Hwon
memberitahukan Wol untuk menghapus masalahnya. Ia menanyakan apa Wol
bisa melakukannya. Wol mengatakan ia akan melakukan segala yang ia bisa.
Hwon memerintahkan Wol untuk mengangkat wajahnya. Disaat itu Bo Kyung
membuka pintu dan melihat Hwon menatap Wol. Woon menutup pintu saat itu.
Bo Kyung akhirnya meninggalkan kediaman Hwon dan berkata kepada Hyung Sun kalau itu hanya jimat sehingga tak akan menggangu raja.
Hyung Sun bernafas lega. Hwon memanggil Hyung Sun dan minta dipanggilkan tabib istana. Hyung Sun menanyakan apakah Hwon tidak sehat. Hwon melihat wajah Wol yang terluka dan mengatakan : Bukan aku, tapi gadis ini. Hyung Sun mencoba menjelaskan bahwa itu tak bisa. Hwon bertanya kenapa. Hyung Sun menjawab tabib istana hanya bisa untuk mengobati Yang Mulia.
Bo Kyung akhirnya meninggalkan kediaman Hwon dan berkata kepada Hyung Sun kalau itu hanya jimat sehingga tak akan menggangu raja.
Hyung Sun bernafas lega. Hwon memanggil Hyung Sun dan minta dipanggilkan tabib istana. Hyung Sun menanyakan apakah Hwon tidak sehat. Hwon melihat wajah Wol yang terluka dan mengatakan : Bukan aku, tapi gadis ini. Hyung Sun mencoba menjelaskan bahwa itu tak bisa. Hwon bertanya kenapa. Hyung Sun menjawab tabib istana hanya bisa untuk mengobati Yang Mulia.
Bagaimana mungkin seorang Jimat.... Hwon : Bukan kah dia adalah jimat
manusia yang digunakan untuk menyerap penyakitku? Jika tubuhnya tak
baik, maka itu akan mempengaruhiku. ini bukan untuk dia, tapi untukku,
jadi cepat panggil tabib istana kemari. Hyung Sun : tapi Yang Mulia.
Hwon : Ini perintah. Hyung Sun pun tak dapat berbuat apa-apa dan ia
pergi. (Suka deh saat Hwon selalu mengatakan 'Ini perintah!' dan
meskipun itu dilarang pasti tetap dilakukan).
Woon mendengar itu dan ia pergi keluar. Penjaga bertanya mengapa Woon disini. Woon berkata Hwon memerintahkannya berdiri di luar. Woon tanya apa yang ditangan penjaga itu. Penjaga menunjukkan surat Wol, penjaga berkata mereka mengambilnya dari Wol, sepertinya Wol akan memberikannya pada Raja.Penjaga mengatakan agar Woon mengkonfirmasi dan memberikannya pada Woon.
Bo Kyung ada dikamarnya, ia marah/frustasi/kesal dan mengacaukan kamarnya dengan melemparkan apa yang ada dimejanya. Ia ingat bagaimana Hwon menatap Wol. Bo Kyung bergumam seesuatu tentang bagaimana Hwon menatap Wol.
Tabib istana melakukan akupunktur pada lengan Wol yang terluka, sedangkan Hwon sedang membaca buku. Hwon melirik Wol, tapi ketika Wol melihatnya, Hwon mengalihkan pandangannya ke buku-nya^^. Hyung Sun melihat hal itu.
Hwon tidur dan Wol duduk disampingnya. Wol ingat bagaimana Hwon menyuruhnya untuk mengobati/menyelesaikan/meringankan masalahnya. Wol berdiri untuk meninggalkan Hwon karena ia kira Hwon sudah tidur. Tapi Hwon membuka matanya, dan menutupnya lagi. (Hahahahaha, mana bisa tidu si Hwon, ada Wol disampingnya. Aku rasa kali ini yang ga bisa buat Hwon tidur adalah Wol ^^).
Keesokan paginya, Woon memberikan surat Wol pada Hwon. Hwon bertanya apa itu dan Woon menjawab surat itu ditemukan ditubuh jimat dan itu untuk Hwon. Woon menawarkan diri mengambil surat itu kembali kalau Hwon tidak ingin melihatnta. Hwon mengatakan ia akan membacanya. Hwon membaca surat permintaan maaf dari Wol.
Woon mendengar itu dan ia pergi keluar. Penjaga bertanya mengapa Woon disini. Woon berkata Hwon memerintahkannya berdiri di luar. Woon tanya apa yang ditangan penjaga itu. Penjaga menunjukkan surat Wol, penjaga berkata mereka mengambilnya dari Wol, sepertinya Wol akan memberikannya pada Raja.Penjaga mengatakan agar Woon mengkonfirmasi dan memberikannya pada Woon.
Bo Kyung ada dikamarnya, ia marah/frustasi/kesal dan mengacaukan kamarnya dengan melemparkan apa yang ada dimejanya. Ia ingat bagaimana Hwon menatap Wol. Bo Kyung bergumam seesuatu tentang bagaimana Hwon menatap Wol.
Tabib istana melakukan akupunktur pada lengan Wol yang terluka, sedangkan Hwon sedang membaca buku. Hwon melirik Wol, tapi ketika Wol melihatnya, Hwon mengalihkan pandangannya ke buku-nya^^. Hyung Sun melihat hal itu.
Hwon tidur dan Wol duduk disampingnya. Wol ingat bagaimana Hwon menyuruhnya untuk mengobati/menyelesaikan/meringankan masalahnya. Wol berdiri untuk meninggalkan Hwon karena ia kira Hwon sudah tidur. Tapi Hwon membuka matanya, dan menutupnya lagi. (Hahahahaha, mana bisa tidu si Hwon, ada Wol disampingnya. Aku rasa kali ini yang ga bisa buat Hwon tidur adalah Wol ^^).
Keesokan paginya, Woon memberikan surat Wol pada Hwon. Hwon bertanya apa itu dan Woon menjawab surat itu ditemukan ditubuh jimat dan itu untuk Hwon. Woon menawarkan diri mengambil surat itu kembali kalau Hwon tidak ingin melihatnta. Hwon mengatakan ia akan membacanya. Hwon membaca surat permintaan maaf dari Wol.
Hyung Sun juga mencoba untuk melihat dan
membacanya. Ia berkomentar, tidak biasanya seorang shaman tahu hanja
(karakter cina) tapi juga tidak biasa dia bisa melafalkan kalimat itu.
Hwon menggeram pada Hyung Sun^^. Hwon ingat saat ia berkata bagaimana
mungkin anak usia 13 tahun (Yeon Woo) bisa menulis surat seperti itu
(surat YW yang indah, dipenuhi bunga2 cantik). Hwon mengulangi kata-kata
Hwon kecil 'bagaimana aku bisa melupakanmu'. Hyung Sun memanggil Hwon.
Hwon bertanya mengapa Hyung Sun memanggilnya. Hyung Sun mengingatkan
bahwa gadis itu adalah jimat. Hwon mengatakan siapa yang bilang dia
bukan jimat. Hyung Sun : Aku adalah orang yang berada disisi Yang Mulia
sepanjang hidup anda dan melayani anda. Bagaimana aku lupa tulisan Yeon
Woo, jadi jangan bingung. Hwon : Kau mengatakan hatiku goyah oleh
seseorang seperti jimat? (Maksudnya, Hwon jatuh cinta pada jimat). Hyung
Sun : Dia bukan nona Yeon Woo. Tak peduli seberapa besar kesamaan
mereka.
Hwon menyuruh Hyung Sun untuk diam. Hwon mengatakan ia tak ingin
melihat wajah Hyung Sun sementara waktu dan menyuruhnya berbalik
(lagi^^). Hyung Sun mengatakan malam itu ratu datang ke pintu tapi
kemudian ia kembali. Dia membuang harga dirinya betapa sulit ia berjalan
kemari dan kemudian harus kembali, bagaimana kau pikir perasaan ratu?
Bo Kyung masih di tempat tidurnya. Dia mendengar Hwon datang menemuinya. Ia senang dan bangun.
Hwon berjalan menuju ketempat Bo Kyung. Ibunya melihat Hwon masuk dan tersenyum.
Nenek bertanya apakah Hwon pergi menemui Bo Kyung. Ibu Hwon mengatakan ia melihatnya sendiri. Dia berkata berapa banyak hati bo kyung terluka selama ini, jadi dia berfikir itu balasannya sekarang. Nenek menganggap itu aneh. Dia mengatakan setelah ia meletakkan jimat itu untuk menangkal roh halus, hatinya melunak.Ratu bertanya bagaimana Nenek bisa mengatakan itu semua karena Wol. nenek berfikir langit menjawab doanya. nenek mengatakan kalau Wol benar-benar memiliki keterampilan karena dia adalah putri angkat Shaman Jang.
Bo Kyung masih di tempat tidurnya. Dia mendengar Hwon datang menemuinya. Ia senang dan bangun.
Hwon berjalan menuju ketempat Bo Kyung. Ibunya melihat Hwon masuk dan tersenyum.
Nenek bertanya apakah Hwon pergi menemui Bo Kyung. Ibu Hwon mengatakan ia melihatnya sendiri. Dia berkata berapa banyak hati bo kyung terluka selama ini, jadi dia berfikir itu balasannya sekarang. Nenek menganggap itu aneh. Dia mengatakan setelah ia meletakkan jimat itu untuk menangkal roh halus, hatinya melunak.Ratu bertanya bagaimana Nenek bisa mengatakan itu semua karena Wol. nenek berfikir langit menjawab doanya. nenek mengatakan kalau Wol benar-benar memiliki keterampilan karena dia adalah putri angkat Shaman Jang.
Nenek minta tanggal penyempurnaan
kembali (mungkin dipercepat kali ya?). Nenek mengatakan mereka tak boleh
kehilangan kesempatan itu. Sudah sering Hwon membuat alasan untuk tidak
melakukannya, tapi sekarang ia dan Bo Kyung terlihat sudah bergaul
dengan baik. Ratu tetap ingin melakukan penyempurnaan pada tanggal yang
ditetapkan, tapi nenek mengatakan kesempatan datang sekarang untuk apa
menunggu sebulan. Kita harus percepat tanggalnya sebanyak yang kita
bisa.
Hwon mengatakan Bo Kyung tidak kelihatan baik. Bo Kyung mengatakan ia tak bisa tidur nyenyak tadi malam. Hwon mengataka ia mendengar Bo Kyung datang tadi malam. Bo Kyung mengatakan ia menyesal. Hwon menanyakan apa yang Bo Kyung periksa. Bo Kyung : Apa maksudmu aku memeriksa anda/ mengecek anda? Hwon : Apapun yang kau lihat dan apapun yang kau dengar di kamarku, disana tak ada seorang pun. Jika kau melihat sesuatu pasti itu sebuah jimat. Bukankah mereka mengatakan itu untuk satu bulan? Bo Kyung bertanya apa yang dibicarakan Hwon. Hwon mengatakan malam penyempurnaan kita. Hwon mengatakan sampai hari itu, mereka melarang Hwon dan Bo Kyung untuk bertemu / menjaga jarak. Bo Kyung mengatakan dalam hatinya : Apa maksudmu kau ingin aku tidak melangkahkan kaki kesana lagi? Hwon bertanya apa Bo Kyung mengerti. Bo Kyung mengangguk.
Hwon meninggalkan Bo Kyung.
Bo Kyung berfikir apa yang disembunyikan oleh Hwon. Mengapa ia tak boleh lagi melangkahkan kaki ke tempat Hwon. Dia ingat melihat Wol dari belakang. Bo Kyung berfikir apa karena gadis itu? Tidak cukupkan aku melakukan itu untuk gadis yang sudah mati, sekarang aku harus takut pada sebuah jimat? Bo Kyung meminta mata-mata untuk melihat jimat itu apa yang dilakukannya setiap malam dan laporkan padanya.
Yang myung kembali ke toko kertas tempat Wol membeli kertas. ia lagi-lagi mencari Wol. Pemilik Toko : Maksudmu shaman? Myung berkata untuk melihat wajahnya dengan jelas. Ia bertanya apa pemilik toko dapat mengingat wajah gadis yang datang bersamanya terakhir kali. Pemilik toko mengatakan ia ingat karena gadis itu sangat sopan dan pintar karenanya ia pikir gadis itu adalah seorang guru atau semacamnya. Pemilik toko terkejut karena ternyata gadis itu adalah seorang shaman. Myung bertanya apa gadis itu datang lagi ke toko. Pria itu mengatakan tidak, dan Myung kecewa.
Yang Myung berjalan dan Jansil melihatnya. Jansil ingat Yang myung adalah orang yang menyelamatkannya waktu kecil. (Jansil cantik ya).
Yang Myung mengingat Profesor mengatakan shaman itu di asingkan di tempat yang jauh dari istana. Ia juga ingat Wol mengatakan tempatnya yang sekarang aman. Ia ingat profesor mengatakan nama shaman itu tak tercantumkan dalam registrasi. Lalu ia ingat lagi Wol mengatakan namanya. Pikiran Yang Myung terbagi dua, wol berbohong atau Profesor yang berbohong. Jansil berlari kearah Myung dan memanggilnya 'orabuni../ kakak'. Dia memeluk Myung dan mengatakan kau masih hidup.
Myung mendorongnya dan berkata tunggu dulu.Ia mengatakan kalau Jansil tak terlihat seperti seorang gisaeng (Hahahhahaaha, dasar YM Playboy). Jansil mengatakan kalau ia adalah seorang shaman yang sedang menjalani pelatihan, dan mengatakan kalau pakaiannya adalah pakaian pelathan. Myung bertanya pelatihan? Jansil mengingatkan Yang myung mengenai akan psikis. Yang Myung mengingatnya. Ia berkata kau menjadi seorang gadis muda sekarang. Aku hampir tak mengenalimu. Apakan kau baik-baik saja. Jansil berkata ia baik karena ibu angkatnya seorang shaman menyelamatkannyajadi sekarang ia bukan shaman palsu, tapi shaman sesungguhnya.Yang myung berkata itu bagus. Ia meyakinkan lagi apa jansil adalah Shaman. Jansil mengatakan ia shaman Seungsucheong, dan menunjukkan pakaiannya. Myung berfikir itu adalah tempat yang paling aman untuk seorang shaman.
Dia meraih bahu Jansil dan bertanya apakah disana ada seorang shaman bernama Wol. Jansil ingin mengatakan kalau ia tahu Wol, tapi ia ingat shaman Jang melarang untuk menyebutkan nama Wol atau yang berhubungan dengan Wol. Jansil mengatakan ia tak tahu. Jansil tiba-tiba pergi dan mengatakan itu pertama kalinya ia mendengar nama wol. Myung meminta Jansil mengingat lagi. tapi Jansil berkata tak ada nama seperti itu si Seongsucheong. Jansil dari jauh berkata : Orrabuni, kita akan bertemu lagi jika kita ditakdirkan untuk bertemu". Yang myung masih berfikir jika Wol tak ada di Seungsucheong, lalu dimana dia?
Wol sedang tidur siang dan seul terus menatapnya. Jansil masuk dan Seul bertanya mengapa Jansil terlihat seperti itu. Jansil berkata dalam hati : Aku minta maaf kakak. Aku benar-benar minta maaf. Dia lalu menuju Wol. Seul melihat Wol dan sepertinya Wol bermimpi buruk. Wol bermimpi malam saat pesta topeng, Hwon menyeretnya pergi dari keramaian. Seul memanggil 'nona' dan wol terbangun saat Hwon akan melepas topengnya.
Seul bertanya ada apa. Apa Wol mendapat mimpi yang sama lagi. Wol mengangguk. Seul : Ini sudah lama berlalu, kenapa terjadi lagi? Kali ini, apakah kau melihat wajahnya? Wol : Kali ini aku benar-benar ingin melihat wajahnya. Kali ini aku ingin bisa melihat wajahnya. Seul berkata dalam hati : Nona, apakah kau penasaran dengan wajah dibalik topeng itu? Setiap malam, kau duduk disampingnya. (T_T,,, aku kesal sekali, kenapa harus begini? Kalau Seul jujur, Wol dalam bahaya, kalau Seul bohong, Wol menderita, serba salah...).
Wol pergi ke kamar Hwon. Ia membungkuk pada Woon dan masuk. Hwon sedang membaca ketikan Wol masuk, Woon masuk juga. Hwon mengomentari surat Wol dan mengatakan mengapa Wol ingin pergi. Hwon mengatakan berapa banyak Wol membencinya. Wol mengatakan ia tak membenci Hwon. Hwon : Kau mengatakan tidak, tapi suratmu mengatakan iya. Wol mengatakan ia hanya mencoba menyampaikan ketulusannya dan pandangan pribadinya. Hwon : Jadi maksudmu kau tak membenciku, tapi mengajariku tentang kebenaran? Wol mengatakan maksud surat itu. Pada dasarnya ia adalah warga negara seperti yang lain dan melakukan apapun sebisa mungkin. Mereka membicarakan sesuatu kesalahpahamn dan bla bla bla.... dan sepertinya Hwon tersinggung. Tapi Wol mengatakan ia tak bermaksud begitu. Hwon mengatkan apa Wol lupa siapa dia dan ian ia mengangkat suaranya 'aku raja negeri ini'. Hwon memanggil Hyung Sun dan mengatakan ia merasa sesak didalam dan ingin berjalan-jalan keluar. Hyung Sun mengatakan udara malam dingin. Hwon : Bukankan aku mengatakan aku sesak? Hyung Sun menyiapkan keperluan. Hwon mengatakan kenapa Wol masih duduk di sana. 'Kau mengatakan kau adalah jimat yang akan menyembuhkanku, mengapa kau tak melakukan pekerjaanmu sekarang, kau adalah jimatku, jadi cepat dan ikuti aku.
Hwon dan semua orang berjalan. Wol berjalan di belakangnya. Hwon mengatakan pada yang lain untuk mundur dan mereka mundur. Hwon juga memberitahukan Woon untuk mundur juga. Wol juga bersiap mundur tapi Hwon menggemgam tangannya dan mengatakan agar Wol tetap disampingnya karena dia adalah jimat (hahahhahaha, bilang aja kalau mau berduaan dengan Wol^^). Hwon mengatakan pada yang lain untuk kembali.
Hwon berdiri didepan tempat kediaman Yeon Woo. Wol melihat tempat itu dan mengingat saat Yeon Woo membuka pintu. Dan bagaimana ia keluar dan menangis memanggil nama Hwon. Wol : Apakah kau mengubur kesedihanmu ditempat ini? Apakah ada orang yang menangis disini? Hwon bertanya apa yang Wol lihat. Hwon menyentuh wajah Wol. 'apakah kau melihat dengan kemampuan psikismu?'. Wol berkata iya.
Hwon : Lalu coba tebak dengan kemampuan psikismu. wol : Apa? Hwon : Apa yang kau lihat, apa yang akan aku lakukan sekarang. Hari ini Hyung Sun mengatakan sesuatu yang aneh untukku. Apa yang kau pikirkan? Apakah kau berfikir Aku dapat menghabiskan malam dengan jimat? Wol bertanya mengapa Hwon seperti ini. Mata semua orang menghindari, karena Wol dan Hwon begitu dekat, Hwon memegang tangan Wol dan berjalan. Hyung Sun memberitahu untuk mengikuti. Woon yang terakhir, dan ia pergi ke arah lain. (Omo! Omo! Omo! No Kisses???? KECEWA... ^^,, lalu kenapa Woon pergi???)
Hwon membawa Wol kekamar. Hwon menatap Wol dan bertanya identitas Wol lagi. Wol : Bukankah aku shaman Wol? Hwon : Bukan, kau bukan Wol. Wol : lalu, siapa kau? Ketika aku hidup sebagai shaman tanpa nama, kau yang memberiku nama Wol. Hwon menangis dan menyentuh Wol. Hwon bertanya apa benar Wol tak mengenalinya? Apakah kau benar-benar tak pernah bertemu denganku sebelumnya? Wol : kenangan siapa yang kau lihat dalam diriku? Melalui aku, siapa yang kau lihat? Apakah orang itu Yeon Woo?
Hyung Sun mencari Hwon, dan mereka lari ke arah Woon. Woon melihat dalam ruangan kemana Hwon dan Wol masuk tadi. (Jadi Hyung Sun and friend tadi nggak ketemu sama Wol dan Hwon, pantes Woon milih jalan lain, dia tahu kemana Hwon akan pergi).
Wol : Kenapa kau menginginkan aku untuk tetap disini? Apa karena aku mirip orang itu? Tapi aku bukan orang itu. Hwon menyuruh Wol diam. Hwon menangis dan mengatakan : kau melewati batas sekarang. Hwon "hanya karena aku membiarkanmu tetap disini, kau fikir aku akan memberikan hatiku? Kau hanya jimat yang mengusir roh jahat, tidak lebih. Siapa kau.. Oarng seperti apa kau...Siapa kau berani...." Hwon mengatakan dalam fikirannya "membuat aku bingung". Tapi ia tersandung shingga Wol memegang Hwon untuk menenangkannya. Hwon mengatakan pada Wol tanpa melihat wajanya : Jangan mendekat. Jika kau melewati batas lagi, aku tak akan memaafkanmu.
Hwon keluar dan Hyung Sun memberikah jubah dingin pada Hwon. Tanpa melihat wajahnya, Hwon mengatakan Wol tak usah mengikutinya karena dia akan tidur sendiri malam ini.
Hwon menyuruh Woon untuk mengawal Wol dengan aman tanpa ketahuan. dan dalam perjalanan pulang, kau punya tempat untuk disinggahi.
Wol ingat saat Hwon mengatakan dirinya hanya sebuah jimat pengusir roh jahat, tak lebih. Woon melihat Wol dan membawa Wol kembali ke tempatnya.
Shaman Jang melihat Wol dan bertanya mengapa Wol ada diluar, seharusnya Wol menemani Raja tidur. Shaman Jang bertanya apa ada sesuatu yang terjadi. Wol : ibu, siapa sebenarnya aku? ketia aku ditinggalkan oleh orang tuaku karena menyadari kemampuan psikisku, kau menemukanku yang saat itu hilang dan merasakan kemampuan psikisku, dan membawaku seperti yang kau katakan. Shaman Jang bertanya kenapa tiba-tiba Wol menanyakan itu. Wol : aku terus melihat hal-hal aneh. Itu pasti memori seseorang, tapi rasanya sepertinya mereka adalah milikku (memori itu adalah milikku). Shaman jang berkata itu kesalahan, karena wol belum bisa mengontrol kemampuan psikisnya. Wol : Aku tak mungkin pemilik kenangan ini kan? Bahkan jika kau mirip dia, aku bukan orang yang tepat. Seul melihat itu dan ia menangis, ia menyeka air matanya.
Yeom sedang memandang ke atas dan ada Seul disana yang mengamati. Yeom mendengar sebuah suara. Yang Myung melompat dan mengejutkannya. Yeom berkata ia kaget, Myung berkata ia melakukannya memang untuk membuat Yeom kaget. Yang Myung mengajak Yeom masuk karena cuaca dingin. Woon muncul dan mengejutkan mereka. Yeom bertanya apa yang membawa Woon datang larut malam bigini. Myung berkata ia juga kaget. Bagaimana Woon bisa datang tanpa suara. Yeom bertanya apa Woon datang membawa perintah atau sebagai teman.
Woon memberikan perintah bahwa Mentri mengizinkan Yeom untuk pergi ke istana. Yeom bertanya mengapa tiba-tiba mengizinkannya pergi ke istana. Woon tidak menjawab dan Yeom menebak : sebelum diperintahkan raja, kau tak akan berbicara. Woon : karena aku sudah menyampaikan pesan, aku akan pergi sekarang. Yeom berkata apa sekarang Woon akan meninggalkan mereka. Woon : aku sudah lama meninggalkan pos ku. Woon melihat sesuatu yang ditulis oleh Yeon Woo. Yeom menjelaskan kalau itu dibuat oleh Yeon Woo saat ulang tahunnya. Woon bertanya apa itu tulisan adikmu? Yeom mengiyakan. Woon memuji tulisan tangan Yeon Woo. Yeom berkata adiknya sangat berbakat dalam segala hal, bukan hanya menulis, tapi itu buruk karena ia dilahirkan sebagai seorang gadis.
Seul sedang melihat dari luar, dan Woon menyelinap mendekatinya. Seul melawan Woon. Woon bertanya siapa yang mengirimnya. Mengapa Seul mengintip. Seul melarikan diri. Myung : kau....
Myung beromentar akhirnya Woon menunjukkan minat pada seorang gadis. Yeom berkata bukan seperti itu. Myung bertanya apa yang Yeom maksud dengan tidak. Yeom mengatakan ia mendengar kalau Myung memiliki seorang gadis yang ia sukai. Myung berkata pasti min Hwa yang memberi tahu. Yeom : benarkah? aku fikir itu hanya lelucon, ternyata benar. Orang macam apa dia? Myung : Orang seperti apa dia? aku juga tak tahu bagaimana mengatakannya. Apakah kau tahu? 8 tahun lalu, malam sebelum pemilihan, aku melompat tembok ini. Kilas balik - saat Myung datang menemui Yeon Woo dan mengajaknya pergi bersama. Bagaiman ia akan melepaskan gelarnya dan membawa Yeon woo pergi. Myung bertanya pada Yeom: apa kau tahu dia menjawab apa? Yeon Woo kecil berkata : kau bercanda, pergi terlalu jauh. Myung mengatakan cara Yeon Woo menatapnya. Myung : malam itu, jika aku tidak tersenyum dan menyembunyikan perasaanku, dan mencoba lebih keras untuk mengulurkan tanganku meraih tangannya dan aku akan lari dengannya. Kemudian, jika itu terjadi, akankah dia berada disisiku saat ini?
Wol ada dikamarnya ketika Seul masuk. seul bertanya apa Wol tak tidur lagi. Wol bertanya balik kemana saja Seul pergi larut malam begini. Ia melhat seul terluka dan bertanya kenapa. seul bebohong, ia mengatakan ia sedikit berlatih. Wol : kemarilah, aku ingin melihat lukamu. Seul : aku benar-benar baik-baik saja. Hanya pakaian yang robek, aku tak terluka. Wol bertanya lagi kemana Seul pergi. Seul mengatakan ia pergi ketempat majikannya sebelumnya. Wol mengatakan mereka pasti orang baik, bahkan seul masih mengunjunginya sampai sekarang. Seul mengatakan bahwa mereka benar-benar baik. Memperlakukannya sebagai manusia (dulu budak tidak diperlakukan layak, bahkan bangsawan tak memandang mereka sebagai manusia).Seul mengatakan mereka memberinya nama yang cantik seperti 'Seul'. Seul berkata dalam hatinya : Nona, kaulah orang itu. (aduh,, aku sedih lagi niy............................).
Yeom ingat bagaimana Myung mengatakan mereka semakin tua, tapi Yeon Woo selalu berusia 13 tahu dalam ingatan mereka. Yeom masuk ke dalam rumah lamanya dan melihat di sekeliling ruangan (Yeom lebih sedih dengan kematian Yeon Woo dari paad Ayahnya ya....). Ia melihat kotak yang berisi barang-barang Yeon Woo dan menangis saat menyentuhnya. Yeom ingat kata-kata Yeon wo 'Jangn mundur ketuka kau memutuskan untuk maju'. Yeom membuka kotak dan melihat surat yang ditulis Yeon Woo untuk Hwon. Suara Yeon Woo Kecil : Hati seseorang juga seperti itu. tidak mudah mengubah hati seseorang. Apapun yang terjadi, apapun akubat pilihan ini, aku tidak akan melupakan Yang Mulia Putra Mahkota.
Yang Myung melihat seseorang dalam kegelapan dan bertanya apakan itu hantu atau seseorang. Dia Jansil. Myung bertanya ada apa, mengapa jansil disitu malam-malam. Jansil mengatakan ia minta maaf pada Myung. Myung bertanya maksudnya. Jansil berkata orang yang sedang dicari oleh Myung, ia akan bantu mencarinya. Jansil berlari dan memeluk Myung. Jansil : karena kakak adalah penyelamat hidupku, aku akan membayar kembali untuk itu. Bahkan jika badanku robek, aku pasti akan membayarnya kembali. Aku akan pastikan kakak bertemu dengannya, jadi jangan terlalu menderita ok?
Yeom duduk dengan surat Yeon woo untuk Hwon.
Hwon ingat kata-kata Wol : siapa yang kau lihat dalam diriku? melalui aku, siapa yang kau lihat? Hwon tak bisa tidur dan ia duduk.
Min Hwa menguap. Ibu Yeom mengatakan Min Hwa dapat meninggalkannya karean ia baik-baik saja. Min Hwa berkata : Tidak, sampai ibu mendapatkan energi kembali, aku tak akan berpisah dan akan berada disisimu. Ibu berterima kasih, ia merasa lebih baik. Yeom datang dan memanggil ibunya, ia berkata ternyata min hwa disana juga. Ibu berkata sejak kemarin Min Hwa tidak pernah meninggalkannya karena takut ibu sedih lagi. Yeom berterima kasih karena Min Hwa merawat ibunya. Min Hwa : Bagaimana kau bisa berkata seperti itu, kita kan suami istri.
Min Hwa melihat pakaian suaminya dan bertanya apakah Yeom akan keistana. Yeom berkata iya, tadi malam ia menerima perintah. Min Hwa : kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Jika kau mengatakannya lebih cepat kita bisa pergi bersama. Yeom : aku tak memikirkan itu, lain kali aku pasti akan melakukannya. Yeom memberitahukan ibunya ia pergi dan kembali. Ibu mengatakan sesuatu tentang Hwon. Sepeninggal Yeom, ibu bertanya apa Min Hwa marah karena ditingga sendirin? Min Hwa mengatakan bukan, ia hanya merasa tak nyaman. Ibu bertanya kenapa. Min Hwa : karena jika suamiku ke istana.......
Yeom berjalan dan para gadis terpesona. Seorang mentri menyangka dia lah yang dipandangi gadis, ia tak tahu Yeom ada dibelakangnya. Para gadis tergila-gila pada Yeom, kali ini tak ada cahaya seperti pada Yeom kecil dulu ^^.
Hwon senang melihat Yeom dan ia memegang tangannya. Hwon bertanya mengapa begitu sulit melihat Yeom. Hwon berkata jika ia tidak mengundang Yeom keistana, maka Yeom tak akan menunjukkan wajahnya diistana.Hwon memerintahkan menyiapkan makanan dan memberitahukan semuanya untuk mundur, karena ia hanya ingin berdua dengan Yeom.
Para Menteri berulah lagi. Mereka menggosipkan Yeom yang berani datang ke istana. Mereka khawatir yeom datang akan mempengaruhi pengikutnya dan bla bla bla. Mentri Yoon merasa aneh, mengapa Yeom datang ke istana saat sayapnya patah.
Yeom menyerahkan surat Yeon Woo untuk Hwon dan meletakkannya di atas meja. Hwon bertanya apa itu. Yeom : Ini adalah surat terakhir yang ditulis adikku sebelum ia meninggal. meski sudah lama berlalu, aku pikir aku harus memberikannya pada anda. Hwon bertanya apa itu benar-benar surat Yeon woo yang ditinggalkan untuknya. Yeom mengiyakan. Hwon menangis dan mengatakan: ini adalah yang ditinggalkan Yeon woo untukku terakhir kalinya... Yeom : selama adikku hidup, setelah aku, maka orang yang paling dia hargai adalah anda. JIka kau mengambil ini maka adikku disurga akan bahagia. Hwon meraih surat itu. Yeom : Sekarang lupakanlah adikku. Ratu ada di samping anda, jangan buat Ratu merasa kesepian lagi. Jika anda terus terusan tak bisa keluar dari bayang-bayang anak itu, aku ragu itu yang adikku inginkan. Ini adalah permintaanku dan adikku. Tolong terima..
Hwon menangis dan bertanya : kenapa semua orang menyuruhku untuk melupakannya?
Yeom keluar dan Hyung Sun minta agar Yeom sering mengunjungi Hwon. Meskipun ia tak mengatakannya, Hwon sangat merindukan anda. Hyung sun juga mengatakan Yeom harus berada di sis Yang Mulia.
Hwon membaca surat didepan Hyung Sun. Suara Yeon woo kecil : Pangranku - dengan kekuatan terakhirku, aku menulis surat ini. Ini mungkin tidak sampai kepada anda. Sebelum aku pergi (meninggal) aku senang meliha anda. Lupakan lah aku, dan tinggalkan aku sebagai memori. Ayah segera akan membawakan obat untukku, dan aku tak akan melihat anda untuk selamanya. Lupakan aku. Aku berharap anda sehat dan menjadi Raja yang sukses.
Hwon menangis dan berkata pada Hyung Sun : Anak ini mengatakan padaku untuk tetap sehat sampai saat ia menutup matanya dan ia menulis surat ini dengan kekuatan terakhirnya - apa yang aku lakukan.... Apa yang aku lakukan. Dia pasti sangat kesakitan. dia pasti sangat tersiksa untuk menulis ini dengan tangannya, tulisannya berantakan. Hwon memerintahkan Hyung Sun membawakan barang-barang peninggalan Yeon Woo padanya tempat kenang-kenangan akan yeon Woo dan tempat surat lama Yeon woo. Hwon : Aku tak dapat mengingat.... tulisan tangan Yeon woo itu. Aku tak dapat mengingatnya. Aku harus melihatnya - surat yang dia berika padaku, aku harus melihatnya lagi. Hyung Sun melaksanakannya.
Mata-mata Bo Kyung melaporkan bahwa Hwon berjalan-jalan di malam hari dan jimat itu kembali, tidak kembali ke kamar Hwon. Bo Kyung bertanya-tanya kenapa Hwon pergi berjalan-jalan malam hari. Gadis itu berkata Hwon selalu melakukannya. Bo Kyung bertanya apa yang terjadi setelah itu. Gadis itu berkata Hwon terlihat tidak nyaman setelah Yeom meninggalkannya siang hari dan tiba-tiba ada perintah untuk membawa sebuah kotak pada Hwon. Bo Kyung bertanya, Kotak? Gadis itu berkata itu tampak seperti kota biasa, tapi ada tulisan "Hujan" di dalamnya. Bo Kyung : Kau mengatakan 'hujan'? (Hujan = Yeon woo).
Hwon menangis dan menyentuh surat tua Yeon Woo. dan dengan cepat mengeluarkan salah satunya dan ia membandingkan tulisan Yeon Woo dengan tulisan Wol dalam suratnya. Dia berteriak meminta Wol dipanggil sekarang.
Wol menuju kediaman Hwon dan Yang Myung tiba-tiba datang dan mengehentikannya. Ia bertanya: Apakah kau mengenaliku?
Hwon membandingkan tulisan tangan Yeon woo dan Wol, ia menengadah dan sepertinya ia tahu sekarang.
Hwon mengatakan Bo Kyung tidak kelihatan baik. Bo Kyung mengatakan ia tak bisa tidur nyenyak tadi malam. Hwon mengataka ia mendengar Bo Kyung datang tadi malam. Bo Kyung mengatakan ia menyesal. Hwon menanyakan apa yang Bo Kyung periksa. Bo Kyung : Apa maksudmu aku memeriksa anda/ mengecek anda? Hwon : Apapun yang kau lihat dan apapun yang kau dengar di kamarku, disana tak ada seorang pun. Jika kau melihat sesuatu pasti itu sebuah jimat. Bukankah mereka mengatakan itu untuk satu bulan? Bo Kyung bertanya apa yang dibicarakan Hwon. Hwon mengatakan malam penyempurnaan kita. Hwon mengatakan sampai hari itu, mereka melarang Hwon dan Bo Kyung untuk bertemu / menjaga jarak. Bo Kyung mengatakan dalam hatinya : Apa maksudmu kau ingin aku tidak melangkahkan kaki kesana lagi? Hwon bertanya apa Bo Kyung mengerti. Bo Kyung mengangguk.
Hwon meninggalkan Bo Kyung.
Bo Kyung berfikir apa yang disembunyikan oleh Hwon. Mengapa ia tak boleh lagi melangkahkan kaki ke tempat Hwon. Dia ingat melihat Wol dari belakang. Bo Kyung berfikir apa karena gadis itu? Tidak cukupkan aku melakukan itu untuk gadis yang sudah mati, sekarang aku harus takut pada sebuah jimat? Bo Kyung meminta mata-mata untuk melihat jimat itu apa yang dilakukannya setiap malam dan laporkan padanya.
Yang myung kembali ke toko kertas tempat Wol membeli kertas. ia lagi-lagi mencari Wol. Pemilik Toko : Maksudmu shaman? Myung berkata untuk melihat wajahnya dengan jelas. Ia bertanya apa pemilik toko dapat mengingat wajah gadis yang datang bersamanya terakhir kali. Pemilik toko mengatakan ia ingat karena gadis itu sangat sopan dan pintar karenanya ia pikir gadis itu adalah seorang guru atau semacamnya. Pemilik toko terkejut karena ternyata gadis itu adalah seorang shaman. Myung bertanya apa gadis itu datang lagi ke toko. Pria itu mengatakan tidak, dan Myung kecewa.
Yang Myung berjalan dan Jansil melihatnya. Jansil ingat Yang myung adalah orang yang menyelamatkannya waktu kecil. (Jansil cantik ya).
Yang Myung mengingat Profesor mengatakan shaman itu di asingkan di tempat yang jauh dari istana. Ia juga ingat Wol mengatakan tempatnya yang sekarang aman. Ia ingat profesor mengatakan nama shaman itu tak tercantumkan dalam registrasi. Lalu ia ingat lagi Wol mengatakan namanya. Pikiran Yang Myung terbagi dua, wol berbohong atau Profesor yang berbohong. Jansil berlari kearah Myung dan memanggilnya 'orabuni../ kakak'. Dia memeluk Myung dan mengatakan kau masih hidup.
Myung mendorongnya dan berkata tunggu dulu.Ia mengatakan kalau Jansil tak terlihat seperti seorang gisaeng (Hahahhahaaha, dasar YM Playboy). Jansil mengatakan kalau ia adalah seorang shaman yang sedang menjalani pelatihan, dan mengatakan kalau pakaiannya adalah pakaian pelathan. Myung bertanya pelatihan? Jansil mengingatkan Yang myung mengenai akan psikis. Yang Myung mengingatnya. Ia berkata kau menjadi seorang gadis muda sekarang. Aku hampir tak mengenalimu. Apakan kau baik-baik saja. Jansil berkata ia baik karena ibu angkatnya seorang shaman menyelamatkannyajadi sekarang ia bukan shaman palsu, tapi shaman sesungguhnya.Yang myung berkata itu bagus. Ia meyakinkan lagi apa jansil adalah Shaman. Jansil mengatakan ia shaman Seungsucheong, dan menunjukkan pakaiannya. Myung berfikir itu adalah tempat yang paling aman untuk seorang shaman.
Dia meraih bahu Jansil dan bertanya apakah disana ada seorang shaman bernama Wol. Jansil ingin mengatakan kalau ia tahu Wol, tapi ia ingat shaman Jang melarang untuk menyebutkan nama Wol atau yang berhubungan dengan Wol. Jansil mengatakan ia tak tahu. Jansil tiba-tiba pergi dan mengatakan itu pertama kalinya ia mendengar nama wol. Myung meminta Jansil mengingat lagi. tapi Jansil berkata tak ada nama seperti itu si Seongsucheong. Jansil dari jauh berkata : Orrabuni, kita akan bertemu lagi jika kita ditakdirkan untuk bertemu". Yang myung masih berfikir jika Wol tak ada di Seungsucheong, lalu dimana dia?
Wol sedang tidur siang dan seul terus menatapnya. Jansil masuk dan Seul bertanya mengapa Jansil terlihat seperti itu. Jansil berkata dalam hati : Aku minta maaf kakak. Aku benar-benar minta maaf. Dia lalu menuju Wol. Seul melihat Wol dan sepertinya Wol bermimpi buruk. Wol bermimpi malam saat pesta topeng, Hwon menyeretnya pergi dari keramaian. Seul memanggil 'nona' dan wol terbangun saat Hwon akan melepas topengnya.
Seul bertanya ada apa. Apa Wol mendapat mimpi yang sama lagi. Wol mengangguk. Seul : Ini sudah lama berlalu, kenapa terjadi lagi? Kali ini, apakah kau melihat wajahnya? Wol : Kali ini aku benar-benar ingin melihat wajahnya. Kali ini aku ingin bisa melihat wajahnya. Seul berkata dalam hati : Nona, apakah kau penasaran dengan wajah dibalik topeng itu? Setiap malam, kau duduk disampingnya. (T_T,,, aku kesal sekali, kenapa harus begini? Kalau Seul jujur, Wol dalam bahaya, kalau Seul bohong, Wol menderita, serba salah...).
Wol pergi ke kamar Hwon. Ia membungkuk pada Woon dan masuk. Hwon sedang membaca ketikan Wol masuk, Woon masuk juga. Hwon mengomentari surat Wol dan mengatakan mengapa Wol ingin pergi. Hwon mengatakan berapa banyak Wol membencinya. Wol mengatakan ia tak membenci Hwon. Hwon : Kau mengatakan tidak, tapi suratmu mengatakan iya. Wol mengatakan ia hanya mencoba menyampaikan ketulusannya dan pandangan pribadinya. Hwon : Jadi maksudmu kau tak membenciku, tapi mengajariku tentang kebenaran? Wol mengatakan maksud surat itu. Pada dasarnya ia adalah warga negara seperti yang lain dan melakukan apapun sebisa mungkin. Mereka membicarakan sesuatu kesalahpahamn dan bla bla bla.... dan sepertinya Hwon tersinggung. Tapi Wol mengatakan ia tak bermaksud begitu. Hwon mengatkan apa Wol lupa siapa dia dan ian ia mengangkat suaranya 'aku raja negeri ini'. Hwon memanggil Hyung Sun dan mengatakan ia merasa sesak didalam dan ingin berjalan-jalan keluar. Hyung Sun mengatakan udara malam dingin. Hwon : Bukankan aku mengatakan aku sesak? Hyung Sun menyiapkan keperluan. Hwon mengatakan kenapa Wol masih duduk di sana. 'Kau mengatakan kau adalah jimat yang akan menyembuhkanku, mengapa kau tak melakukan pekerjaanmu sekarang, kau adalah jimatku, jadi cepat dan ikuti aku.
Hwon dan semua orang berjalan. Wol berjalan di belakangnya. Hwon mengatakan pada yang lain untuk mundur dan mereka mundur. Hwon juga memberitahukan Woon untuk mundur juga. Wol juga bersiap mundur tapi Hwon menggemgam tangannya dan mengatakan agar Wol tetap disampingnya karena dia adalah jimat (hahahhahaha, bilang aja kalau mau berduaan dengan Wol^^). Hwon mengatakan pada yang lain untuk kembali.
Hwon berdiri didepan tempat kediaman Yeon Woo. Wol melihat tempat itu dan mengingat saat Yeon Woo membuka pintu. Dan bagaimana ia keluar dan menangis memanggil nama Hwon. Wol : Apakah kau mengubur kesedihanmu ditempat ini? Apakah ada orang yang menangis disini? Hwon bertanya apa yang Wol lihat. Hwon menyentuh wajah Wol. 'apakah kau melihat dengan kemampuan psikismu?'. Wol berkata iya.
Hwon : Lalu coba tebak dengan kemampuan psikismu. wol : Apa? Hwon : Apa yang kau lihat, apa yang akan aku lakukan sekarang. Hari ini Hyung Sun mengatakan sesuatu yang aneh untukku. Apa yang kau pikirkan? Apakah kau berfikir Aku dapat menghabiskan malam dengan jimat? Wol bertanya mengapa Hwon seperti ini. Mata semua orang menghindari, karena Wol dan Hwon begitu dekat, Hwon memegang tangan Wol dan berjalan. Hyung Sun memberitahu untuk mengikuti. Woon yang terakhir, dan ia pergi ke arah lain. (Omo! Omo! Omo! No Kisses???? KECEWA... ^^,, lalu kenapa Woon pergi???)
Hwon membawa Wol kekamar. Hwon menatap Wol dan bertanya identitas Wol lagi. Wol : Bukankah aku shaman Wol? Hwon : Bukan, kau bukan Wol. Wol : lalu, siapa kau? Ketika aku hidup sebagai shaman tanpa nama, kau yang memberiku nama Wol. Hwon menangis dan menyentuh Wol. Hwon bertanya apa benar Wol tak mengenalinya? Apakah kau benar-benar tak pernah bertemu denganku sebelumnya? Wol : kenangan siapa yang kau lihat dalam diriku? Melalui aku, siapa yang kau lihat? Apakah orang itu Yeon Woo?
Hyung Sun mencari Hwon, dan mereka lari ke arah Woon. Woon melihat dalam ruangan kemana Hwon dan Wol masuk tadi. (Jadi Hyung Sun and friend tadi nggak ketemu sama Wol dan Hwon, pantes Woon milih jalan lain, dia tahu kemana Hwon akan pergi).
Wol : Kenapa kau menginginkan aku untuk tetap disini? Apa karena aku mirip orang itu? Tapi aku bukan orang itu. Hwon menyuruh Wol diam. Hwon menangis dan mengatakan : kau melewati batas sekarang. Hwon "hanya karena aku membiarkanmu tetap disini, kau fikir aku akan memberikan hatiku? Kau hanya jimat yang mengusir roh jahat, tidak lebih. Siapa kau.. Oarng seperti apa kau...Siapa kau berani...." Hwon mengatakan dalam fikirannya "membuat aku bingung". Tapi ia tersandung shingga Wol memegang Hwon untuk menenangkannya. Hwon mengatakan pada Wol tanpa melihat wajanya : Jangan mendekat. Jika kau melewati batas lagi, aku tak akan memaafkanmu.
Hwon keluar dan Hyung Sun memberikah jubah dingin pada Hwon. Tanpa melihat wajahnya, Hwon mengatakan Wol tak usah mengikutinya karena dia akan tidur sendiri malam ini.
Hwon menyuruh Woon untuk mengawal Wol dengan aman tanpa ketahuan. dan dalam perjalanan pulang, kau punya tempat untuk disinggahi.
Wol ingat saat Hwon mengatakan dirinya hanya sebuah jimat pengusir roh jahat, tak lebih. Woon melihat Wol dan membawa Wol kembali ke tempatnya.
Shaman Jang melihat Wol dan bertanya mengapa Wol ada diluar, seharusnya Wol menemani Raja tidur. Shaman Jang bertanya apa ada sesuatu yang terjadi. Wol : ibu, siapa sebenarnya aku? ketia aku ditinggalkan oleh orang tuaku karena menyadari kemampuan psikisku, kau menemukanku yang saat itu hilang dan merasakan kemampuan psikisku, dan membawaku seperti yang kau katakan. Shaman Jang bertanya kenapa tiba-tiba Wol menanyakan itu. Wol : aku terus melihat hal-hal aneh. Itu pasti memori seseorang, tapi rasanya sepertinya mereka adalah milikku (memori itu adalah milikku). Shaman jang berkata itu kesalahan, karena wol belum bisa mengontrol kemampuan psikisnya. Wol : Aku tak mungkin pemilik kenangan ini kan? Bahkan jika kau mirip dia, aku bukan orang yang tepat. Seul melihat itu dan ia menangis, ia menyeka air matanya.
Yeom sedang memandang ke atas dan ada Seul disana yang mengamati. Yeom mendengar sebuah suara. Yang Myung melompat dan mengejutkannya. Yeom berkata ia kaget, Myung berkata ia melakukannya memang untuk membuat Yeom kaget. Yang Myung mengajak Yeom masuk karena cuaca dingin. Woon muncul dan mengejutkan mereka. Yeom bertanya apa yang membawa Woon datang larut malam bigini. Myung berkata ia juga kaget. Bagaimana Woon bisa datang tanpa suara. Yeom bertanya apa Woon datang membawa perintah atau sebagai teman.
Woon memberikan perintah bahwa Mentri mengizinkan Yeom untuk pergi ke istana. Yeom bertanya mengapa tiba-tiba mengizinkannya pergi ke istana. Woon tidak menjawab dan Yeom menebak : sebelum diperintahkan raja, kau tak akan berbicara. Woon : karena aku sudah menyampaikan pesan, aku akan pergi sekarang. Yeom berkata apa sekarang Woon akan meninggalkan mereka. Woon : aku sudah lama meninggalkan pos ku. Woon melihat sesuatu yang ditulis oleh Yeon Woo. Yeom menjelaskan kalau itu dibuat oleh Yeon Woo saat ulang tahunnya. Woon bertanya apa itu tulisan adikmu? Yeom mengiyakan. Woon memuji tulisan tangan Yeon Woo. Yeom berkata adiknya sangat berbakat dalam segala hal, bukan hanya menulis, tapi itu buruk karena ia dilahirkan sebagai seorang gadis.
Seul sedang melihat dari luar, dan Woon menyelinap mendekatinya. Seul melawan Woon. Woon bertanya siapa yang mengirimnya. Mengapa Seul mengintip. Seul melarikan diri. Myung : kau....
Myung beromentar akhirnya Woon menunjukkan minat pada seorang gadis. Yeom berkata bukan seperti itu. Myung bertanya apa yang Yeom maksud dengan tidak. Yeom mengatakan ia mendengar kalau Myung memiliki seorang gadis yang ia sukai. Myung berkata pasti min Hwa yang memberi tahu. Yeom : benarkah? aku fikir itu hanya lelucon, ternyata benar. Orang macam apa dia? Myung : Orang seperti apa dia? aku juga tak tahu bagaimana mengatakannya. Apakah kau tahu? 8 tahun lalu, malam sebelum pemilihan, aku melompat tembok ini. Kilas balik - saat Myung datang menemui Yeon Woo dan mengajaknya pergi bersama. Bagaiman ia akan melepaskan gelarnya dan membawa Yeon woo pergi. Myung bertanya pada Yeom: apa kau tahu dia menjawab apa? Yeon Woo kecil berkata : kau bercanda, pergi terlalu jauh. Myung mengatakan cara Yeon Woo menatapnya. Myung : malam itu, jika aku tidak tersenyum dan menyembunyikan perasaanku, dan mencoba lebih keras untuk mengulurkan tanganku meraih tangannya dan aku akan lari dengannya. Kemudian, jika itu terjadi, akankah dia berada disisiku saat ini?
Wol ada dikamarnya ketika Seul masuk. seul bertanya apa Wol tak tidur lagi. Wol bertanya balik kemana saja Seul pergi larut malam begini. Ia melhat seul terluka dan bertanya kenapa. seul bebohong, ia mengatakan ia sedikit berlatih. Wol : kemarilah, aku ingin melihat lukamu. Seul : aku benar-benar baik-baik saja. Hanya pakaian yang robek, aku tak terluka. Wol bertanya lagi kemana Seul pergi. Seul mengatakan ia pergi ketempat majikannya sebelumnya. Wol mengatakan mereka pasti orang baik, bahkan seul masih mengunjunginya sampai sekarang. Seul mengatakan bahwa mereka benar-benar baik. Memperlakukannya sebagai manusia (dulu budak tidak diperlakukan layak, bahkan bangsawan tak memandang mereka sebagai manusia).Seul mengatakan mereka memberinya nama yang cantik seperti 'Seul'. Seul berkata dalam hatinya : Nona, kaulah orang itu. (aduh,, aku sedih lagi niy............................).
Yeom ingat bagaimana Myung mengatakan mereka semakin tua, tapi Yeon Woo selalu berusia 13 tahu dalam ingatan mereka. Yeom masuk ke dalam rumah lamanya dan melihat di sekeliling ruangan (Yeom lebih sedih dengan kematian Yeon Woo dari paad Ayahnya ya....). Ia melihat kotak yang berisi barang-barang Yeon Woo dan menangis saat menyentuhnya. Yeom ingat kata-kata Yeon wo 'Jangn mundur ketuka kau memutuskan untuk maju'. Yeom membuka kotak dan melihat surat yang ditulis Yeon Woo untuk Hwon. Suara Yeon Woo Kecil : Hati seseorang juga seperti itu. tidak mudah mengubah hati seseorang. Apapun yang terjadi, apapun akubat pilihan ini, aku tidak akan melupakan Yang Mulia Putra Mahkota.
Yang Myung melihat seseorang dalam kegelapan dan bertanya apakan itu hantu atau seseorang. Dia Jansil. Myung bertanya ada apa, mengapa jansil disitu malam-malam. Jansil mengatakan ia minta maaf pada Myung. Myung bertanya maksudnya. Jansil berkata orang yang sedang dicari oleh Myung, ia akan bantu mencarinya. Jansil berlari dan memeluk Myung. Jansil : karena kakak adalah penyelamat hidupku, aku akan membayar kembali untuk itu. Bahkan jika badanku robek, aku pasti akan membayarnya kembali. Aku akan pastikan kakak bertemu dengannya, jadi jangan terlalu menderita ok?
Yeom duduk dengan surat Yeon woo untuk Hwon.
Hwon ingat kata-kata Wol : siapa yang kau lihat dalam diriku? melalui aku, siapa yang kau lihat? Hwon tak bisa tidur dan ia duduk.
Min Hwa menguap. Ibu Yeom mengatakan Min Hwa dapat meninggalkannya karean ia baik-baik saja. Min Hwa berkata : Tidak, sampai ibu mendapatkan energi kembali, aku tak akan berpisah dan akan berada disisimu. Ibu berterima kasih, ia merasa lebih baik. Yeom datang dan memanggil ibunya, ia berkata ternyata min hwa disana juga. Ibu berkata sejak kemarin Min Hwa tidak pernah meninggalkannya karena takut ibu sedih lagi. Yeom berterima kasih karena Min Hwa merawat ibunya. Min Hwa : Bagaimana kau bisa berkata seperti itu, kita kan suami istri.
Min Hwa melihat pakaian suaminya dan bertanya apakah Yeom akan keistana. Yeom berkata iya, tadi malam ia menerima perintah. Min Hwa : kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Jika kau mengatakannya lebih cepat kita bisa pergi bersama. Yeom : aku tak memikirkan itu, lain kali aku pasti akan melakukannya. Yeom memberitahukan ibunya ia pergi dan kembali. Ibu mengatakan sesuatu tentang Hwon. Sepeninggal Yeom, ibu bertanya apa Min Hwa marah karena ditingga sendirin? Min Hwa mengatakan bukan, ia hanya merasa tak nyaman. Ibu bertanya kenapa. Min Hwa : karena jika suamiku ke istana.......
Yeom berjalan dan para gadis terpesona. Seorang mentri menyangka dia lah yang dipandangi gadis, ia tak tahu Yeom ada dibelakangnya. Para gadis tergila-gila pada Yeom, kali ini tak ada cahaya seperti pada Yeom kecil dulu ^^.
Hwon senang melihat Yeom dan ia memegang tangannya. Hwon bertanya mengapa begitu sulit melihat Yeom. Hwon berkata jika ia tidak mengundang Yeom keistana, maka Yeom tak akan menunjukkan wajahnya diistana.Hwon memerintahkan menyiapkan makanan dan memberitahukan semuanya untuk mundur, karena ia hanya ingin berdua dengan Yeom.
Para Menteri berulah lagi. Mereka menggosipkan Yeom yang berani datang ke istana. Mereka khawatir yeom datang akan mempengaruhi pengikutnya dan bla bla bla. Mentri Yoon merasa aneh, mengapa Yeom datang ke istana saat sayapnya patah.
Yeom menyerahkan surat Yeon Woo untuk Hwon dan meletakkannya di atas meja. Hwon bertanya apa itu. Yeom : Ini adalah surat terakhir yang ditulis adikku sebelum ia meninggal. meski sudah lama berlalu, aku pikir aku harus memberikannya pada anda. Hwon bertanya apa itu benar-benar surat Yeon woo yang ditinggalkan untuknya. Yeom mengiyakan. Hwon menangis dan mengatakan: ini adalah yang ditinggalkan Yeon woo untukku terakhir kalinya... Yeom : selama adikku hidup, setelah aku, maka orang yang paling dia hargai adalah anda. JIka kau mengambil ini maka adikku disurga akan bahagia. Hwon meraih surat itu. Yeom : Sekarang lupakanlah adikku. Ratu ada di samping anda, jangan buat Ratu merasa kesepian lagi. Jika anda terus terusan tak bisa keluar dari bayang-bayang anak itu, aku ragu itu yang adikku inginkan. Ini adalah permintaanku dan adikku. Tolong terima..
Hwon menangis dan bertanya : kenapa semua orang menyuruhku untuk melupakannya?
Yeom keluar dan Hyung Sun minta agar Yeom sering mengunjungi Hwon. Meskipun ia tak mengatakannya, Hwon sangat merindukan anda. Hyung sun juga mengatakan Yeom harus berada di sis Yang Mulia.
Hwon membaca surat didepan Hyung Sun. Suara Yeon woo kecil : Pangranku - dengan kekuatan terakhirku, aku menulis surat ini. Ini mungkin tidak sampai kepada anda. Sebelum aku pergi (meninggal) aku senang meliha anda. Lupakan lah aku, dan tinggalkan aku sebagai memori. Ayah segera akan membawakan obat untukku, dan aku tak akan melihat anda untuk selamanya. Lupakan aku. Aku berharap anda sehat dan menjadi Raja yang sukses.
Hwon menangis dan berkata pada Hyung Sun : Anak ini mengatakan padaku untuk tetap sehat sampai saat ia menutup matanya dan ia menulis surat ini dengan kekuatan terakhirnya - apa yang aku lakukan.... Apa yang aku lakukan. Dia pasti sangat kesakitan. dia pasti sangat tersiksa untuk menulis ini dengan tangannya, tulisannya berantakan. Hwon memerintahkan Hyung Sun membawakan barang-barang peninggalan Yeon Woo padanya tempat kenang-kenangan akan yeon Woo dan tempat surat lama Yeon woo. Hwon : Aku tak dapat mengingat.... tulisan tangan Yeon woo itu. Aku tak dapat mengingatnya. Aku harus melihatnya - surat yang dia berika padaku, aku harus melihatnya lagi. Hyung Sun melaksanakannya.
Mata-mata Bo Kyung melaporkan bahwa Hwon berjalan-jalan di malam hari dan jimat itu kembali, tidak kembali ke kamar Hwon. Bo Kyung bertanya-tanya kenapa Hwon pergi berjalan-jalan malam hari. Gadis itu berkata Hwon selalu melakukannya. Bo Kyung bertanya apa yang terjadi setelah itu. Gadis itu berkata Hwon terlihat tidak nyaman setelah Yeom meninggalkannya siang hari dan tiba-tiba ada perintah untuk membawa sebuah kotak pada Hwon. Bo Kyung bertanya, Kotak? Gadis itu berkata itu tampak seperti kota biasa, tapi ada tulisan "Hujan" di dalamnya. Bo Kyung : Kau mengatakan 'hujan'? (Hujan = Yeon woo).
Hwon menangis dan menyentuh surat tua Yeon Woo. dan dengan cepat mengeluarkan salah satunya dan ia membandingkan tulisan Yeon Woo dengan tulisan Wol dalam suratnya. Dia berteriak meminta Wol dipanggil sekarang.
Wol menuju kediaman Hwon dan Yang Myung tiba-tiba datang dan mengehentikannya. Ia bertanya: Apakah kau mengenaliku?
Hwon membandingkan tulisan tangan Yeon woo dan Wol, ia menengadah dan sepertinya ia tahu sekarang.
Sumber : http://myls-koreanlover.blogspot.com