yang pergi, jadi Seil tak perlu iri.
Wol
dan Seul berjalan pulang. Seul mengatakan pada Wol : Karena tak ada
yang akan mengomel, bagaimana kalau kita membeli semangkuk sup sebelum
pulang?
Seorang pria berkata kalau Raja akan datang sehingga mereka bisa melihatnya di tandu raja nanti. Wol kelihatan bersemangat, sementara seul berkata tidak.
Wol membuat wajah mengemis yang lucu agar Seul membiarkan ia melihat, tapi seul tetap menolak, Seul menyeret Wol pergi.
Myung juga mendengar pria itu berbicara. ia merebut selebaran pria itu. Orang itu berkata Raja sudah tiba.
Hwon
berkata mereka sudah tiba didesa, sehingga ia menyuruh agar tirainya
dibuka. Hyung Sun berkata cuacanya dingin, sehingga akan lebih baik
tirainya tertutup. tapi Hwon tetap memerintahkan agar tirainya dibuka.
Hyung Sun memerintahkan pembawa tandu untuk berhenti dan mengangkat
tirai agar wajah Hwon kelihatan. Hwon memberi tahu Hyung Sun bahwa orang
desa keluar untuk melihat wajahnya, bagaimana mungkin ia membuat
mereka kecewa dengan menutupi wajahnya.
Hyung
Sun tersenyum pada Hwon dan Hwon mengatakan sesuatu tentang ketulusan
dan Hyung sun menutup mata menunggu kata-kata berikutnya. Hwon : Kau
pukir mudah menemukan seorang raja sepertiku? Hyung Sun menyipitkan
matanya dan mengerutkan wajah. Hwon tertawa geli. Hwon berkata apakah
kita akan menghabiskan malam disini? Ayo kita pergi.
Orang-orang
berbaris. Seul dan Wol juga. Seul mengingatkan Wol kalau mereka hanya
melihat sebentar kemudian pergi. Wol berkata ia akan pergi nanti maka
jangan bertindak seperti itu. Penjaga memeriksa orang-orang, kalau
terlihat berpakaian rapi, ia membiarkannya dan mengusir orang yang
terlihat terlalu miskin. Penjaga tidak membiarkan seorang ibu dan anak
yang kelihatan terlalu miskin untuk melihat karena pakaian mereka
berantakan dan tak terlihat baik didepan raja.
Ibu berkata anaknya sangat ingin melihat raja, jadi ia minta membiarkannya melihat hanya sekali. Penjaga menolaknya dan mendorong mereka, ibu itu masih memohon. Wol membantu ibu itu berdiri dan mendekati penjaga. Wol berkata kalu penjaga itu terlalu keras. Wol : Kau bilang orang miskin tak berhak melihat raja? Dimana hukum seperti itu? Penjaga berkata apa yang kau lakukan. Wol berkata kalau kalau ia adalah penjaga roh dan menatap penjaga itu. penjaga berkata bagaimana Wol bisa menatapnya dengan mata seperti itu?
Penjaga
marah dan akan memukul Wol, tapi Seul mencegahnya. Penjaga berkata
seul terlihat seperti anak perempuan. Seul akan mengambil pedangnya
tapi Wol menghentikan.
Wol melihat pria itu dan mengatakan : "Apakah aku harus mengatakan padamu kenapa istrimu meninggalkan rumah?" Penjaga kaget.
Wol : Itu karena kebiasaan memukulmu, setiap kali kau munim, kau akan memukulnya, jadi dia tak punya pilihan lagi, dan dia menemukan orang lain. Orang lain betanya : bukankah kau bilang istrimu meninggalkan rumah karena membohongimu? Penjaga minta Wol diam.
Wol tetap melanjutkan dan berkata agar penjaga berhenti minum alkohol karena sekarang perut penjaga itu sudah sakit. Ia harus berhenti minum karena kalau tidak umurnya tinggal setahun lagi. Penjaga marah. Penjaga lain menyuruh penjaga itu agar segera pergi karena kalau tidak itu akan menimbulkan masalah kalau penjaga itu memukul Wol.
Myung
berjalan dan mengalihkan perhatian para penjaga untuk mengejarnya.
Wol mengangkat tali pembatas dan memberitahukan semua orang untuk
lewat.
Seul
berkata tak seharusnya Wol bertindak seperti seorang Shaman, dan
bagaimana Shaman Jang menyuruhnya untuk tak melakukanya lagi. Seul dan
Wol berbicara mengenai media roh dan yang tak memiliki kemampuan (aku
ngga ngerti, mian...).
Seul berkata bagaimana bisa seseorang yang tak memiliki kemampuan bisa tahu kalau istri pria itu berselingkuh? (What??? Wol tak memiliki kemampuan?). Wol berkata itu hanya berdasarkan nalurinya. Ia mencium bau alkohol dari nafas orang itu dan mengatakan kalau itu artinya pria itu peminum berat.
Dan biasanya ia akan memukul saat mabuk. Seul berkata : Hanya dari itu, kau harusnya tak tahu kalau istrinya meninggalkan rumah. Wol berjalan dan mengatakan spekulasinya (maaf, agak sulit menterjemahkannya). Seul terkagum dengan kemampuan menganalisa Wol.

Myung
masih berlari, tapi ia tertangkap oleh penjaga. Myung memberitahu
mereka untuk meletakkan senjata mereka. Tapi Myung diseret pergi. Wol
melihatnya dan tersenyum. Myung memberitahu merekan agar menggunakan
kata-kata, bukan kekerasan. Rombongan raja sampai, sehingga penjaga
membiarkan myung pergi.

Semua
orang membungkuk. Seul menarik Wol untuk membungkuk juga. Myung juga
berlutut dan membungkuk. Hwon lewat. Hwon memperhatikan orang-orang yang
menghormat padanya.

Wol
memalingkan wajah dan mendongak karena ada kupu-kupu kuning disamping
wajahnya terbang (wow,,, lagi2 kupu-kupu kuning membawa takdir mereka).
Wol berdiri dan melihat kupu-kupu itu.
Yang
Myung juga mendongak untuk melihat Hwon dan Woon, ia tersenyum. Myung
melihat Wol berdiri, seul terus memanggilnya agar membungkuk lagi.
Wol
masih berdiri dan ia menatap Hwon. Wol mulai menangis. Myung
melihatnya. Hwon melihat kearah Wol, tapi Sel meraih tangan Wol dan
mereka lari. Myung mengikuti mereka dan berlari juga seelah mereka.
Hwon
bertanya apa yang terjadi. Hyung Sun menjelaskan ada seorang wanita
muda yang tak menunduk. Hyung Sun mengatakan akan menutup tirai Hwon
segera.
Seul
dan Wol berpegangan tangan sambil melarikan diri. Wol ingat bagaimana
Hwon meraih tangannya dan berlari ketika mereka pertama kali bertemu.
Seul menyembunyikan Wol. semua penjaga termasuk Yang Myung melewati
mereka.
Seul menegur Wol. Apa yang kau lakukan nona, bagaimana mungkin kau menatap Raja seperti itu dan tak membungkuk? Wol
memanggil seul dan bertanya apakan dia dan seul pernah lari dari seseorang seperti tadi. Seul berkata jika kita mengalami hal seperti ini dua kali, apa kau pikir kita masih hidup? Wol bertanya dalam kebingungan : lalu ingatan siapa ini???
Yang
Myung mencari Wol kemana-mana. ia mengatakan ia melihatnya, tapi itu
gadis lain. Myung berkata maaf padanya, Aku menemukan orang yang salah.
Myung berkata pada dirinya sendiri, Apa yang kau harapkan. Bukankah
anak itu sudah mati dan tidur dalam tanah? (Mungkin Myung melihat
bayangan Yeon Woo dalam diti Wol, makanya ia minta maaf pada Yeon Woo
karena menyangka gadis lain adalah YW).
Hwon
sedang mandi dan ia membuat cipratan air. Hyung Sun bertanya mengapa
Hwon melakukan itu, apa karena ia tak suka aromanya. Hwon bilang itu
mengganggunya, Hyung Sun berfikir kalau Hwon tak suka ia banyak bicara,
sehingga ia berbalik dan cemberut, Hwon berkata itu bukan kau.
Hyung Sun tersenyum lagi. Hyung Sun bertanya apa yang Hwon tak suka? Hwon mengeluh tentang rakyat yang membungkuk padanya tadi, kebanyakan adalah orang dengan pakaian baik. Hyung Sun berkata itu menunjukkan sisi baik mereka. Hwon berkata aku datang setelah 5 tahun bukan untuk itu.
Hyung Sun berkata Hwon hanya datang sehari dan ia menyarankan agar melupakannya. Hwon berkata ia akan merasa lebih baik setelah berendam dan ia bertanya pada Woon apa ia ingin ikut berendam. Pelayan wanita memalingkan wajah. Hyung Sun tersedak dan cepat mengantar semua pelayan keluar.
Hyung
Sun bertanya bagaimana Hwon bisa bercanda seperti itu ketika ada rumor
disekitar istana. Hwon tanya rumor apa? Hyung Sun : Kau menjauh dari
ratu, dan membiarkan Woon disisimu sehingga mereka mengatakan bahwa
kau..... Hyung sun kesulitan bicara kalau orang menganggap Hwon adalah
Gay.Hwon mengerti maksud Hyung sun. Hyung sun minta agar Hwon tidak
bercanda sepeti itu lagi dengan Woon.
Hwon
bertanya pada Hyung Sun apa Hyung Sun ingin ikut berendam? Hyung Sun
tiba-tiba merasa tak nyaman dan mengatakan ia akan memeriksa apakah
semua sudah siap. Hyung Sun lari ketakutan. Hwon berkata pada Woon,
akhirnya hanya kita berdua saja.
Hyung
Sun mendengarkan dipintu dan bergumam kalau ia sudah mengenal Hwon
sejak lama. Dia bertanya-tanya apa selera Hwon telah berubah (dari
wanita menjadi pria) selama waktu itu? Apa alasannya mengapa hatiku
berdetak cepat dan kakiku genetar? Hyung Sun mendengarkan lagi dari
balik pintu. Yang Myung muncul dan bertanya mengapa Hyung Sun seperti
anak anjing. Hyung Sun senang melihat Myung.
Hyung
Sun memberi tahu Hwon kedatangan Myung, tapi tak ada jawaban dari
dalam. Hyung Sun membuka pintu dan tak ada seorang pun disana. Hyung Sun
berteriak 'Yang Mulia'.
Hwon
dan Woon berjalan mengenakan pakaian bangsawan. Hwon mengerut ketika
Woon bertanya kenapa ia melakukan ha itu. Hwon : Aku bisa mendengar
Hyung Sun berteriak-teriak sepanjang jalan menuju ke sini.
Hwon
dan Woon melewati perkampungan kumuh, Hwon berkata keadaan disana jauh
berbeda dari jalan yang mereka ambil. Orang mengemis dan mengigil
kedinginan. Seorang anak menabrak Hwon dan minta maaf. Hwon membantu
anak itu dan bertanya kenapa ia terburu-buru. Anak itu berkata kakaknya
sendirian dirumah jadi dia membawa ini (beberapa sayuran busuk).
Hwon
bertanya apa anak itu tak punya orang tua. Anak itu berkata ibunya
meninggal karena sakit dan satu tahun sebelumnya ayahnya masuk penjara.
Hwon bertanya dimana ayahnya ditangkap dan apakah itu benar. Anak itu
mengangguk.
Hwon memberinya uang dan bertanya nama ayah anak itu. Anak itu berkata semua orang didesanya tahu ayahnya. Hwon berjanji kalau ia akan menemuka ayah anak itu dan membawanya pulang. Anak itu sedikit tak yakin. Hwon berkata anak ini tak percaya padaku? aku seseorang dari posisi yang tinggi.
Anak itu mengucapkan terimakasih. Woon mengatakan ada seseorang yang mengawasi mereka (salah satu anak buah menteri Yoon). Hwon berkata mari bermain dengannya, dan mereka pun lari.
Mereka
berlari ke hutan dan laki-laki itu kehilangan mereka. Hwon tertawa.
Woon menyerankan agar mereka segera kembali. Hwon setuju.
Hwon mendongak dan mengatakan 'Yeon Woo akan turun', yang berarti bahwa hujan kabut yang lembut akan turun.
Hwon melihat keatas dan membayangkan Yeon Woo. Hwon mengejarnya.
Shaman
Jang bertemu dengan Shaman (ahli nujum?) kerajaan yang membantu mereka
sebelumnya. Jansil sedang tertidur dipojok. Dia mengatakan takdir
mereka, mereka akan bertemu lagi, bagaimanapun caranya. Shaman Jang
bertanya apakah maksudnya raja? Pria itu berkata mengenai raja yang
keadaannya tak baik.
Karena orang yang seharusnya melindungi Raja hidup ditempat lain. Shaman jang bertanya apa maksud pria itu dua orang itu akan berada bersama lagi? Pria itu berkata itu bukan untuk manusia yang melakukannya, tapi langit yang harus melakukannya. Shaman Jang tahu benar itu, dan ia mengatakan kehidupan sudah diipotong sekali.
Pria itu berkata kau tak bisa memotong kerinduan (maksudnya, takdir mengatakan Wol dan Hwon akan bersama lagi, bagaimana pun caranya, karena matahari harus selalu dekat dengan bulan agar Hwon sehat. jadi, Wol harus dekat dengan Hwon. Shaman jang sudah memutuskan hidup Wol sekali, tapi tak ada yang bisa memutuskan kerinduan Hwon akan Yeon Woo / Wol).
Shaman jang berkata Yeon Woo hilang ingatan dan tak ada kerinduan dalam hatinya. Pria itu berkata ingatan Yeon Woo perlahan akan kembali. Shaman Jang berkata Yeon Woo akan ada dalam bahaya. dan Shaman jang berkata Yeon Woo tak akan bisa menghadapi bahaya itu untuk kedua kalinya (Sepertinya pria itu minta Yeon Woo kembali demi kesehatan Hwon).
Wol
dan Seul duduk di rumah. Seul tanya apa yang difikirkan Wol. Wol : Aku
tahu. Seul tanya ada apa. Wol : Aku tahu siapa yang aku ingat beberapa
waktu lalu. Itu adalah orang itu. Seul tanga apa? Wol : Aku ingat
kenangan akan orang itu dan kesedihan. Apakah kau tak tahu? Sekarang aku
memiliki kemampuan psikis juga.
Seul khawatir Wol akan mengingat masa lalunya tapi ia bernafas lega saat Wol mengatakan sekarang ia sudah menjadi shaman. Seul mulai mengatakan kalau kau tak harus mempunyai kemampuan psikis, tapi Wol berdiri. Sel tanya kemana Wol akan pergi. Wol mengatakan Shaman jang terlambat, dan ia ingin keluar menunggunya. Seul mengajaknya pergi bersama-sama.
Hwon
dan Woon berjalan dalam kabut yang gelap. Hwon mengatakan mereka
tersesat, karena dari tadi mereka hanya berjalan berputar-putar. Woon
minta maaf, dan Hwon mengatakan tak ada alasan untuk minta maaf karena
ini adalah kesalahannya.
Hwon
melihat cahaya dari kejauhan dan kagum : Bukankah itu bulan?
Tiba-tiba ia melihat imajinasi Yeon Woo yang berkata : Aku
menunggumu. Mengapa kau baru datang sekarang? Yeon Woo tersenyum
padanya.


Hwon melihat lagi, dan kini Wol berdiri dihadapannya dengan lentera.
Wol
sedang membuat teh. Seul bertanya apa Wol tahu siapa mereka? Wol
berkata mereka sedang menyamar dan minta seul agar berakting pura-pura
tak tahu siapa mereka. Seul berkata kau tahu dia adalah anggota kerajaan
dan bawa ia pulang.
Wol berkata jadi ia harus mengabaikan orang asing yang tersesat? Seul berkata Shaman jang sudah mengatakan klau wol harus menghindari orang asing. Wol mengatakan kalau shaman jang tidak mengatakan melarangnya membantu mereka yang membutuhkan bantuannya.
Hwon
dan Woon sedang menunggu dan wol membawakan mereka teh. Hwon menatap
wajah Wol. Wol mengatakan teh hangat akan membantu mereka. wol
mengatakan ia tak bisa menyiapkan banyak hal untuk mereka dan mengatakan
agar mereka beristirahat dengan nyaman sebelum pergi. Hwon bertanya
siapa pemilik sebenarnya meja itu.
Dalam hujan, siapa yang kau tunggu? kau menunggu seseorang? Wol mengatakan dia sedang menunggu ibu angkatnya yang belum pulang. Wol : Jika kau tak memiliki pertanyaan lagi...
Tiba-tiba Hwon bertanya : Kau mengatakan kalau kau adalah seorang perantara roh? Wol menjawab 'iya'.
Hwon
melihat sekelilingnya dipenuhi tumpukan buku dan bertanya mengapa
ruangan tempat perantara roh seperti itu, atau kau punya hoby yang tak
biasa - apakah semua buku ini milikmu?
Wol mengatakan itu miliknya dan ia memberi alasan kenapa ia membaca buku, alasan yang mengingatkan Hwon pada Yeon Woo saat mereka pertama bertemu.
Hwon
berkata pada dirinya sendiri -ini tak mungkin- anak itu sidah mati
dan tak mungkin hidup kembali- dia hanya seorang gadis yang terlihat
sama sepertinya (YW). Wol bertanya kenapa Hwon seperti itu. Hwon
mengatakan pada dirinya sendiri : Ini adalah mimpi. Kau salah. Aku di
hantui oleh Roh.
Hwon
cepat minum. Dia mengatakan pada Woon agar minum juga karena Won juga
basah terkena hujan tadi. Wol mengatakan kalau Woon tak tahu siapa dia
atau apa minuman ini, dan kau menolak minum? apakah kau menjaga yang
mulia hanya dengan pedang saja? (seharusnya Woon sebagai pengawal raja
harus minum terlebih dahulu untuk memastikan minumannya aman, dan Wol
mengatakan Woon tak melakukan tugasnya dengan baik).
Hwon dengan cepat menarik tangan Wol : bagaimana kau tahu?
Wol : Apa yang anda bicarakan?
Hwon : Bahwa aku adalah raja, bagaimana kau bisa tahu?
Yang
Myung tinggal ditempat yang sama dengan tempat dimana Hwon akan
menginap. Myung berfikir dalam hati pada Yeon Woo : Apakah kau ingin
bertemu dengan raja? Bahkan jika kau tak datang untuk bertemu dengaku,
maka itu akan baik melihatmu lagi. Dikehidupan berikutnya, tolong lihat
aku saja...
Hwon
bertanya : Apakah kau pernah bertemu denganku beberapa waktu lalu? Wol
mengatakan bagaimanapun dia hanya media roh, sehingga ia tak punya
kesempatan bertemu dengan Hwon. Hwon menuduh Wol berbohong. Wol berkata
bagaimana mungkin ia bisa berbohong pada Hwon.
Hwon bertanya bagaimana wol bisa tahu kalau ia adalah raja. Hwon melepaskan tangan Wol. Hwon terlihat menjauh. Hwon berkata pada Woon : hujan berhenti. ayo kita kembali sekarang (apa Hwon takut ya?).
Hwon
melangkah keluar dengan Woon. Hwon melihat kebelakang dan menanyakan
nama Wol. Dari dalam rumah Wol mengatakan ia tak memiliki nama. Hwon
bertanya bagaimana Wol tak memiliki nama. Wol mengatakan ibu angkatnya
tak mau terikat dengannya dengan memberikan nama. Orang memanggilnya
Ahgi saja.
Hwon
mendongak menatap bulan : Aku menamakanmu Wol. Wol mengulangi namanya.
Wol mengatakan keras-keras pada dirinya sendiri : apa kau dengar?
Sekarang aku punya nama. Hwon berjalan pergi dengan Woon.
Ketika
mereka kembali, Hyung Sun datang dan mengatakan bagaimana Hwon bisa
melakukan itu, apa Hwon ingin Hyung Sung mati. Hwon berkata aku tak
ingin kau mati. Hwon berkata Woon menjaganya dengan baik, itu sebabnya
ia kembali dengan selamat.

Yang
myung datang dan bertanya apakah Hwon baik-baik saja lalu ia memberi
salam. Hwon bertanya kenapa Myung datang.Muncul setelah bertahun-tahun,
apakah kau datang untuk memperlihatkan wajahmy? Myung mendongak.
Hwon : kau tampan seperti biasa. Hwon tersenyum. Myung dan Woon juga. begitu juga dengan Hyung Sun.
Hwon
menuangkan minuman untuk Myung dan hwon minum. Hwon minta Woon untuk
datang dan minum bersama, tapi Woon tak bergerak dari tempatnya dan
mengatakan ia sedang bertugas.
Myung
memberitahukan Hwon untuk menyerah karena Woon tidak minum saat
bertugas. Hwon berkata apa Myung ingin bertaruh dengannya siapa yang
bisa membuat Woon minum.Myung berkata pada Woon : Tidakkah kau mendengar
itu? lebih baik kau datang kesini dan duduk. Myung menawarkan uang
suap dengan memberikan sesuatu yang berharga. Woon hanya menatap dan
bergumam. Hwon meminta Woon untuk datang dan minum. "Ini perintah".
Woon
datang dan minum. Myung tertawa. Hwon : Hyungnim. Myung berkata aku
akan melakukan apapun yang kau minta. Hwon bertanya apakah Myung masih
memikirkan Yeon Woo. Myung : yang mulia. Hwon : bukankah kau kalah
bertaruh? Jadi kau ingin kau menjawabnya sekarang (Oia, di episode 6
waktu mereka bertengkar, Hwon baru tahu kalau kakaknya Myung juga
menyukai Yeon Woo, sebelum itu ia tak tahu..).
Myung : Bukankah orang yang ada dalam hatiku sudah mati? Ketika aku mengatakan aku harus melupakannya, aku merindukannya. ketika aku merindukannya, aku tak ingin melupakannya atau merindukannya, tapi sekali aku berfikir bahwa dia tak ada di dunia ini lagi, aku meninggalkannya dalam hatiku. Hwon mengulang : Dia sudah tak ada di dunia ini lagi, aku meninggalkannya dalam hatiku. Mereka berdua tampak sedih.
Kembali
ke istana, disana ada pertemuan para mentri. Hwon membicarakan sesuatu
yang tak adil dan para mentri membela diri. Hwon mengatakan ia tak
setuju untuk membuat warga menderita. Hwon memberikan perintah bahwa ia
akan mengurusnya sendiri dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.
Seorang
Shaman (yang berbohong di Ep 1) bertemu dengan Menteri Yoon diam-diam.
Mentri Yoon bertanya sudah berapa tahun sejak dia kembali ke istana.
Dia berkata 8 tahun. Yoon berkata ia akan mendapatkan posisi sebagai
shaman kerajaan apabila shaman itu mendengarkan perintahnya. Dia
menyetujuinya.
Yoon bertanya apakah dia tahu mengenai kondisi kesehatan Hwon. Dia mengatakan dia mendengar kalau Hwon sehat, tapi sebenarnya tidak. Yoon : Itulah mengapa hal ini mengkahwatirkan. Ketika ia harus sehat, ia sakit, ketika ia harus sakit, ia sehat. Shaman itu berkata selama Hwon pergi dia memberi mantra, sehingga setiap kali Yoon memberi perintah, Yoon akan melihat hasilnya (?).
Hwon
duduk sendiri dan berfikir tentang melihat Yeon Woo membawa lentera
dan mengingat kata-katanya. Hyung Sun datang dan mengatakan Ratu ingin
melihat Hwon. Hwon mengatakan apa Hyung Sun lupa apa yang ia katakan,
jangan membiarkan siapapun masuk. Hyung Sun berlutut dan memohon.
Pengawal yang lain juga memohon hingga Hwon akhirnya membiarkan Ratu
masuk.
Bo Kyung masuk dan bertanya apakah hwon baik-baik saja selama perjalanannya. Hwon berkata seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Hwon bertanya apa yang membawa Bo Kyung datang larut malam. Hyung Sun meninggalkan mereka.
Hwon : Apa yang kau katakan?
Bok Kyung mengatakan bahwa Hwon bisa mengambil selir kerajaan. Bo Kyung mengingatkan Hwon kalau Hwon ingin menjadi Raja yang kuat, maka ia perlu memiliki ahli waris. Bo Kyung mengatakan ia tak memiliki alasan lagi untuk nenek, tidak masalah jika bukan dia, Hwon memerlukan ahli waris. Hwon bertanya apa maksudnya.
Bo Kyung mengatakan sebagai ratu saya tak mungkin mendahulukan perasaan pribadi. Hwon membuat suaranya seperti orang simpati, ia mengatakan kini ia tahu kenapa Bo Kyung menerima banyak perhatian. Bagaimana ia tak tahu hati bo Kyung, betapa sulitnya ini untuknya sehingga ia mengabaikan Bo Kyung.
Hwon mengatakan ia akan melakukan saran bo kyung. Bo Kyung terlihat kesal. Hwon memberitahu ia tak suka apa yang dilakukan Bo Kyung seperti apa yang ia kakatakn sekarang. Hwon : kalau kau sudah selesai dengan apa yang ingin kau katakan, kembali dan istirahatlah.
Bo Kyung berbalik untuk pergi dan saat ia dipintu ia mengatakan berapa lama lagi Hwon sepeti itu (perasaan Hwon pada Yeon Woo).
Bo Kyung: Bagaimana mungkin posisiku diambil oleh anak yang sudah mati. Di matamu, kau tak bisa melihat ketulusanku? berapa lama lagi, berapa lama lagi aku harus bersaing dengan anak yang sudah mati itu? Bo Kyung akhirnya pergi.
Selama Bo Kyung bicara tadi, Hwon merasa hatinya sakit. Dia berjalan dan minta bantuan. Hyung sun masuk dan meminta pelayan memanggil tabib.
Shaman menempatkan / meletakkan mantra (stiker kuning) pada Hwon malam itu, karena stiker kuning itu sudah ada dibawah pilar istana untuk sementara waktu.
Nenek sedang berbicara dengan ibu Hwon, nenek ingin membawa Shaman Jang kembali.
Hwon
memerintahkan woon untuk menemukan gadis itu (Wol), sorot matanya
telah membebani hatiku. Hwon berkata kalau gadis itu terlihat seperti
menyembunyikan sesuatu darinya dan ia yakin itu. Hwon : aku harus
bertemu dengannya dan memastikannya lagi (Hwon ingin memastikan lagi
kalai Wol bukan Yeon Woo). Kau bilang kau tak pernah melihat anak itu
sebelumnya? mereka terlihat sama, jika dia masih hidup, maka dia akan
terlihat seperti itu.
Woon memacu kudanya menuju rumah Wol. Tapi Wol sudah pergi.
Min
Hwa sedang memperhatikan cermin dan mengeluh dengan wajahnya yang
tampak bengkak karena begadang semalaman. Dia berteriak pada dayangnya :
Apa yang terjadi dengan mataku? Dayang berkata tentu itu akan terjadi
karena Min Hwa tak istirahat semalaman. Min Hwa : apa yang kau lakukan
sementara mataku jadi seperti ini?
Dayang berkata ia mencoba menghentikan putri tapi putri tak mendengarkannya. Min Hwa berkata harusnya ia dihentikan. Dayang mengatakan aku telah melakukan dosa dan aku layak mati. Ia mencoba mengambil cermin min hwa tapi min hwa tak mau melepaskannya.
Min
Hwa : Semua berakhir sekarang. Jika dia melihat wajah ini, dia
mungkin akan membenciku kan? tidak menyukai ku? mungkin ia akan
meninggalkanku? menendangku keluar? Aku mungkin akan mati. Aku tak bisa
mendapat cinta dari orang yang aku cintai dan tak dapat menggendong
bayi yang mirip suamiku sekali saja.... karena dia tidak akan
memaafkanku...
Ibu Yeom datang datang dan bertanya mengapa min hwa seperti itu. Min Hwa cegukan karena menangis.
Ibu
Yeom bertanya pada puteranya bagaimana ia bisa melupakan malam itu
(untuk tidur dengan Min Hwa, well, min hwa nunggu semalaman donk!). Ibu
mengingatkan Yeom, min hwa hanya berfikir tentangnya. Yeom mengatakan
ia menyesal karena ia membaca sepanjang malam dan lupa. Ibunya
mengatakan Yeom seperti almarhum ayahnya (Oh no!!! Menteri Heo....).
Ibu bertanya lagi apakah Yeom menghindarinya dengan sengaja? Yeom
menjawab tidak.
Ibu : Lalu kenapa kau terus membuat putri kesepian? Yeom memberi 2 alasan, karena putri masih terlalu muda dan ini sudah lama sejak ayah meninggal. Ibunya mengatakan min hwa sudah cukup umur untuk memiliki anak. Yeom bersikeras kalau Min Hwa masih muda. Ibu mengatakan Min Hwa sudah dewasa dan yeom harus memikirkan Min Hwa sebagai isterinya.
Ibu Yeom mengatakan berapa banyak yang telah dilakukan Min Hwa untuk keluarga mereka. Dia mengingatkan apa yang ayah katakan, agar tidak melupakan apa yang dilakukan Min Hwa untuk mereka. Yeom berkata jangan khawatir.
Wol
mengatakan pada Shaman jang bahwa ia tak bisa menemukan Seul sejak
pagi, jadi ia akan mencarinya. Shaman jang mengatakan sudah jelas kemana
Seul Pergi. Seul akan datang dan kembali bila saatnya tiba, jangan
khawatir, dan ia menyuruh Wol untuk masuk kembali.
Shaman Jang menyuruh Jan sil membawa Wol masuk. Beberapa pria datang memanggil Shaman Jang, Shaman jang memanggil jan sil. Jan shil lalu membawa wol kembali kedalam. Salah satu pria melihat wajah Wol. Shaman Jang membawa mereka keruangan lain.
Pria
itu berkata betapa sulitnya menemukan Shaman jang. Shaman jang
bertanya mengapa mereka mencarinya. Salah satu dari mereka mengatakan
itu perintan Nenek. Pria itu mengatakan Shaman istana saat ini tidak
bisa melakukan dengan baik, jadi mereka ingin Jang kembali ke istana.
Shaman Jang mengatakan keahliannya sudah ada dalam batu. Yang lain mengatakan mereka membutuhkan bantuannya. Dan nenek meminta mereka untuk membawa Jang apapun yang terjadi. Shaman jang berkata tak peduli bagaimana mereka meminta, ia sudah berhenti dan ingin istirahat.
Salah satu dari mereka bertanya apakah anak diruangan sebelah itu adalah anak angkat Jang yang menjadi Shaman beberapa waktu lalu. Jang mengatakan ia akan bicara sendiri pada nenek dan minta mereka meninggalkannya untuk hari ini.
Para
pria berjalan keluar dan mengatakan betapa keras kepalanyan Shaman
jang. Mereka khawatir karena tak bisa membawa jang kembali, mereka
Khawatir nenek marah. Pria itu memanggil anak buahnya.
Wol
mencoba mencari Seul di tempat pandai besi dan ternyata Seul tak
disana. Dia mencoba menggunakan kekuatan bathinnya dan kemampuannya
menghilang. Ia ingat bagaimana Hwon bertanya apakah mereka pernah
bertemu sebelumnya. Beberapa pria datang. Wol bertanya siapa kalian?
Mereka memasukkan Wol dalam karung dan menyeretnya pergi.
Yeon
Woo tertangkap dan terkunci dalam tandu. Dia ingat saai ia ada dalam
peti mati dan dikubur dibawah tanah. Dia kesulitan bernafas. Wol
bertanya : Ingatan apa ini???
Sumber : http://anekabaca.blogspot.com
Selanjutnya Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 8
Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat

Shaman Jang menutupi wajah Wol lagi. Wol bertanya kenapa shaman Jang melakukan itu. Shaman Jang berkata, jika kebetulan saat dia pergi ada orang asing, maka Wol harus menghindari mereka. Wol bertanya apa ada tamu yang akan datang hari ini? Shaman Jang berkata tidak peduli apa, kau tak boleh memasukkan mereka ke hatimu. Kau tak harus berinteraksi dengan mereka. Apa kau mengerti? Jansil mengatakan kalau kapal mereka akan segera berangkat.



Seorang pria berkata kalau Raja akan datang sehingga mereka bisa melihatnya di tandu raja nanti. Wol kelihatan bersemangat, sementara seul berkata tidak.

Myung juga mendengar pria itu berbicara. ia merebut selebaran pria itu. Orang itu berkata Raja sudah tiba.



Ibu berkata anaknya sangat ingin melihat raja, jadi ia minta membiarkannya melihat hanya sekali. Penjaga menolaknya dan mendorong mereka, ibu itu masih memohon. Wol membantu ibu itu berdiri dan mendekati penjaga. Wol berkata kalu penjaga itu terlalu keras. Wol : Kau bilang orang miskin tak berhak melihat raja? Dimana hukum seperti itu? Penjaga berkata apa yang kau lakukan. Wol berkata kalau kalau ia adalah penjaga roh dan menatap penjaga itu. penjaga berkata bagaimana Wol bisa menatapnya dengan mata seperti itu?

Wol melihat pria itu dan mengatakan : "Apakah aku harus mengatakan padamu kenapa istrimu meninggalkan rumah?" Penjaga kaget.
Wol : Itu karena kebiasaan memukulmu, setiap kali kau munim, kau akan memukulnya, jadi dia tak punya pilihan lagi, dan dia menemukan orang lain. Orang lain betanya : bukankah kau bilang istrimu meninggalkan rumah karena membohongimu? Penjaga minta Wol diam.
Wol tetap melanjutkan dan berkata agar penjaga berhenti minum alkohol karena sekarang perut penjaga itu sudah sakit. Ia harus berhenti minum karena kalau tidak umurnya tinggal setahun lagi. Penjaga marah. Penjaga lain menyuruh penjaga itu agar segera pergi karena kalau tidak itu akan menimbulkan masalah kalau penjaga itu memukul Wol.


Seul berkata bagaimana bisa seseorang yang tak memiliki kemampuan bisa tahu kalau istri pria itu berselingkuh? (What??? Wol tak memiliki kemampuan?). Wol berkata itu hanya berdasarkan nalurinya. Ia mencium bau alkohol dari nafas orang itu dan mengatakan kalau itu artinya pria itu peminum berat.
Dan biasanya ia akan memukul saat mabuk. Seul berkata : Hanya dari itu, kau harusnya tak tahu kalau istrinya meninggalkan rumah. Wol berjalan dan mengatakan spekulasinya (maaf, agak sulit menterjemahkannya). Seul terkagum dengan kemampuan menganalisa Wol.











memanggil seul dan bertanya apakan dia dan seul pernah lari dari seseorang seperti tadi. Seul berkata jika kita mengalami hal seperti ini dua kali, apa kau pikir kita masih hidup? Wol bertanya dalam kebingungan : lalu ingatan siapa ini???


Hyung Sun tersenyum lagi. Hyung Sun bertanya apa yang Hwon tak suka? Hwon mengeluh tentang rakyat yang membungkuk padanya tadi, kebanyakan adalah orang dengan pakaian baik. Hyung Sun berkata itu menunjukkan sisi baik mereka. Hwon berkata aku datang setelah 5 tahun bukan untuk itu.
Hyung Sun berkata Hwon hanya datang sehari dan ia menyarankan agar melupakannya. Hwon berkata ia akan merasa lebih baik setelah berendam dan ia bertanya pada Woon apa ia ingin ikut berendam. Pelayan wanita memalingkan wajah. Hyung Sun tersedak dan cepat mengantar semua pelayan keluar.







Hwon memberinya uang dan bertanya nama ayah anak itu. Anak itu berkata semua orang didesanya tahu ayahnya. Hwon berjanji kalau ia akan menemuka ayah anak itu dan membawanya pulang. Anak itu sedikit tak yakin. Hwon berkata anak ini tak percaya padaku? aku seseorang dari posisi yang tinggi.
Anak itu mengucapkan terimakasih. Woon mengatakan ada seseorang yang mengawasi mereka (salah satu anak buah menteri Yoon). Hwon berkata mari bermain dengannya, dan mereka pun lari.




Karena orang yang seharusnya melindungi Raja hidup ditempat lain. Shaman jang bertanya apa maksud pria itu dua orang itu akan berada bersama lagi? Pria itu berkata itu bukan untuk manusia yang melakukannya, tapi langit yang harus melakukannya. Shaman Jang tahu benar itu, dan ia mengatakan kehidupan sudah diipotong sekali.
Pria itu berkata kau tak bisa memotong kerinduan (maksudnya, takdir mengatakan Wol dan Hwon akan bersama lagi, bagaimana pun caranya, karena matahari harus selalu dekat dengan bulan agar Hwon sehat. jadi, Wol harus dekat dengan Hwon. Shaman jang sudah memutuskan hidup Wol sekali, tapi tak ada yang bisa memutuskan kerinduan Hwon akan Yeon Woo / Wol).
Shaman jang berkata Yeon Woo hilang ingatan dan tak ada kerinduan dalam hatinya. Pria itu berkata ingatan Yeon Woo perlahan akan kembali. Shaman Jang berkata Yeon Woo akan ada dalam bahaya. dan Shaman jang berkata Yeon Woo tak akan bisa menghadapi bahaya itu untuk kedua kalinya (Sepertinya pria itu minta Yeon Woo kembali demi kesehatan Hwon).

Seul khawatir Wol akan mengingat masa lalunya tapi ia bernafas lega saat Wol mengatakan sekarang ia sudah menjadi shaman. Seul mulai mengatakan kalau kau tak harus mempunyai kemampuan psikis, tapi Wol berdiri. Sel tanya kemana Wol akan pergi. Wol mengatakan Shaman jang terlambat, dan ia ingin keluar menunggunya. Seul mengajaknya pergi bersama-sama.






Wol berkata jadi ia harus mengabaikan orang asing yang tersesat? Seul berkata Shaman jang sudah mengatakan klau wol harus menghindari orang asing. Wol mengatakan kalau shaman jang tidak mengatakan melarangnya membantu mereka yang membutuhkan bantuannya.

Dalam hujan, siapa yang kau tunggu? kau menunggu seseorang? Wol mengatakan dia sedang menunggu ibu angkatnya yang belum pulang. Wol : Jika kau tak memiliki pertanyaan lagi...
Tiba-tiba Hwon bertanya : Kau mengatakan kalau kau adalah seorang perantara roh? Wol menjawab 'iya'.

Wol mengatakan itu miliknya dan ia memberi alasan kenapa ia membaca buku, alasan yang mengingatkan Hwon pada Yeon Woo saat mereka pertama bertemu.



Wol : Apa yang anda bicarakan?
Hwon : Bahwa aku adalah raja, bagaimana kau bisa tahu?


Hwon bertanya bagaimana wol bisa tahu kalau ia adalah raja. Hwon melepaskan tangan Wol. Hwon terlihat menjauh. Hwon berkata pada Woon : hujan berhenti. ayo kita kembali sekarang (apa Hwon takut ya?).





Hwon : kau tampan seperti biasa. Hwon tersenyum. Myung dan Woon juga. begitu juga dengan Hyung Sun.



Myung : Bukankah orang yang ada dalam hatiku sudah mati? Ketika aku mengatakan aku harus melupakannya, aku merindukannya. ketika aku merindukannya, aku tak ingin melupakannya atau merindukannya, tapi sekali aku berfikir bahwa dia tak ada di dunia ini lagi, aku meninggalkannya dalam hatiku. Hwon mengulang : Dia sudah tak ada di dunia ini lagi, aku meninggalkannya dalam hatiku. Mereka berdua tampak sedih.


Yoon bertanya apakah dia tahu mengenai kondisi kesehatan Hwon. Dia mengatakan dia mendengar kalau Hwon sehat, tapi sebenarnya tidak. Yoon : Itulah mengapa hal ini mengkahwatirkan. Ketika ia harus sehat, ia sakit, ketika ia harus sakit, ia sehat. Shaman itu berkata selama Hwon pergi dia memberi mantra, sehingga setiap kali Yoon memberi perintah, Yoon akan melihat hasilnya (?).

Bo Kyung masuk dan bertanya apakah hwon baik-baik saja selama perjalanannya. Hwon berkata seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Hwon bertanya apa yang membawa Bo Kyung datang larut malam. Hyung Sun meninggalkan mereka.

Bok Kyung mengatakan bahwa Hwon bisa mengambil selir kerajaan. Bo Kyung mengingatkan Hwon kalau Hwon ingin menjadi Raja yang kuat, maka ia perlu memiliki ahli waris. Bo Kyung mengatakan ia tak memiliki alasan lagi untuk nenek, tidak masalah jika bukan dia, Hwon memerlukan ahli waris. Hwon bertanya apa maksudnya.
Bo Kyung mengatakan sebagai ratu saya tak mungkin mendahulukan perasaan pribadi. Hwon membuat suaranya seperti orang simpati, ia mengatakan kini ia tahu kenapa Bo Kyung menerima banyak perhatian. Bagaimana ia tak tahu hati bo Kyung, betapa sulitnya ini untuknya sehingga ia mengabaikan Bo Kyung.
Hwon mengatakan ia akan melakukan saran bo kyung. Bo Kyung terlihat kesal. Hwon memberitahu ia tak suka apa yang dilakukan Bo Kyung seperti apa yang ia kakatakn sekarang. Hwon : kalau kau sudah selesai dengan apa yang ingin kau katakan, kembali dan istirahatlah.

Bo Kyung: Bagaimana mungkin posisiku diambil oleh anak yang sudah mati. Di matamu, kau tak bisa melihat ketulusanku? berapa lama lagi, berapa lama lagi aku harus bersaing dengan anak yang sudah mati itu? Bo Kyung akhirnya pergi.
Selama Bo Kyung bicara tadi, Hwon merasa hatinya sakit. Dia berjalan dan minta bantuan. Hyung sun masuk dan meminta pelayan memanggil tabib.
Shaman menempatkan / meletakkan mantra (stiker kuning) pada Hwon malam itu, karena stiker kuning itu sudah ada dibawah pilar istana untuk sementara waktu.




Dayang berkata ia mencoba menghentikan putri tapi putri tak mendengarkannya. Min Hwa berkata harusnya ia dihentikan. Dayang mengatakan aku telah melakukan dosa dan aku layak mati. Ia mencoba mengambil cermin min hwa tapi min hwa tak mau melepaskannya.

Ibu Yeom datang datang dan bertanya mengapa min hwa seperti itu. Min Hwa cegukan karena menangis.

Ibu : Lalu kenapa kau terus membuat putri kesepian? Yeom memberi 2 alasan, karena putri masih terlalu muda dan ini sudah lama sejak ayah meninggal. Ibunya mengatakan min hwa sudah cukup umur untuk memiliki anak. Yeom bersikeras kalau Min Hwa masih muda. Ibu mengatakan Min Hwa sudah dewasa dan yeom harus memikirkan Min Hwa sebagai isterinya.
Ibu Yeom mengatakan berapa banyak yang telah dilakukan Min Hwa untuk keluarga mereka. Dia mengingatkan apa yang ayah katakan, agar tidak melupakan apa yang dilakukan Min Hwa untuk mereka. Yeom berkata jangan khawatir.

Shaman Jang menyuruh Jan sil membawa Wol masuk. Beberapa pria datang memanggil Shaman Jang, Shaman jang memanggil jan sil. Jan shil lalu membawa wol kembali kedalam. Salah satu pria melihat wajah Wol. Shaman Jang membawa mereka keruangan lain.

Shaman Jang mengatakan keahliannya sudah ada dalam batu. Yang lain mengatakan mereka membutuhkan bantuannya. Dan nenek meminta mereka untuk membawa Jang apapun yang terjadi. Shaman jang berkata tak peduli bagaimana mereka meminta, ia sudah berhenti dan ingin istirahat.
Salah satu dari mereka bertanya apakah anak diruangan sebelah itu adalah anak angkat Jang yang menjadi Shaman beberapa waktu lalu. Jang mengatakan ia akan bicara sendiri pada nenek dan minta mereka meninggalkannya untuk hari ini.



Sumber : http://anekabaca.blogspot.com
Selanjutnya Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 8
Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar