DRAMA KOREA (Tahun Film)

Rabu, 20 Juni 2012

Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 14

Episode 14 dimulai dengan penyiksaan terhadap Wol. Seseorang membacakan hukuman yang di jatuhkan padanya dan menjahit karakter 'penzina/cabul' di pakaiannya. Pembaca hukuman mengatakan shaman Wol telah mengakui kejahatannya dan telah terbukti bersalah atas pengkhianatan sehingga ia akan diasingkan.
Nenek dan Hwon minum teh bersama. Nenek membicarakan tentang aroma teh dan bertanya bagaimana pendapat Hwon. Hwon menanyakan jenis teh apa itu. Nenek menjelaskan bagaimana teh membantu menghangatkan tubuh. Hwon membicarakan mengenai teh yang membuat Neneknya lebih baik dan mengatakan sesuatu tentang neneknya. nenek berkata apapun yang Hwon katakan, itu tak akan membuatnya merasa buruk.

Hwon : Aku tidak hanya mengatakan seperti yang kau dengar, seperti bagaimana kau menggunakan kekuatanmu saat ini, kau dilindungi royalti. Nenek : Apakah kau berfikir begitu? Hwon menjawab ya. Nenek mengatakan ada saatnya ia perlu meminta pada Hwon dan Hwon harus mendengarkan permintaannya.
Para menteri bertemu dengan Hwon dan mereka membicarakan tentang gerhana yang akan datang. Hwon memerintahkan departemen astrologi menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Menteri lainnya berbicara mengenai matahari. Mereka berbicara mengenai apa yang terjadi dengan Wol dan Yoon membawa-bawa nama Yang Myung, itu membuat Hwon marah. Yoon mengatakan tindakan benar untuk tidak membiarkan Yang Myung meninggalkan rumahnya. Menteri lain berkata mereka sudah mengirim pengawal kesana.
Yang Myung hendak keluar, tapi pengawal memblokir jalannya. Myung bertanya mengapa mereka memblokir jalannya seperti ini. Myung : Apakah kalian ingin mati? Mereka mengatakan ada perintah raja untuk tidak membiarkan Myung keluar / meninggalkan rumahnya. (Hellooooooooo! itu perintah Menteri Yoon).
Yang Myung marah dan mengatakan untuk Hwon : tidak cukupkah bagimu? sekarang kau mengikat kakiku. (aigo! Myung jadi salah paham kan? dia kira Hwon yang melakukan itu padanya, itu lah yang diinginkan menteri Yoon, membuat permusuhan antara saudara).
Menteri berkumpul dan minum, mereka membicarakan tentang Hwon. Mereka membicarakan mengenai Raja seperti anak kecil, ia tak bisa berbuat apa-apa. Seseorang mengatakan tentang bagaimana raja tidak bisa melupakan gadis itu dan gadis itu yang pertama bicara kembali padanya, raja tak bisa berhenti memikirkannya dan tak ada cara untuk menjaga dia tetap disamping raja. Mereka membicarakan Wol.
Wol ada dalam sel tahanannya. Ia mendongak melihat Hwon ada disana. Hwon melihat apa yang dijahit di hanbok Wol. Wol bertanya mengapa Hwon datang. Hwon : Aku datang karena aku ingin bertanya satu hal dan aku ingin satu jawaban. Apakah kau ingin menjawabnya pertama atau mendengarkan pertanyaannya? Wol berkata bagaimana ia bisa memilih pertama.

Hwon : Ketika aku mengatakan kepadamu 'sampai aku tidur akan kebingungan ini, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi jauh dariku' Apa kau ingat? Wol mengatakan ia mengingatnya. Hwon : Sekarang aku menemukan jawabannya jadi aku mengatakan ini. Apa yang kau katakan benar. Aku tidak melihatmu, melalui dirimu aku melihat anak itu. Sekarang kau bisa pergi jauh dariku. Wol mengatakan ia akan melakukannya.

Hwon : sekarang kau akan menjawab. Apa yang ingin kau katakan padaku terakhir kalinya? Wol mengatakan tidak ada. Hwon: tidak apa-apa jika itu kata-kata yang menyakitkan bagiku. Wol mengatakan tidak ada.
(aigo.... cry, cry,cry... aku tahu Hwon menahan perasaannya. Aku tahu itu bukan dari hatinya. Aku tahu ia melakukannya demi Wol. Sediiiiiih).
Hwon berjalan keluar dan ia menangis. Woon datang. Hwon bersandar pada Woon dan menangis. Hwon : Dia mengatakan kata-kata yang menghiburku, tapi aku tidak bisa mengatakan satu kata padanya. Woon : kau melindunginya dengan caramu sendiri. Hwon : aku memberikannya rasa sakit yang amat dalam, jadi jangan berfikir aku sedang melindunginya. Woon memegang lengan Hwon.
Wol berkata pada dirinya sendiri bagaimana ia harus melalui semua ini.
Yoon mengatakan ia melihatnya disuatu tempat, pasti. Dia ingat bagaimana Wol berbicara padanya. Kemudian Ah Ri mengatakan -kau fikir hanya aku seorang, hanya aku seorang yang melihatnya, kau berfikir semua akan berakhir dengan menyingkirkanku, tapi kau salah, bulan dan langit melihatmu, darah orang itu bukan satu-satunya yang ada dipedangmu, tunggu dan lihatlah, suatu hari nanti cahaya bulan akan memotong garis hidupmu. (Wol kah?).
Bo Kyung sedang mempersiapkan diri untuk tidur. Dia mendengarkan tangisan dari bangunan bulan perak (kediaman Yeon Woo kecil dulu) dan ia terkejut. Dayang bertanya mengapa Bo Kyung seperti itu. Bo Kyung bertanya pada dayangnya apa dia mendengar suara tangisan. Dayang bertanya mengapa Bo Kyung terus bertindak seperti itu. Bo Kyung melihat ke cermin dan melihat wajah Yeon Woo kecil disana. Itu membuatnya takut.
(Tunggu, jadi selamat ini, 8 tahun ini, Bo Kyung selalu merasakan hal itu. Tiap malam? Wow, hidupnya pasti nggak tenang. Suara tangisan itu hanya ilusi Bo Kyung, itu adalah ketakutannya sendiri).
Nenek mendengar suara menangis. Nenek bertanya pada dayangnya apakah dia mendengar suara tangisan. Dayang berkata ia tak mendengar apapun. Nenek berkata pada dirinya sendiri, Ia yakin mendengar suara tangisan yang datang dari bangunan bulan perak. (hahahhha, nenek juga mendengarnya. Ilusi? Suara siapa itu? Hanya orang-orang yang terlibat dengan kematian YW sajakah yang mendengar?).
Shaman Jang berjalan dan merasakan sesuatu, dia berfikir nasib seseorang yang dipotong dan langit menyatukannya. Semua akan kembali ke tempatnya segera, dan akan ada hujan darah dan tak satu orang pun yang dapat menghindarinya.
Malam itu Min Hwa juga tidak bisa tidur. Ia ketakutan. Ia ingat bagaimana dokter mengatakan pada ibu mertuanya seseorang datang dan bertanya tentang Yeon Woo. Min Hwa ingat saat ia masih kecil selama ritual dia ada disana dan nenek mengatakan kalau apa yang diinginkan Min Hwa akan terjadi.
Min Hwa terbangun. Dayang memintanya untuk bangun tapi ia mengabaikannya. Tapi ketika dayang menyebutkan nama Yeom, Min Hwa duduk dan bertanya bagaimana dengan suaminya, dia sakit? Dayang mengatakan bukan itu. Dayang berkata Yeom tiba-tiba pulang dari perjalanannya saat mendengar raja tidak dalam keadaan baik.

Min Hwa bertanya dimana suaminya sekarang. Dayang berkata Yeom pergi menyapa ibunya. Min Hwa bangun dan dayang bertanya apa yang dilakukan Min Hwa, dan dayang berkata Min Hwa tidak bisa melakukannya. Karena Min Hwa dan Yeom belum disempurnakan, jadi nggak boleh mengunjungi saat malam. Tapi Min Hwa tak mau mendengar.
Yeom berubah ketika Min Hwa masuk ke ruangan Yeom. Min Hwa berlari dan memeluk punggung Yeom. Min Hwa : kalau kau kembali, kalau kau kembali begitu cepat, kenapa kau tidak menunjukkan wajahmu padaku. Yeom berkata ia akan menemui Min Hwa setelah ia mencuci tangan dan kakinya (may be). Min Hwa berkata ia sangat merindukan Yeom dan sangat ingin melihat wajah Yeom. Yeom berbalik dan memeluk Min Hwa. (tetap saja aku khawatir dengan pasangan ini, tapi aku senang Yeom kini nggak malu lagi, hahahha).
Nenek menceritakan mengenai suara tangisan itu pada proffesor, nenek mengatakan suara tangisan itu datang dari gedung bulan perak yang terkunci. Prof bertanya mengapa, tapi nenek mengatakan hal itu sudah terjadi lama sekali dan itu tak ada hubungannya dengan rumor hantu. Prof berkata itu membuat orang gugup.

Prof bertanya apakah nenek mendengarnya juga, nenek membantah, dia mengatakan ia hanya ingin mencegah orang berbicara tentang hal yang mereka tak harus bicarakan dan tak ada alasan lain. Prof menawarkan untuk membawa / mengikut sertakan Shaman Jang, tapi nenek tidak menginginkan itu, nenek ingin prof mengurusnya sendiri. Prof menyarankan sesuatu untuk mengusir roh orang mati dan Nenek bertanya apakah suara tangisan dari seorang gadis akan hilang.

Prof mengatakan itu akan menghibur jiwa orang mati. Tergantung apakah jiwa orang mati itu menerimanya atau tidak, hasil akhirnya akna berubah. Nenek mengatakan sesuatu mengenai yang harus di lakukan seungsucheong dan ia minta cara lain. Prof mengatakan ada satu cara. Nenek bertanya apa itu. proffesor tidak mengatakannya. (Aku rasa nenek mulai nggak percaya sama shaman Jang, ia minta hanya prof yang melakukannya).Jansil dan Seul mencoba untuk pergi melihat Wol bersama shaman Jang. Tetapi penjaga tidak membiarkan mereka masuk. Seul mengatakan penjaga terlalu ketat , yang perlu mereka lakukan hanyalah menutup mata sekali. Jansil meminta dengan lebih manis dan memohon -biarkan kami melihat unni sekali saja. Penjaga mengatakan mereka tak dapat melakukannya.

Shaman Jang memberikan Seul uang untuk menyuap para penjaga. Penjaga berkata mereka tak harus melakukan ini. Penjaga lain mengatakan seorang bisa masuk dan Shaman Jang menyuruh Seul membawa Jansil pulang ke seungsucheong. Tapi Seul ingin masuk dan Shaman Jang mengatakan pada Seul untuk menaatinya.
Shaman Jang masuk dan melihat Wol dalam tahanan. Shaman Jang melihat darah ditubuh Wol dan melihat jahitan di pakaian Wol. Shaman Jang memanggil Wol "Agasshi" Bagaimana tubuhmu? Apakan kau bisa bertahan. Wol minta maaf karena membuat Shaman Jang khawatir. Wol : Anda, Seul dan Jansil sangat mengkhawatirkan aku, bukan? Shaman Jang bertanya mengapa Wol mengkhawatirkan orang lain.

Shaman Jang : Beberapa waktu yang lalu aku mempunyai teman dekat (Ah Ri). Di tempat ini terakhir kali aku melihatnya. Permintaan terakhir yang ia minta padaku adalah kau. Untuk melindungimu. Apapun yang terjadi aku akan melindungimu. Dia meminta itu padaku. Wol : apakah orang itu kebetulan adalah ibuku? Shaman Jang menggeleng. Shaman Jang : Aku mencoba melindungimu, pada akhirnya aku menempatkanmu dalam bahaya.

Wol : Kau selalu melindungiku. Setelah orang tuaku membuangku, kau menyelamatkanku dan mengangkatku sebagai putri babtismu. Kau membesarkanku sampai sekarang dan merawatku. Apakah kau ingat ketika aku mengatakan aku tidak ingin menjadi shaman dan aku ingin mengakhiri hidupku? Waktu itu kau mengatakan jika kemampuan psikis memilihmu tidak ada alasan mengapa-bahkan jika ada siksaan dan penderitaan, itu memberikanku keterampilan yang aku butukan. Sejak saat itu aku mulai berfikir, tidak ada siksaan tanpa makna / ada makna dibalik setiap penderitaan. Bahkan rasa sakit yang sekarang aku alami, pasti ada alasannya mengapa tuhan memberikannya padaku.

Shaman Jang berdiri dan ia memberi hormat secara resmi. (wah, aku suka kata-kata Wol yang terakhir, pasti ada makna dibalik setiap penderitaan. Yaps itu memang benar. Shaman Jang pasti sedih karena ia malah tak bisa melindungi Wol. Ia memberi Hormat dengan resmi, apakah ini tandanya ia tahu kalau ingatan Wol akan kembali? atau lebih tepatnya Wol akan kembali ke posisi awalnya menjadi putri mahkota? atau Ratu?).
Seul dan Jansil kembali ke seungsucheong. Gadis shaman lain bergosip tentang Wol. Bahwa Wol akan mendapat masalah besar. Bagaimana ia bisa terlibat dengan raja. Bagaimanapun ia bisa terhindar dari kematian karena ia didukung oleh Raja. Merekan mengatakan lebih baik Wol mati daripada ia harus hidup dengan tulisan penzina didadanya. Seul berteriak dan menendang seorang gadis. Seul menarik pedangnya dan mengancam akan menyakiti mereka jika mereka bicara lagi.
Shaman Jang memanggil Wol 'agasshi' dan mengatakan Wol harus melalui sesuatu lagi. Wol bertanya mengapa Shaman Jang memanggilnya 'nona'. Shaman Jang : Apa yang harus kau lindungi, apa yang harus kau buang, satu-satunya orang yang tahu jawaban itu adalah anda sendiri. Jangan mengambil jawaban dari luar. Kau harus menemukan jawabannya sendiri dari dalam dirimu.

Wol bertanya apa artinya dan minta Shaman Jang menjelaskan, shaman Jang : Apapun kebenaran yang kau temukan, tolong ingat satu hal. Lebih dari siapapun Kau adalah orang yang kuat, dalam dirimu ada pilihan yang tepat, kekuatanmu akan membuatmu menang. Percaya pada dirimu sendiri dan ikuti. Shaman Jang melanjutkan dalam kepalanya : satu hal lagi - Jangan memaafkanku. (Waaah, pasti shaman Jang merasakan kalau Wol memang akan mengingat ingatannya lagi, makanya ia menasehati Wol agar mengikuti kata hatinya).
Shaman Jang kembali dan Seul bertanya apakah Shaman Jang akan meninggalkan Wol seperti itu. Seul : Aku bertanya apakah kau tak akan berbuat apa-apa? Shaman Jang minta Seul menurunkan suaranya. Seul: Mengapa aku harus melakukan itu? sampai sekarang aku percaya kata-kata anda dan melakukan apa yang anda perintahkan. Aku melakukannya untuk melindungi nona, setiap kali nonaku yang malang bertanya tentang masa lalunya, aku berbohong dan berkata aku tidak tahu. tapi apa ini? pengasingan? tidak cukup ia menjadi jimat yang menyerap penyakit dan sekarang ia ada di bagian paling bawah dan diasingkan, sekarang aku bahkan tak dapat berdiri disisinya dan melindunginya.

Shaman jang : Ini adalah takdirnya. Seul : apa? Anda bisa bicara begitu mudah karena ini adalah urusan orang lain. Shaman Jang berkata jika ada jalan yang diblokir, maka kita tak dapat berbuat apapun selain menunggu. Seul : apa maksudmu. Shaman Jang : Segera, semua kebenaran akan terungkap. jadi tunggulah, semuanya berada ditangan agasshi.
Hyung Sun sedang berbicara dengan Hwon mengenai jadwal Hwon dan apa yang harus Hwon lakukan selanjutnya. Hwon terlihat lemah dan sedih. Hyung Sun memanggil Hwon dan Hwon bertanya mengapa Hyung Sun memanggilnya. Hyung Sun menawarkan untuk membuat boneka salju dan Hwon mendongak kearahnya.

Hyung Sun : tapi ini akan menjadi yang terakhir kalinya, ketika musim semi datang salju akan mencair dan menghilang, aku akan mengumpulkan salju yang murni dan bersih, tak ada orang yang menginjaknya dan membuatnya untuk terakhir kalinya. Hwon tersenyum pada Hyung sun dan terlihat berterimakasih. (Hyung Sun benar-benar mengerti Hwon dalam segala hal. Sejak awal aku menyukai karakternya. Ia begitu menyayangi Hwon. Ia menawarkan untuk membuat boneka salju agar Hwon bisa pergi / kabur menyamar untuk melihat kepergian Wol).
Wol sedang dibawa pergi oleh para pengawal menuju tempat pengasingannya. Hwon dan Woon berpakaian bangsawan mengawasi dan melihat kepergian Wol. Wol berbalik dan melihat kebelakang, Hwon bersembunyi. Hwon menatap kepergian Wol dan Woon memperlihatkan kekhawatirannya akan Hwon.
Bo Kyung sedang memarahi dayangnya mengenai gadis yang menjadi mata-mata Bo Kyung. Dayang berkata ia pikir Bo Kyung tak perlu tahu itu. Bo Kyung mengancam akan memanggil gadis itu untuk mengkonfirmasi. Dayang berkata Hwon malam tadi berjalan-jalan dan meninggalkan ruangannya kosong. Hwon meminta yang lain kembali dan hanya Woon yang mengikutinya.

Bo Kyung mengkonfirmasi Hwon meminta ia hanya berdua dengan Woon. Dayang berkata Hwon menemui Wol dipenjara. Bo Kyung tertawa. Dayang mengatakan Hwon hanya mengkonfirmasi apakah Wol ada disana. Bo Kyung tidak mendengarkannya dan berfikir : Seharusnya aku tidak membiarkan anak itu hidup, aku tidak seharusnya membiarkannya hidup. Tiba-tiba Bo Kyung melihat wajah Yeon Woo kecil di cermin dan Bo Kyung melempar sesuatu. Bo Kyung melukai tangannya. Dayang berteriak memanggil tabib.
Tabib berjalan dan berpapasan dengan Hwon, Hwon bertanya mengapa tabib ada disini. Tabib mengatakan Ratu...
Bo Kyung gemetar dengan tangannya yang berdarah. Dia berteriak : aku bilang jangan biarkan orang lain masuk, tapi Hwon muncul. Hwon melihat tangan Bo Kyung yang berdarah dan melihat pecahan kaca. Hwon meminta kain. Hwon berjalan mendekati Bo Kyung yang masih dalam kadaan marah. Hwon mencoba membalut tangan Bo Kyung tapi Bo Kyung menarik tangannya, Hwon menariknya lagi dan membalut tangan Bo Kyung.

Bo Kyung : Kau berfikir hanya kau satu-satunya yang sakit karena cinta, bagaimana dengan cintaku, kau adalah cinta pertamaku, kau tahu sesakit apa kehilangan cinta pertama lebih dari pada siapaun, bagaimana kau begitu kejam? Bo Kyung menangis. Hwon memeluk Bo Kyung.

Hwon : terlalu banyak orang yang sedih dan menderita, aku, ratu, kakak dan anak itu. (Hwon, kau pasti nggak akan bisa memeluknya seperti itu lagi saat kau tahu apa yang mereka lakukan pada Yeon Woo!!!! T_T).
Wol sedang dalam perjalanan dan ia melewati jalan bersama para pengawal. Rakyat melemparinya batu. Ibunya lewat dan melihat Wol untuk kedua kalinya. Ibu mengenali puterinya dan mencoba meraih tangan Wol dan memanggil namanya. Ibu histeris melihat puteri yang ia rindukan : Yeon Woo ya~ Yeon Woo ya~. Dayang ibunya menenangkan majikannya dan berkata kalau itu bukan Yeon Woo. Wol berbalik, ibunya jatuh ketanah sehingga Wol tak bisa melihatnya. Ibu menangis tak terkendali.
Penjaga memberitahu Wol untuk mengikuti penjaga lain yang berbaju biru mulai dari sana. Wol bertanya bukankah seharusnya ia ke Seohwalinseo. Penjaga biru membayar penjaga merah dengan banyak uang, penjaga merah mengatakan agar penjaga biru mengambil Wol. Wol berkata tunggu dulu. Wol : kemana kau akan membawaku? Pria itu bekata Wol akan tahu setibanya mereka disana. Wol bertanya apakah pria itu akan melawan hukum. Pria itu berkata ia datang untuk mengikuti hukuman yang lebih mengerikan dari pada itu.

Yang Myung mengetahui tentang Wol dari pelayannya. Yang Myung bertanya : kau bilang kriminal itu menghilang? Pelayan mengatakan ia melakukan seperti Yang Myung perintahkan, tapi saat ia sampai disana ia mendengar berita itu. Myung : Kemana? kearah mana mereka pergi? Pelayang mengatakan ia bertemu perampok itu di sebuah jalan. Myung pergi.

Woon sedang menunggu disana. Yang Myung bertanya apa yang dilakukan Woon disitu. Woon bertanya kemana Myung akan pergi. Myung balik bertanya : aku bertanya mengapa kau ada disini? Woon mengatakan Myung tidak diperbolehkan untuk pergi dan meminta Myung kembali kedalam. Myung bertanya apakah Woon datang sebagai teman atau sebagai perintah.
Yang Myung memegang pedang. Ia berbicara mengenai ketakutannya menggunakan pedang dengan alasan yang salah. Ia juga mengajak Woon bertarung untuk melatih kemampuan pedangnya. Tapi Myung baru ingat sebagai pengawal raja, Woon tidak boleh menggunakan pedangnya selain atas perintah raja. Woon mengatakan itu berbahaya.

Myung mengayunkan pedangnya dan berkata : apa yang akan kau lakukan? Menunggu sampai perintah kerajaan datang? Mereka saling melawan. Selama pertarungan Woon mengatakan : Berbahaya memegang pedang saat marah, tapi lebih berbahaya jika memegang pedang atas nama cinta. Mereka tetap bertarung dan Woon berhasil menang.

Woon bertanya apa yang membuat Myung kesal. Myung menjawab jika ia tahu mengapa ia bertindak seperti orang gila seperti ini. Ia menambahkan mengapa Woon tak memahami hati sahabatnya. Myung mengingatkan Woon sudah mengayunkan pedangnya tanpa perintah. Woon : hari ini, disini, aku tidak lupa bahwa aku pengawal raja atau temanmu....hanya ada persahabatan.
Wol dibawa kesuatu tempat oleh penjaga biru. Wol mengatakan ini istana. Profesor datang.
Flashback : kembali kepercakapan prof dengan Nenek. Prof mengatakan ia akan menggunakan sesuatu untuk jiwa mati itu. Ia menjelaskan jiwa akan diambil oleh tubuh dan hanya bisa dilakukan oleh seorang shaman yang merupakan sebuah mangkuk yang diisi oleh kekuatan dewa. Ia menjelaskan dengan menempatkan shaman disana, maka shaman akan menyerap jiwa mati itu dalam tubuhnya. Nenek bertanya apa itu mungkin. Prof meyakinkan, tubuh yang mengambil jiwa itu, maka akan menjadi kapal bagi jiwa itu.

Nenek bertanya apa itu artinya suara tangisan itu akan hilang? Prof mengatakan ya, tapi akan berbahaya bagi tubuh yang menyerapnya. Nenek bertanya lagi : apakah itu artinya shaman itu bisa mati? Prof mengatakan ia pernah mendengar mereka bisa kehilangan nyawa. Nenek berkata seorang anak bisa melakukan itu. (Maksudnya dengan meletakkan shaman disana, shaman itu akan menyerap jiwa orang mati dan pindah ketubuh shaman itu, itu bisa menyebabkan kematian. Nenek pasti ingin Wol yang melakukannya, tanpa tahu tidak ada roh orang mati disana dan Wol lah orangnya, yang ia kira sudah mati).
Wol di bawa ke bangunan bulan perak dimana Yeon Woo kecil dahulu tinggal. Prof: kau mungkin tahu tempat ini, tempat ini sepi bahkan jika kau berteriak tidak ada yang akan mendengarnya. Jadi jangan berusaha kabur dan patuhi, lakukan apa tugasmu. Aku akan kembali. Prof mengunci Wol disana. Mereka menempatkan sebuah furniture didepan pintu dan kemudian digembok dari luar. lalu menempatkan jimat kuning dipintu.
Nenek bertanya apakah Prof sudah menempatkan Wol didalam. Prof mengatakan ia sudah melakukannya. Nenek : apakah kau sudah menjelaskan dan dia mengerti? Prof mengatakan ia sudah menjelaskan pada Wol bahwa ia akan menyingkirkan jiwa orang mati. Nenek mengingatkan agar tidak ada orang lain yang tahu terutama raja. Dia mengatakan sesuatu tentang Wol dan bagaimana nenek tidak tahu ia akan menggunakan Wol untuk hal seperti ini dan mengatakan ia akan menggunakannya lagi jika Wol bertahan.
Wol mencoba untuk keluar dan kemudian ia melihat disekitarnya, semua stiker kuning di ruangan. Dia melihat jubah merah untuk putri mahkota di tata. Dia ingat bagaimana gadis shaman lain mengatakan suara hantu menangis datang dari gedung bulan perak dimalam hari. Dan mengenai istri putera mahkota yang meninggal tiba-tiba yang menghantui istana. Wol melihat pakaian merah dan bertanya : Jiwa yang harus aku hibur, adalah orang yang dicintai raja?
Istana sibuk untuk persiapan gerhana. Kepala pengawal menyuruh pengawal lain untuk waspada dan bertanya dimana pengawal Hong.
Penjaga masuk dan menemukan Hong seperti sedang memeluk mayat. Penjaga bertanya apa yang Hong lakukan-apakah Hong sudah gila? Hong bertanya apakah pernah ada kasus dimana orang mati suhu tubuhnya tidak turun? Penjaga bertanya apa? Hong : jika kau memeluk seseorang yang sudah mati dalam waktu yang lama, akankah mereka seperti orang hidup dan masih hangat? Penjaga mengatakan temperatur tubuh oarng hidup dan mati sama? Hong : itu sebabnya-jika ada kasus seperti itu. Penjaga mengatakan jika itu terjadi maka berarti orang itu tidak mati. Hong : Tidak mati. (Yeah, ayolah! sudah mulai terbuka tabir kematian Yeon Woo!!).
Hong melapor pada Hwon apa yang ia temukan. Hong mengatakan tabib itu tidak mengetahui dengan pasti penyebab kematian Yeon Woo. dan bagaimana dia berhenti bernapas. Hwon ingat bagaimana ia mendengarnya juga. bahwa tidak ada penyebab spesifik dari kematian Yeon Woo. Hwon bertanya apakah ada hal lain yang menonjol.

Hong mengatakan bahkan setelah ia berhenti bernafas tubuhnya tetap hangat, itu benar-benar tidak biasa, tabib memastikan ia berhenti bernafas. Hwon mengulang, tubuhnya tetap hangat setelah mati? Hong mengatakan ia akan menyelidikinya lebih lanjut dan melaporkannya. Hyung Sun masuk dan mengatakan Hwon harus buru-buru karena doa akan segera dimulai.
Wol sedang tidur disebelah pakaian merah. Dia bangun. Yeon Woo kecil sedang duduk disana dengan punggung menghadap Wol. Wol : kau datang.
Hwon mengenakan pakaian putih untuk berdoa karena akan datang gerhana. Hyung Sun juga memakai pakaian putih. Hwon bertanya apakah semuanya sudah siap. Profesor mengatakan ya.
Ada ritual atau doa-doa saat gerhana. Hwon berlutut dihalaman dan menengadah ke langit.
Wol berbicara pada Yeon Woo yang masih membelakaknginya. Wol : Apa yang terjadi padamu sehingga kau begitu sedih? Apakah karena kau merindukan raja? Apakah kau memiliki sesuatu untuk dikatakan pada raja? Beritahu aku, aku akan mendengarkanmu. Aku akan menangis bersamamu. Ceritakanlah apa yang terjadi.
Yeon Woo kecil berbalik dan melihat Wol, ia tersenyum.
Wol bangun. Ia merasa sakit dan lemah.
Hwon masih berlutut dan drum dibunyikan. Gerhana dimulai.
Wol kesulitan bernafas. Ia merangkak dilantai. Sama seperti malam saat asap hitam mencekiknya, lalu suara Shaman Jang bergema: Ketika bulan dan matahari bertemu. Takdir seseorang yang putus akan bersatu kembali. Semuanya akan kembali ketempatnya. Hwon berfikir kemasa lalu saat-saat ia meraih dadanya dan ia berfikir untuk dirinya sendiri -sebuah penyakit misterius yang tak diketahui orang....
Wol berkeringat dan ia ingat suara shaman Jang mengatakan "nona, kau mempunyai penyakit dari shaman" dan saat Yeon Woo dimakamkan.
Wol : Ibu babtis.
Wol duduk dan ingat bagaimana ayahnya menyuruhnya minum obat dan ingat bagaimana ayahnya memanggil namanya dan ibunya datang dan menangis memeluknya. Wol duduk dan menangis mengingat semuanya. Wol : Ayah.. Ibu...

Lalu ia ingat Hwon bertanya : Apakah kau pernah bertemu denganku dulu?
Yeon Woo kecil bertemu Hwon saat masih muda.
Hwon : Apakah kau benar-benar tidak mengenaliku? ingat semua kenangan masa lalumu.
Wol ingat saat pertama kali mereka bertemu saat anak-anak. Bagaimana Hwon kecil bertanya apakah kau mengenaliku.
Hwon : dalam kenangan masa lalumu, aku tidak disana?
Wol menangis.
Hwon kecil : tidak masalah selama aku mengenalimu.
Hwon : bisakah kau mengatakan padanya, bahwa aku menyukainya, sangat, sangat menyukainya.
Wol mengangis dan memukul dadanya. Dia berteriak dan jatuh ke lantai.
Gerhana masih berlangsung dan tiba-tiba Hwon berfikir dengan obat yang diminum Yeon Woo, dengan itu segala sesuatu menjadi mungkin. (apa maksudnya ya? apa maksudnya kunci kematian Yeon Woo adalah obat yang diminumnya? dengan obat itu segala sesuatu jadi mungkin).
Shaman Jang pergi ke makam Ah ri. Shaman Jang : aku membebaskannya dan mengatakan padanya. Sekarang rasa sakit yang lain akan dimulai. Tolong lindungi mereka.
(Well, kunci hilang ingatan YW adalah karena Shaman Jang, dan shaman Jang kini sudah melepaskan YW, mungkin ia mencabut manteranya dan Wol ingat kalai ia YW).
Upacara selesai. Hwon ada diruangannya. Hyung Sun masuk dan Hwon minta kepala shaman Seungsucheong di bawa menghadapnya. Hyung sun bertanya mengapa shaman kepala seungsucheong. Hwon : Apa yang aku lalukan? aku berkata untuk segera memanggilnya sekarang. Hyung Sun pun pergi. Hwon bertanya tanya apakah mungkin membunuh seseorang dengan obat itu. Hwon berfikir karena shaman Jang adalah shaman terbaik maka ia akan memberikan jawaban yang pasti.
Sebelum masuk kedalam, Prof meminta penjaga untuk memastikan apakah Wol masih hidup. Jika ia mati bawa mayatnya tanpa ada yang tahu. Penjaga mengatakan ia akan melakukannya.
Profesor masuk ke kamar dan melihat Wol duduk disana dengan kepala tertunduk. Ia memberitahu penjaga untuk mengkonfirmasi apakah Wol masih hidup atau sudah mati. Penjaga takut dan menyentuh bahunya. Wol bergerak perlahan-lahan. Prof bertanya apakah Wol menghibur jiwa itu.
Wol : Ya, gadis itu tak akan pernah menangis lagi.
Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat