DRAMA KOREA (Tahun Film)

Senin, 18 Juni 2012

Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 7

Dua kakak adik Hwon-Myung sudah bertemu dengan Wol dan mereka merasakan perasaan yang sama saat melihat Wol.
Didermaga, Seul dan Yeon Woo (Aku panggil Wol aja ya, meskipun Yeon Woo sebenarnya belum punya nama) mengantarkan Shaman Jang dan Janshil. Shaman Jang mengatakan agar Wol segera kembali. Wol membuka penutup kepalanya sedikit dan berkata ia ingin ikut dengan Shaman Jang dan jangan menghentikannya yang ingin melihat kepergian Shaman jang.

Shaman Jang menutupi wajah Wol lagi. Wol bertanya kenapa shaman Jang melakukan itu. Shaman Jang berkata, jika kebetulan saat dia pergi ada orang asing, maka Wol harus menghindari mereka. Wol bertanya apa ada tamu yang akan datang hari ini? Shaman Jang berkata tidak peduli apa, kau tak boleh memasukkan mereka ke hatimu. Kau tak harus berinteraksi dengan mereka. Apa kau mengerti? Jansil mengatakan kalau kapal mereka akan segera berangkat.
Yang Myung masih tertidur dalam kapal/perahu, ia kemudian bangun. Ia nertanya kenapa banyak sekali orang didermaga. Seorang laki-laki berkata kalau raja akan datang ke desa itu sehingga semua orang ada disitu untuk melihatnya. Laki-laki itu berkata Myung beruntung, datang ke desa tanpa mengetahui kalau raja akan datang. Yang Myung berfikir, Yeon Woo, kau membuat ku bertemu dengan Raja. Yang Myung melihat kesekelilinya, ia merindukan Yeon Woo.
Wol memberitahukan Shama Jang agar mendoakan hal baik bagi peramal. Shaman jang menyuruh seul untuk membawa Wol kembali ke rumah, Seul berkata, jika anda tak percaya padaku, maka kenapa anda tak membawaku pergi dan meninggalkan janshil untuk menemani Wol. Shama Jang berkata ia lebih khawatir kalau Jansil yang bersama Yeon Woo, makanya ia mengajak Jansil yang pergi, jadi Seil tak perlu iri.
Wol dan Seul berjalan pulang. Seul mengatakan pada Wol : Karena tak ada yang akan mengomel, bagaimana kalau kita membeli semangkuk sup sebelum pulang?
Seorang pria berkata kalau Raja akan datang sehingga mereka bisa melihatnya di tandu raja nanti. Wol kelihatan bersemangat, sementara seul berkata tidak.
Wol membuat wajah mengemis yang lucu agar Seul membiarkan ia melihat, tapi seul tetap menolak, Seul menyeret Wol pergi.
Myung juga mendengar pria itu berbicara. ia merebut selebaran pria itu. Orang itu berkata Raja sudah tiba.
Hwon berkata mereka sudah tiba didesa, sehingga ia menyuruh agar tirainya dibuka. Hyung Sun berkata cuacanya dingin, sehingga akan lebih baik tirainya tertutup. tapi Hwon tetap memerintahkan agar tirainya dibuka. Hyung Sun memerintahkan pembawa tandu untuk berhenti dan mengangkat tirai agar wajah Hwon kelihatan. Hwon memberi tahu Hyung Sun bahwa orang desa keluar untuk melihat wajahnya, bagaimana mungkin ia membuat mereka kecewa dengan menutupi wajahnya.
Hyung Sun tersenyum pada Hwon dan Hwon mengatakan sesuatu tentang ketulusan dan Hyung sun menutup mata menunggu kata-kata berikutnya. Hwon : Kau pukir mudah menemukan seorang raja sepertiku? Hyung Sun menyipitkan matanya dan mengerutkan wajah. Hwon tertawa geli. Hwon berkata apakah kita akan menghabiskan malam disini? Ayo kita pergi.
Orang-orang berbaris. Seul dan Wol juga. Seul mengingatkan Wol kalau mereka hanya melihat sebentar kemudian pergi. Wol berkata ia akan pergi nanti maka jangan bertindak seperti itu. Penjaga memeriksa orang-orang, kalau terlihat berpakaian rapi, ia membiarkannya dan mengusir orang yang terlihat terlalu miskin. Penjaga tidak membiarkan seorang ibu dan anak yang kelihatan terlalu miskin untuk melihat karena pakaian mereka berantakan dan tak terlihat baik didepan raja.

Ibu berkata anaknya sangat ingin melihat raja, jadi ia minta membiarkannya melihat hanya sekali. Penjaga menolaknya dan mendorong mereka, ibu itu masih memohon. Wol membantu ibu itu berdiri dan mendekati penjaga. Wol berkata kalu penjaga itu terlalu keras. Wol : Kau bilang orang miskin tak berhak melihat raja? Dimana hukum seperti itu? Penjaga berkata apa yang kau lakukan. Wol berkata kalau kalau ia adalah penjaga roh dan menatap penjaga itu. penjaga berkata bagaimana Wol bisa menatapnya dengan mata seperti itu?
Penjaga marah dan akan memukul Wol, tapi Seul mencegahnya. Penjaga berkata seul terlihat seperti anak perempuan. Seul akan mengambil pedangnya tapi Wol menghentikan.

Wol melihat pria itu dan mengatakan : "Apakah aku harus mengatakan padamu kenapa istrimu meninggalkan rumah?" Penjaga kaget.
Wol : Itu karena kebiasaan memukulmu, setiap kali kau munim, kau akan memukulnya, jadi dia tak punya pilihan lagi, dan dia menemukan orang lain. Orang lain betanya : bukankah kau bilang istrimu meninggalkan rumah karena membohongimu? Penjaga minta Wol diam.

Wol tetap melanjutkan dan berkata agar penjaga berhenti minum alkohol karena sekarang perut penjaga itu sudah sakit. Ia harus berhenti minum karena kalau tidak umurnya tinggal setahun lagi. Penjaga marah. Penjaga lain menyuruh penjaga itu agar segera pergi karena kalau tidak itu akan menimbulkan masalah kalau penjaga itu memukul Wol.
Myung berjalan dan mengalihkan perhatian para penjaga untuk mengejarnya. Wol mengangkat tali pembatas dan memberitahukan semua orang untuk lewat.
Seul berkata tak seharusnya Wol bertindak seperti seorang Shaman, dan bagaimana Shaman Jang menyuruhnya untuk tak melakukanya lagi. Seul dan Wol berbicara mengenai media roh dan yang tak memiliki kemampuan (aku ngga ngerti, mian...).

Seul berkata bagaimana bisa seseorang yang tak memiliki kemampuan bisa tahu kalau istri pria itu berselingkuh? (What??? Wol tak memiliki kemampuan?). Wol berkata itu hanya berdasarkan nalurinya. Ia mencium bau alkohol dari nafas orang itu dan mengatakan kalau itu artinya pria itu peminum berat.

Dan biasanya ia akan memukul saat mabuk. Seul berkata : Hanya dari itu, kau harusnya tak tahu kalau istrinya meninggalkan rumah. Wol berjalan dan mengatakan spekulasinya (maaf, agak sulit menterjemahkannya). Seul terkagum dengan kemampuan menganalisa Wol.
Myung masih berlari, tapi ia tertangkap oleh penjaga. Myung memberitahu mereka untuk meletakkan senjata mereka. Tapi Myung diseret pergi. Wol melihatnya dan tersenyum. Myung memberitahu merekan agar menggunakan kata-kata, bukan kekerasan. Rombongan raja sampai, sehingga penjaga membiarkan myung pergi.
Semua orang membungkuk. Seul menarik Wol untuk membungkuk juga. Myung juga berlutut dan membungkuk. Hwon lewat. Hwon memperhatikan orang-orang yang menghormat padanya.
Wol memalingkan wajah dan mendongak karena ada kupu-kupu kuning disamping wajahnya terbang (wow,,, lagi2 kupu-kupu kuning membawa takdir mereka). Wol berdiri dan melihat kupu-kupu itu.
Yang Myung juga mendongak untuk melihat Hwon dan Woon, ia tersenyum. Myung melihat Wol berdiri, seul terus memanggilnya agar membungkuk lagi.
Wol masih berdiri dan ia menatap Hwon. Wol mulai menangis. Myung melihatnya. Hwon melihat kearah Wol, tapi Sel meraih tangan Wol dan mereka lari. Myung mengikuti mereka dan berlari juga seelah mereka.
Hwon bertanya apa yang terjadi. Hyung Sun menjelaskan ada seorang wanita muda yang tak menunduk. Hyung Sun mengatakan akan menutup tirai Hwon segera.
Seul dan Wol berpegangan tangan sambil melarikan diri. Wol ingat bagaimana Hwon meraih tangannya dan berlari ketika mereka pertama kali bertemu. Seul menyembunyikan Wol. semua penjaga termasuk Yang Myung melewati mereka.
Seul menegur Wol. Apa yang kau lakukan nona, bagaimana mungkin kau menatap Raja seperti itu dan tak membungkuk? Wol
memanggil seul dan bertanya apakan dia dan seul pernah lari dari seseorang seperti tadi. Seul berkata jika kita mengalami hal seperti ini dua kali, apa kau pikir kita masih hidup? Wol bertanya dalam kebingungan : lalu ingatan siapa ini???
Yang Myung mencari Wol kemana-mana. ia mengatakan ia melihatnya, tapi itu gadis lain. Myung berkata maaf padanya, Aku menemukan orang yang salah. Myung berkata pada dirinya sendiri, Apa yang kau harapkan. Bukankah anak itu sudah mati dan tidur dalam tanah? (Mungkin Myung melihat bayangan Yeon Woo dalam diti Wol, makanya ia minta maaf pada Yeon Woo karena menyangka gadis lain adalah YW).
Hwon sedang mandi dan ia membuat cipratan air. Hyung Sun bertanya mengapa Hwon melakukan itu, apa karena ia tak suka aromanya. Hwon bilang itu mengganggunya, Hyung Sun berfikir kalau Hwon tak suka ia banyak bicara, sehingga ia berbalik dan cemberut, Hwon berkata itu bukan kau.

Hyung Sun tersenyum lagi. Hyung Sun bertanya apa yang Hwon tak suka? Hwon mengeluh tentang rakyat yang membungkuk padanya tadi, kebanyakan adalah orang dengan pakaian baik. Hyung Sun berkata itu menunjukkan sisi baik mereka. Hwon berkata aku datang setelah 5 tahun bukan untuk itu.

Hyung Sun berkata Hwon hanya datang sehari dan ia menyarankan agar melupakannya. Hwon berkata ia akan merasa lebih baik setelah berendam dan ia bertanya pada Woon apa ia ingin ikut berendam. Pelayan wanita memalingkan wajah. Hyung Sun tersedak dan cepat mengantar semua pelayan keluar.
Hyung Sun bertanya bagaimana Hwon bisa bercanda seperti itu ketika ada rumor disekitar istana. Hwon tanya rumor apa? Hyung Sun : Kau menjauh dari ratu, dan membiarkan Woon disisimu sehingga mereka mengatakan bahwa kau..... Hyung sun kesulitan bicara kalau orang menganggap Hwon adalah Gay.Hwon mengerti maksud Hyung sun. Hyung sun minta agar Hwon tidak bercanda sepeti itu lagi dengan Woon.
Hwon bertanya pada Hyung Sun apa Hyung Sun ingin ikut berendam? Hyung Sun tiba-tiba merasa tak nyaman dan mengatakan ia akan memeriksa apakah semua sudah siap. Hyung Sun lari ketakutan. Hwon berkata pada Woon, akhirnya hanya kita berdua saja.
Hyung Sun mendengarkan dipintu dan bergumam kalau ia sudah mengenal Hwon sejak lama. Dia bertanya-tanya apa selera Hwon telah berubah (dari wanita menjadi pria) selama waktu itu? Apa alasannya mengapa hatiku berdetak cepat dan kakiku genetar? Hyung Sun mendengarkan lagi dari balik pintu. Yang Myung muncul dan bertanya mengapa Hyung Sun seperti anak anjing. Hyung Sun senang melihat Myung.
Hyung Sun memberi tahu Hwon kedatangan Myung, tapi tak ada jawaban dari dalam. Hyung Sun membuka pintu dan tak ada seorang pun disana. Hyung Sun berteriak 'Yang Mulia'.
Hwon dan Woon berjalan mengenakan pakaian bangsawan. Hwon mengerut ketika Woon bertanya kenapa ia melakukan ha itu. Hwon : Aku bisa mendengar Hyung Sun berteriak-teriak sepanjang jalan menuju ke sini.
Hwon dan Woon melewati perkampungan kumuh, Hwon berkata keadaan disana jauh berbeda dari jalan yang mereka ambil. Orang mengemis dan mengigil kedinginan. Seorang anak menabrak Hwon dan minta maaf. Hwon membantu anak itu dan bertanya kenapa ia terburu-buru. Anak itu berkata kakaknya sendirian dirumah jadi dia membawa ini (beberapa sayuran busuk).
Hwon bertanya apa anak itu tak punya orang tua. Anak itu berkata ibunya meninggal karena sakit dan satu tahun sebelumnya ayahnya masuk penjara. Hwon bertanya dimana ayahnya ditangkap dan apakah itu benar. Anak itu mengangguk.

Hwon memberinya uang dan bertanya nama ayah anak itu. Anak itu berkata semua orang didesanya tahu ayahnya. Hwon berjanji kalau ia akan menemuka ayah anak itu dan membawanya pulang. Anak itu sedikit tak yakin. Hwon berkata anak ini tak percaya padaku? aku seseorang dari posisi yang tinggi.

Anak itu mengucapkan terimakasih. Woon mengatakan ada seseorang yang mengawasi mereka (salah satu anak buah menteri Yoon). Hwon berkata mari bermain dengannya, dan mereka pun lari.
Mereka berlari ke hutan dan laki-laki itu kehilangan mereka. Hwon tertawa. Woon menyerankan agar mereka segera kembali. Hwon setuju.
Hwon mendongak dan mengatakan 'Yeon Woo akan turun', yang berarti bahwa hujan kabut yang lembut akan turun.
Hwon melihat keatas dan membayangkan Yeon Woo. Hwon mengejarnya.
Shaman Jang bertemu dengan Shaman (ahli nujum?) kerajaan yang membantu mereka sebelumnya. Jansil sedang tertidur dipojok. Dia mengatakan takdir mereka, mereka akan bertemu lagi, bagaimanapun caranya. Shaman Jang bertanya apakah maksudnya raja? Pria itu berkata mengenai raja yang keadaannya tak baik.

Karena orang yang seharusnya melindungi Raja hidup ditempat lain. Shaman jang bertanya apa maksud pria itu dua orang itu akan berada bersama lagi? Pria itu berkata itu bukan untuk manusia yang melakukannya, tapi langit yang harus melakukannya. Shaman Jang tahu benar itu, dan ia mengatakan kehidupan sudah diipotong sekali.

Pria itu berkata kau tak bisa memotong kerinduan (maksudnya, takdir mengatakan Wol dan Hwon akan bersama lagi, bagaimana pun caranya, karena matahari harus selalu dekat dengan bulan agar Hwon sehat. jadi, Wol harus dekat dengan Hwon. Shaman jang sudah memutuskan hidup Wol sekali, tapi tak ada yang bisa memutuskan kerinduan Hwon akan Yeon Woo / Wol).

Shaman jang berkata Yeon Woo hilang ingatan dan tak ada kerinduan dalam hatinya. Pria itu berkata ingatan Yeon Woo perlahan akan kembali. Shaman Jang berkata Yeon Woo akan ada dalam bahaya. dan Shaman jang berkata Yeon Woo tak akan bisa menghadapi bahaya itu untuk kedua kalinya (Sepertinya pria itu minta Yeon Woo kembali demi kesehatan Hwon).
Wol dan Seul duduk di rumah. Seul tanya apa yang difikirkan Wol. Wol : Aku tahu. Seul tanya ada apa. Wol : Aku tahu siapa yang aku ingat beberapa waktu lalu. Itu adalah orang itu. Seul tanga apa? Wol : Aku ingat kenangan akan orang itu dan kesedihan. Apakah kau tak tahu? Sekarang aku memiliki kemampuan psikis juga.

Seul khawatir Wol akan mengingat masa lalunya tapi ia bernafas lega saat Wol mengatakan sekarang ia sudah menjadi shaman. Seul mulai mengatakan kalau kau tak harus mempunyai kemampuan psikis, tapi Wol berdiri. Sel tanya kemana Wol akan pergi. Wol mengatakan Shaman jang terlambat, dan ia ingin keluar menunggunya. Seul mengajaknya pergi bersama-sama.
Hwon dan Woon berjalan dalam kabut yang gelap. Hwon mengatakan mereka tersesat, karena dari tadi mereka hanya berjalan berputar-putar. Woon minta maaf, dan Hwon mengatakan tak ada alasan untuk minta maaf karena ini adalah kesalahannya.
Hwon melihat cahaya dari kejauhan dan kagum : Bukankah itu bulan? Tiba-tiba ia melihat imajinasi Yeon Woo yang berkata : Aku menunggumu. Mengapa kau baru datang sekarang? Yeon Woo tersenyum padanya.
Hwon melihat lagi, dan kini Wol berdiri dihadapannya dengan lentera.
Wol sedang membuat teh. Seul bertanya apa Wol tahu siapa mereka? Wol berkata mereka sedang menyamar dan minta seul agar berakting pura-pura tak tahu siapa mereka. Seul berkata kau tahu dia adalah anggota kerajaan dan bawa ia pulang.

Wol berkata jadi ia harus mengabaikan orang asing yang tersesat? Seul berkata Shaman jang sudah mengatakan klau wol harus menghindari orang asing. Wol mengatakan kalau shaman jang tidak mengatakan melarangnya membantu mereka yang membutuhkan bantuannya.
Hwon dan Woon sedang menunggu dan wol membawakan mereka teh. Hwon menatap wajah Wol. Wol mengatakan teh hangat akan membantu mereka. wol mengatakan ia tak bisa menyiapkan banyak hal untuk mereka dan mengatakan agar mereka beristirahat dengan nyaman sebelum pergi. Hwon bertanya siapa pemilik sebenarnya meja itu.

Dalam hujan, siapa yang kau tunggu? kau menunggu seseorang? Wol mengatakan dia sedang menunggu ibu angkatnya yang belum pulang. Wol : Jika kau tak memiliki pertanyaan lagi...
Tiba-tiba Hwon bertanya : Kau mengatakan kalau kau adalah seorang perantara roh? Wol menjawab 'iya'.
Hwon melihat sekelilingnya dipenuhi tumpukan buku dan bertanya mengapa ruangan tempat perantara roh seperti itu, atau kau punya hoby yang tak biasa - apakah semua buku ini milikmu?
Wol mengatakan itu miliknya dan ia memberi alasan kenapa ia membaca buku, alasan yang mengingatkan Hwon pada Yeon Woo saat mereka pertama bertemu.
Hwon berkata pada dirinya sendiri -ini tak mungkin- anak itu sidah mati dan tak mungkin hidup kembali- dia hanya seorang gadis yang terlihat sama sepertinya (YW). Wol bertanya kenapa Hwon seperti itu. Hwon mengatakan pada dirinya sendiri : Ini adalah mimpi. Kau salah. Aku di hantui oleh Roh.
Hwon cepat minum. Dia mengatakan pada Woon agar minum juga karena Won juga basah terkena hujan tadi. Wol mengatakan kalau Woon tak tahu siapa dia atau apa minuman ini, dan kau menolak minum? apakah kau menjaga yang mulia hanya dengan pedang saja? (seharusnya Woon sebagai pengawal raja harus minum terlebih dahulu untuk memastikan minumannya aman, dan Wol mengatakan Woon tak melakukan tugasnya dengan baik).
Hwon dengan cepat menarik tangan Wol : bagaimana kau tahu?
Wol : Apa yang anda bicarakan?
Hwon : Bahwa aku adalah raja, bagaimana kau bisa tahu?
Yang Myung tinggal ditempat yang sama dengan tempat dimana Hwon akan menginap. Myung berfikir dalam hati pada Yeon Woo : Apakah kau ingin bertemu dengan raja? Bahkan jika kau tak datang untuk bertemu dengaku, maka itu akan baik melihatmu lagi. Dikehidupan berikutnya, tolong lihat aku saja...
Hwon bertanya : Apakah kau pernah bertemu denganku beberapa waktu lalu? Wol mengatakan bagaimanapun dia hanya media roh, sehingga ia tak punya kesempatan bertemu dengan Hwon. Hwon menuduh Wol berbohong. Wol berkata bagaimana mungkin ia bisa berbohong pada Hwon.

Hwon bertanya bagaimana wol bisa tahu kalau ia adalah raja. Hwon melepaskan tangan Wol. Hwon terlihat menjauh. Hwon berkata pada Woon : hujan berhenti. ayo kita kembali sekarang (apa Hwon takut ya?).
Hwon melangkah keluar dengan Woon. Hwon melihat kebelakang dan menanyakan nama Wol. Dari dalam rumah Wol mengatakan ia tak memiliki nama. Hwon bertanya bagaimana Wol tak memiliki nama. Wol mengatakan ibu angkatnya tak mau terikat dengannya dengan memberikan nama. Orang memanggilnya Ahgi saja.
Hwon mendongak menatap bulan : Aku menamakanmu Wol. Wol mengulangi namanya. Wol mengatakan keras-keras pada dirinya sendiri : apa kau dengar? Sekarang aku punya nama. Hwon berjalan pergi dengan Woon.
Ketika mereka kembali, Hyung Sun datang dan mengatakan bagaimana Hwon bisa melakukan itu, apa Hwon ingin Hyung Sung mati. Hwon berkata aku tak ingin kau mati. Hwon berkata Woon menjaganya dengan baik, itu sebabnya ia kembali dengan selamat.
Yang myung datang dan bertanya apakah Hwon baik-baik saja lalu ia memberi salam. Hwon bertanya kenapa Myung datang.Muncul setelah bertahun-tahun, apakah kau datang untuk memperlihatkan wajahmy? Myung mendongak.
Hwon : kau tampan seperti biasa. Hwon tersenyum. Myung dan Woon juga. begitu juga dengan Hyung Sun.
Hwon menuangkan minuman untuk Myung dan hwon minum. Hwon minta Woon untuk datang dan minum bersama, tapi Woon tak bergerak dari tempatnya dan mengatakan ia sedang bertugas.
Myung memberitahukan Hwon untuk menyerah karena Woon tidak minum saat bertugas. Hwon berkata apa Myung ingin bertaruh dengannya siapa yang bisa membuat Woon minum.Myung berkata pada Woon : Tidakkah kau mendengar itu? lebih baik kau datang kesini dan duduk. Myung menawarkan uang suap dengan memberikan sesuatu yang berharga. Woon hanya menatap dan bergumam. Hwon meminta Woon untuk datang dan minum. "Ini perintah".
Woon datang dan minum. Myung tertawa. Hwon : Hyungnim. Myung berkata aku akan melakukan apapun yang kau minta. Hwon bertanya apakah Myung masih memikirkan Yeon Woo. Myung : yang mulia. Hwon : bukankah kau kalah bertaruh? Jadi kau ingin kau menjawabnya sekarang (Oia, di episode 6 waktu mereka bertengkar, Hwon baru tahu kalau kakaknya Myung juga menyukai Yeon Woo, sebelum itu ia tak tahu..).

Myung : Bukankah orang yang ada dalam hatiku sudah mati? Ketika aku mengatakan aku harus melupakannya, aku merindukannya. ketika aku merindukannya, aku tak ingin melupakannya atau merindukannya, tapi sekali aku berfikir bahwa dia tak ada di dunia ini lagi, aku meninggalkannya dalam hatiku. Hwon mengulang : Dia sudah tak ada di dunia ini lagi, aku meninggalkannya dalam hatiku. Mereka berdua tampak sedih.
Kembali ke istana, disana ada pertemuan para mentri. Hwon membicarakan sesuatu yang tak adil dan para mentri membela diri. Hwon mengatakan ia tak setuju untuk membuat warga menderita. Hwon memberikan perintah bahwa ia akan mengurusnya sendiri dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.
Seorang Shaman (yang berbohong di Ep 1) bertemu dengan Menteri Yoon diam-diam. Mentri Yoon bertanya sudah berapa tahun sejak dia kembali ke istana. Dia berkata 8 tahun. Yoon berkata ia akan mendapatkan posisi sebagai shaman kerajaan apabila shaman itu mendengarkan perintahnya. Dia menyetujuinya.

Yoon bertanya apakah dia tahu mengenai kondisi kesehatan Hwon. Dia mengatakan dia mendengar kalau Hwon sehat, tapi sebenarnya tidak. Yoon : Itulah mengapa hal ini mengkahwatirkan. Ketika ia harus sehat, ia sakit, ketika ia harus sakit, ia sehat. Shaman itu berkata selama Hwon pergi dia memberi mantra, sehingga setiap kali Yoon memberi perintah, Yoon akan melihat hasilnya (?).
Hwon duduk sendiri dan berfikir tentang melihat Yeon Woo membawa lentera dan mengingat kata-katanya. Hyung Sun datang dan mengatakan Ratu ingin melihat Hwon. Hwon mengatakan apa Hyung Sun lupa apa yang ia katakan, jangan membiarkan siapapun masuk. Hyung Sun berlutut dan memohon. Pengawal yang lain juga memohon hingga Hwon akhirnya membiarkan Ratu masuk.

Bo Kyung masuk dan bertanya apakah hwon baik-baik saja selama perjalanannya. Hwon berkata seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Hwon bertanya apa yang membawa Bo Kyung datang larut malam. Hyung Sun meninggalkan mereka.
Hwon : Apa yang kau katakan?
Bok Kyung mengatakan bahwa Hwon bisa mengambil selir kerajaan. Bo Kyung mengingatkan Hwon kalau Hwon ingin menjadi Raja yang kuat, maka ia perlu memiliki ahli waris. Bo Kyung mengatakan ia tak memiliki alasan lagi untuk nenek, tidak masalah jika bukan dia, Hwon memerlukan ahli waris. Hwon bertanya apa maksudnya.

Bo Kyung mengatakan sebagai ratu saya tak mungkin mendahulukan perasaan pribadi. Hwon membuat suaranya seperti orang simpati, ia mengatakan kini ia tahu kenapa Bo Kyung menerima banyak perhatian. Bagaimana ia tak tahu hati bo Kyung, betapa sulitnya ini untuknya sehingga ia mengabaikan Bo Kyung.

Hwon mengatakan ia akan melakukan saran bo kyung. Bo Kyung terlihat kesal. Hwon memberitahu ia tak suka apa yang dilakukan Bo Kyung seperti apa yang ia kakatakn sekarang. Hwon : kalau kau sudah selesai dengan apa yang ingin kau katakan, kembali dan istirahatlah.
Bo Kyung berbalik untuk pergi dan saat ia dipintu ia mengatakan berapa lama lagi Hwon sepeti itu (perasaan Hwon pada Yeon Woo).
Bo Kyung: Bagaimana mungkin posisiku diambil oleh anak yang sudah mati. Di matamu, kau tak bisa melihat ketulusanku? berapa lama lagi, berapa lama lagi aku harus bersaing dengan anak yang sudah mati itu? Bo Kyung akhirnya pergi.

Selama Bo Kyung bicara tadi, Hwon merasa hatinya sakit. Dia berjalan dan minta bantuan. Hyung sun masuk dan meminta pelayan memanggil tabib.
Shaman menempatkan / meletakkan mantra (stiker kuning) pada Hwon malam itu, karena stiker kuning itu sudah ada dibawah pilar istana untuk sementara waktu.
Nenek sedang berbicara dengan ibu Hwon, nenek ingin membawa Shaman Jang kembali.
Hwon memerintahkan woon untuk menemukan gadis itu (Wol), sorot matanya telah membebani hatiku. Hwon berkata kalau gadis itu terlihat seperti menyembunyikan sesuatu darinya dan ia yakin itu. Hwon : aku harus bertemu dengannya dan memastikannya lagi (Hwon ingin memastikan lagi kalai Wol bukan Yeon Woo). Kau bilang kau tak pernah melihat anak itu sebelumnya? mereka terlihat sama, jika dia masih hidup, maka dia akan terlihat seperti itu.
Woon memacu kudanya menuju rumah Wol. Tapi Wol sudah pergi.
Min Hwa sedang memperhatikan cermin dan mengeluh dengan wajahnya yang tampak bengkak karena begadang semalaman. Dia berteriak pada dayangnya : Apa yang terjadi dengan mataku? Dayang berkata tentu itu akan terjadi karena Min Hwa tak istirahat semalaman. Min Hwa : apa yang kau lakukan sementara mataku jadi seperti ini?

Dayang berkata ia mencoba menghentikan putri tapi putri tak mendengarkannya. Min Hwa berkata harusnya ia dihentikan. Dayang mengatakan aku telah melakukan dosa dan aku layak mati. Ia mencoba mengambil cermin min hwa tapi min hwa tak mau melepaskannya.
Min Hwa : Semua berakhir sekarang. Jika dia melihat wajah ini, dia mungkin akan membenciku kan? tidak menyukai ku? mungkin ia akan meninggalkanku? menendangku keluar? Aku mungkin akan mati. Aku tak bisa mendapat cinta dari orang yang aku cintai dan tak dapat menggendong bayi yang mirip suamiku sekali saja.... karena dia tidak akan memaafkanku...
Ibu Yeom datang datang dan bertanya mengapa min hwa seperti itu. Min Hwa cegukan karena menangis.
Ibu Yeom bertanya pada puteranya bagaimana ia bisa melupakan malam itu (untuk tidur dengan Min Hwa, well, min hwa nunggu semalaman donk!). Ibu mengingatkan Yeom, min hwa hanya berfikir tentangnya. Yeom mengatakan ia menyesal karena ia membaca sepanjang malam dan lupa. Ibunya mengatakan Yeom seperti almarhum ayahnya (Oh no!!! Menteri Heo....). Ibu bertanya lagi apakah Yeom menghindarinya dengan sengaja? Yeom menjawab tidak.

Ibu : Lalu kenapa kau terus membuat putri kesepian? Yeom memberi 2 alasan, karena putri masih terlalu muda dan ini sudah lama sejak ayah meninggal. Ibunya mengatakan min hwa sudah cukup umur untuk memiliki anak. Yeom bersikeras kalau Min Hwa masih muda. Ibu mengatakan Min Hwa sudah dewasa dan yeom harus memikirkan Min Hwa sebagai isterinya.

Ibu Yeom mengatakan berapa banyak yang telah dilakukan Min Hwa untuk keluarga mereka. Dia mengingatkan apa yang ayah katakan, agar tidak melupakan apa yang dilakukan Min Hwa untuk mereka. Yeom berkata jangan khawatir.
Wol mengatakan pada Shaman jang bahwa ia tak bisa menemukan Seul sejak pagi, jadi ia akan mencarinya. Shaman jang mengatakan sudah jelas kemana Seul Pergi. Seul akan datang dan kembali bila saatnya tiba, jangan khawatir, dan ia menyuruh Wol untuk masuk kembali.

Shaman Jang menyuruh Jan sil membawa Wol masuk. Beberapa pria datang memanggil Shaman Jang, Shaman jang memanggil jan sil. Jan shil lalu membawa wol kembali kedalam. Salah satu pria melihat wajah Wol. Shaman Jang membawa mereka keruangan lain.
Pria itu berkata betapa sulitnya menemukan Shaman jang. Shaman jang bertanya mengapa mereka mencarinya. Salah satu dari mereka mengatakan itu perintan Nenek. Pria itu mengatakan Shaman istana saat ini tidak bisa melakukan dengan baik, jadi mereka ingin Jang kembali ke istana.

Shaman Jang mengatakan keahliannya sudah ada dalam batu. Yang lain mengatakan mereka membutuhkan bantuannya. Dan nenek meminta mereka untuk membawa Jang apapun yang terjadi. Shaman jang berkata tak peduli bagaimana mereka meminta, ia sudah berhenti dan ingin istirahat.

Salah satu dari mereka bertanya apakah anak diruangan sebelah itu adalah anak angkat Jang yang menjadi Shaman beberapa waktu lalu. Jang mengatakan ia akan bicara sendiri pada nenek dan minta mereka meninggalkannya untuk hari ini.
Para pria berjalan keluar dan mengatakan betapa keras kepalanyan Shaman jang. Mereka khawatir karena tak bisa membawa jang kembali, mereka Khawatir nenek marah. Pria itu memanggil anak buahnya.
Wol mencoba mencari Seul di tempat pandai besi dan ternyata Seul tak disana. Dia mencoba menggunakan kekuatan bathinnya dan kemampuannya menghilang. Ia ingat bagaimana Hwon bertanya apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Beberapa pria datang. Wol bertanya siapa kalian? Mereka memasukkan Wol dalam karung dan menyeretnya pergi.
Yeon Woo tertangkap dan terkunci dalam tandu. Dia ingat saai ia ada dalam peti mati dan dikubur dibawah tanah. Dia kesulitan bernafas. Wol bertanya : Ingatan apa ini??? 
Sumber : http://anekabaca.blogspot.com


Selanjutnya Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 8


Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar