Gosip Ki Joon menikah menimbulkan reaksi yang bermacam-macam. Bayangkan saja kalau pemilik perusahaan kita yang keren dan cakep menikah. Kaget? Kecewa? Sedih? Atau malah pingsan?
Well, setidaknya seperti itulah reaksi para pegawai hotel. Bisik-bisik terdengar di seluruh hotel. Bahkan bisik-bisik itu semakin keras saat Ki Joon datang.
Ki Joon pun menyadari hal itu. Apalagi saat Sekretarisnya juga menanyakan hal yang sama. Siapakah istri Ki Joon?
Maka ia mencari gadis yang kemungkinan menjadi dalangnya.
Ki Joon pun menemukan si pembuat onar sedang jalan-jalan. Tanpa ba-bi-bu, ia langsung bertanya apakah Ah Jung adalah istrinya?
Ah Jung tentu tak mengerti apa yang Ki Joon katakan. Dan ia tertawa geli saat mendengar gosip itu. Seperti mainan anak kecil saja, katanya.
Tapi Ki Joon tak menganggapnya sebagai guyonan. Ia menuduh Ah Jung yang menyebarkan gosip itu. Dan ia akan menuntut Ah Jung karena telah menodai nama baiknya.
Kali ini Ah Jung tersinggung. Bukan karena Ki Joon yang akan menuntutnya. Tapi karena mengatakan kalau gosip itu menodai nama baiknya. Ia juga wanita yang sukses, tau.
Ki Joon tak peduli akan hal itu. Ia lebih peduli pada teman kerja Ah Jung yang datang dan mengintipnya. Ia tak mau terlihat bersama dengan Ah Jung yang mungkin menyebabkan gosip itu akan semakin memanas. Maka ia pun beranjak pergi namun mengancam Ah Jung untuk menuntutnya. Dan Ah Jung pun menerima ancaman itu dan meminta Ki Joon membawa buktinya di pengadilan.
Bukti? Ki Joon yang tak memiliki bukti selain seluruh pegawai dan sebagian orang Korea yang akan memastikan gosip itu. Maka ia meminta sekretarisnya untuk mencari pengacara untuk menyelesaikan hal ini.
Dan pencarian pengacara itu membawa Sekretaris Ki Joon ke hadapan Jae Bum. Di sana ia menceritakan tentang temannya yang mendapat masalah karena seorang wanita menyebarkan gosip telah menikahinya. Jae Bum pun memberikan saran yang dapat digunakan Ki Joon di hadapan pengadilan.
Sekretaris Ki Joon menghargai saran itu. Namun saran itu juga dihargai oleh Jae Bum yang meminta fee atas jasanya.
Walaupun Jae Bum perhitungan sekali dengan konsultasi yang ia berikan, sepertinya ia harus melakukannya. Karena tampaknya So Ran adalah wanita yang high maintenance.
Ki Joon yang menyadari kalau pegawainya masih tetap bergosip tentang pernikahannya, berbicara dengan sekretarisnya dengan SUARA KERAS agar para pegawainya mendengar kalau ia akan menuntut gadis itu.
Sekretarisnya yang menyadari ‘pertunjukkan’ Ki Joon, berSUARA KERAS juga kalau akan membutuhan waktu untuk menyelesaikannya. Tapi Ki Joon tak peduli, dan meminta sekretarisnya untuk mencari orang-orang terdekat Ah Jung yang mungkin menerima gosip itu pertama kali.
Sekarang dengan suara lirih sekretarisnya bertanya apakah Ki Joon berpikir untuk mendatangi tempat kerja Ah Jung? Karena itu bukan cara yang baik, karena jika gadis itu tetap bersikeras kalau mereka telah menikah dan Ki Joon bersikeras tidak menikah, maka siapa yang akan didengar orang?
Dengan suara pelan Ki Joon berkata yakin, tentu saja dia.
Sekretaris dan semua pegawainya menggeleng.
Ki Joon kaget, jadi semua orang akan mempercayai gadis itu daripada dirinya?
Sekretaris dan semua pegawainya mengangguk.
Itulah akibatnya berSUARA KERAS membicarakan gosip palsu pernikahannya.
Gosip ini semakin bertambah panas saat teman Ki Joon datang dan meminta Ki Joon dengan SUARA KERAS untuk membawa istrinya ke pertemuan akhir pekan nanti. Dan ia dan teman-temannya mengerti mengapa Ki Joon menyembunyikan fakta pernikahan tersebut. Tantenya tak menyetujui pernikahan itu bukan? Maka temannya memberi semangat,
“Kami berada di pihakmu. Love is forever. Fighting!” |
LOL. So much talking quietly about fake marriage rumour. Everyone is conviced now, Ki Joon-ssi.
Ki Joon sangat marah hingga tak sanggup berkata-kata.
O oh.. sepertinya Ah Jung harus berhati-hati. Karena ketika ia sedang bekerja di ruang konferensi, tiba-tiba Ki Joon datang dan menariknya ke sudut. Dengan Ah Jung berbohong kalau Hyun Ki Joon adalah suaminya, maka sekarang semua orang percaya. Dia kan yang menyebarkan gosip itu? Ia berjanji akan menghancurkan hidup Ah Jung.
Ah Jung ketakutan dengan tindakan Ki Joon. Dengan tergagap, ia meminta bukti kalau ialah yang menyebarkan gosip itu. Bukti? Ki Joon telah mendapatkannya.
Ia menunjuk pada layar proyektor dimana terdapat Ah Jung, So Ran dan Jae Bum yang memandangnya,
Ia menunjuk pada layar proyektor dimana terdapat Ah Jung, So Ran dan Jae Bum yang memandangnya,
Jiaahh… ternyata itu hanya mimpi. Dan itu menjelaskan kenapa kita tak boleh tidur saat bekerja. Mimpi buruk akan menghampiri. Kalau kita mimpi buruk itu dengan mendapat eSPe, kalau Ah Jung menemui Ki Joon dalam tidurnya.
Namun mimpi itu membuatnya sadar, kalau dialah yang memang memulai gosip itu.
And when you’re thinking about the devil, and the devil comes.
Handphone Ah Jung berbunyi dan saat tahu Ki Joon yang meneleponnya, ia langsung mematikan. Ia belum siap berbicara dengan Ki Joon. Jadi berkali-kali Ki Joon menelepon, berkali-kali pula Ah Jung mengabaikannya.
Karena Ki Joon tak dapat menghubungi Ah Jung, ia akhirnya mendatangi kantor Kemenbudpar. Pada resepsionis, Ia meminta untuk bertemu dengan Ah Jung, tapi tanpa hasil. Karena Ah Jung sudah pulang dan baru saja keluar ruangan. Maka Ki Joon pun memutuskan akan menunggunya. Sadar kalau mungkin Ah Jung akan menghindarinya, iapun bertanya pada resepsionis,
Puas setelah mengetahui lobi ini satu-satunya jalan keluar, ia menunggu Ah Jung di tengah-tengah lobi. Dengan cara seperti ini Ah Jung tak mungkin dapat lari darinya.
Ah Jung yang menyadari keberadaan Ki Joon, panik melihatnya. Bagaimana caranya agar ia bisa menghindari Ki Joon?
Tunggu sebentar. Apakah sekarang banner bisa berjalan?
Ahh.. ternyata itu adalah Ah Jung yang mencoba menjadi ninja dengan berpura-pura sebagai banner berjalan.
Ahh.. ternyata itu adalah Ah Jung yang mencoba menjadi ninja dengan berpura-pura sebagai banner berjalan.
Untung saja adegan melarikan diri ini hanyalah skenario yang ada di kepalanya saja. Mungkin cara terbaik adalah lari sekencang-kencangnya.
Nope. Don’t ever cross that idea to your mind. It won’t work honey..
Nope. Don’t ever cross that idea to your mind. It won’t work honey..
Untung Ah Jung memiliki ibu peri yang tak lain adalah Menteri Budaya dan Pariwisata. Ia menyapa Ah Jung yang sedang bersembunyi di belakang banner. Ah Jung pun langsung memiliki ide brillian yang harus segera disampaikan ke Bapak Menteri. Karena Bapak Menteri sibuk, bagaimana kalau ia kemukakan ide itu di dalam perjalanan? Ia bersedia menjelaskan ide itu di dalam mobil.
Dan jalan keluar aman pun didapat. Ki Joon pun menyadari kalau Ah Jung memang menghindarinya. Berarti ia memang bersalah, gumamnya.
Apa yang didapat Ah Jung selain jalan keluar yang aman? Tugas baru, karena Pak Menteri menyukai ide tersebut. Ah Jung membodoh-bodohkan diri sendiri karena membuat ide tersebut.
Ah Jung pun pergi ke kafe dimana kenalan yang seumuran ibunya berada dan menumpahkan kekesalannya. Tak disangka disana ia bertemu dengan,
Apa yang dipikirkan pertama menunjukkan seberapa ketertarikan mereka satu sama lain. Ah Jung berpikir kalau pencuri surat pengunduran dirinya telah tertangkap, sedangkan Sang Hee berpikir kalau pertemuan kedua mereka adalah takdir.
Hari ini ia benar-benar sial bagi Ah Jung. Tapi Sang Hee merasa jika ia tak mengambil surat pengunduran dirinya, Ah Jung benar-benar akan keluar dari pekerjaannya. Tapi Ah Jung membantah karena walaupun ia meminta mundur, ia tak akan diijinkan keluar oleh kantornya. Ia pun pergi meninggalkan Sang Hee.
He he he.. Ah Jung begitu percaya diri. Tapi memang ada beberapa karyawan yang dipertahankan oleh atasannya saat mereka mengundurkan diri.
Sang Hee melihat Ah Jung dari belakang dan bergumam, jika setelah ini Ah Jung tetap pergi, maka pertemuan mereka adalah kebetulan semata. Namun jika Ah Jung kembali, maka pertemuan mereka adalah takdir.
Dan ia pun berteriak memanggil Ah Jung,
Dan takdirlah jawabannya. Karena mereka akhirnya makan malam dan dibayari oleh Ah Jung. Setelah itu Ah Jung meminta surat pengunduran dirinya dikembalikan karena ia sudah membayar makan malam Sang Hee. Sang Hee menyindir kalau ternyata Ah Jung mentraktirnya hanya untuk meminta surat itu.
Tapi Ah Jung berkata kalau ia tak ingin barang miliknya di tangan orang yang tak ia kenal. Jadi ia belum mengenal Sang Hee? Sang Hee curiga kalau Ah Jung pun sebenarnya belum tahu namanya.
Ah Jung pun baru sadar kalau Sang Hee belum memberikan namanya. Hal itu bagi Sang Hee membuktikan kalau Ah Jung tak berminat padanya. Ia pun pergi dengan memberikan namanya. Hyun Sang Hee.
Hyun? Nama keluarga yang tak umum, tapi kenapa Ah Jung selalu mendengar nama keluarga itu ya?
Ki Joon menghadiri rapat perusahaan yang juga dihadiri oleh tantenya. Setelah rapat, mereka berdua makan malam. Tantenya menanyakan kabar Sang Hee yang belum pulang juga. Apakah Sang Hee masih merasa tak enak telah menggagalkan pertunangan Ki Joon?
Tante tak percaya kalau kakak beradik ini bertengkar karena satu gadis. Hal ini memunculkan kenangan lama Ki Joon pada mantan tunangannya.
Namun kenangan itu terhenti saat handphonenya berdering. Ah Jung meminta untuk bertemu dengan Ki Joon di tempat yang sepi.
Dimanakah itu?
Di tepi sungai Han yang didatangi banyak orang. Bukankah tempat ini malah tempat yang didatangi banyak orang. Hampir setiap drama memiliki adegan yang berlatar belakang Sungan Han. Bahkan tempat itu juga dipakai sebagai tempat pemotretan pre wedding.
Tentu bukan di situ. Ah Jung yang sudah menyamar sebagai artis yang sedang menyamar sudah menyiapkan tempat khusus bagi mereka untuk bicara empat mata.
Di mana lagi kalau bukan di paddle boat bebek yang kotor dan menjijikkan. Ki Joon tak habis pikir, kenapa Ah Jung memilih tempat seperti ini? Jika ingin tempat yang sepi, lebih baik mereka pergi ke gunung saja.
Ah Jung tak mau pergi ke gunung. Karena sekarang hiking sangat populer, jadi gunung sudah tak sepi lagi. Semua orang tak akan pernah berpikir kalau -Hyun Ki Joon yang itu- akan menaiiki paddle boat bebek ini. Iya kan? Begitu juga dirinya.
Dan ayo kayuh pedalnya, kalau tidak perahu ini tak akan jalan dan mereka tak akan bisa berbicara dengan tenang. Maka melajulah mereka berdua ke tengah sungai.
Di tengah sungai, Ah Jung menjelaskan kalau gosip itu mungkin bermula darinya. Ia dibuat panas oleh ejekan temannya. Untuk membalasnya ia berkata kalau ia sudah menikah.
Ah Jung memuji Ki Joon cerdas karena cepat menangkap maksudnya.
Mereka tak sempat meneruskan pembicaraan karena terganggu oleh perahu lain yang berisi pasangan yang sedang bertengkar.Dan wanita yang berada di perahu itu terdorong keluar perahu dan meminta tolong.
Sepertinya Ah Jung tipe gadis yang bergerak dulu baru berpikir. Karena ia langsung meloncat ke sungai untuk menolong wanita itu.
Namun ia lupa kalau ia tak dapat berenang, dan akhirnya minta tolong juga.
Ki Joon, yang sempat ragu karena banyak orang menghampiri tepi sungai, akhirnya melompat dan menolong dua wanita yang (tidak mungkin) tenggelam (karena itu gunanya pelampung, kan?).
Setelah mereka sampai ke tepi sungai, penonton yang mengerumuni mereka dan bertepuk tangan memuji keberanian Ah Jung dan Ki Joon.
Ah Jung pun malu-malu menerima ucapan selamat, namun Ki Joon menutupi mukanya karena malu. Tak setiap hari ia melompat ke sungai untuk menyelamatkan tak hanya satu, tapi juga dua wanita.
Dan Ki Joon pun sebenarnya kesal karena tindakan Ah Jung yang tak dipikirkan terlebih dahulu. Bahkan ia lebih kesal lagi mendapati dompet, handphone dan kunci mobilnya hilang saat melompat ke sungai. Ah Jung pun berbaik hati menawarkan tumpangan pada Ki Joon. Namun Ki Joon yang egonya tinggi langsung menolaknya.
Ah Jung tak sakit hati dengan penolakan itu. Ia pun beranjak masuk ke dalam mobil.
Namun didahului oleh Ki Joon yang buru-buru masuk ke mobil Ah Jung, karena orang-orang yang ditepi sungai tadi mulai datang dan menghampiri mereka.
Bahkan Ah Jung pun tak kuasa menahan tawanya melihat Ki Joon harus menelan ludahnya sendiri.
Ki Joon sepertinya belum pernah menaiki mobil kecil, karena ia bahkan terjengkang saat mencari posisi duduk yang pas. Maka ia pun harus rela bersempit-sempitan di dalam mobil mini Ah Jung.
Namun Ah Jung pun sepertinya belum pernah masuk ke rumah super besar, karena ia terkagum-kagum melihat rumah Ki Joon. Bahkan ia bertanya berapa harga rumah Ki Joon.
Ki Joon pun langsung mengatakan kalau gaji PNS tak akan dapat membeli rumah ini. Tersindir, Ah Jung pun berkata,
Ki Joon hanya dapat menatap galak pada Ah Jung yang tersenyum-senyum sendiri. Akhirnya mereka membicarakan lagi cara menanggulangi gosip yang terlanjur menyebar. Ah Jung langsung meminta Ki Joon mengumpulkan teman-teman yang salah paham padanya, dan ia sendiri yang akan menjelaskan duduk perkaranya.
Sepertinya semua hal terasa sederhana bagi Ah Jung. Benar, karena hal itu memang tak rumit. Ah Jung berkata kalau dia yang memulai semua ini maka ia juga yang akan mengakhirinya.
“Karena dalam hal ini, aku juga menjadi korban. Aku tak suka orang mengira kalau aku telah menikah denganmu.” |
Penjelasan Ah Jung rupanya mengena di hati Ki Joon. Karena sampai Ah Jung pulang pun kata-kata ‘menjadi korban’ terus terngiang-ngiang di kepalanya.
Hubungan Ah Jung dan ayahnya rupanya lebih dari sekedar hubungan ayah dan anak, karena seperti teman baik, Ah Jung menghibur ayahnya yang sedih karena salah satu temannya masuk penjara (ia tak berhasil membela temannya di persidangan). Ayah berkata kalau Ah Jung memiliki masalah hukum, ayah yang akan maju membelanya.
Dengan gugup Ah Jung menjawab kalau ia tak seperti teman ayah yang masuk penjara. Ia meyakinkan ayah (dan meyakinkan diri sendiri) kalau ia tak mungkin memiliki masalah hukum.
Sekarang penilaian Ki Joon terhadap Ah Jung berubah lebih baik. Jadi saat sekretaris Hoon menanyakan pertemuannya dengan Ah Jung, Ki Joon hanya menjawab kalau ia mungkin memang telah salah paham pada Ah Jung selama ini.
Namun ketika Manager Park melaporkan tentang ijin syuting sebuah drama di hotel mereka, Ki Joon malah menanyakan pendapat Manager Park tentang gosip pernikahannya. Manager Park yang juga teman sekolah Ki Joon mengatakan ia tak memiliki komentar karena hubungan mereka adalah hubungan professional.
Dan bagaimana gosip Ah Jung yang digendong di hotel menjadi Ah Jung telah menikah dengan konglomerat hotel? Karena ada temannya yang katanya menghadiri pernikahan Ah Jung.
Tapi So Ran tak mau mempercayai hal itu. Apalagi yang menghadiri pernikahan Ah Jung adalah teman mereka yang juga mengaku telah menghadiri pernikahan Angelina Jolie dan Brad Pitt.
So Ran juga menambahkan mana mungkin seorang konglomerat mau menikahi gadis seperti Ah Jung. Temannya langsung menuduh kalau So Ran cemburu pada kesuksesan Ah Jung. Bahkan sejak sekolah dulu. Namun So Ran langsung membantahnya, karena ia melihat Ah Jung secara obyektif.
Temannya berpikir kalau So Ran cemburu pada Ah Jung. Ah Jung adalah lulusan universitas yang lebih bagus dari So Ran dan ia pun juga lulus ujian PNS. Jika seorang teman berhasil, maka teman lain seharusnya menyelamatinya.
So Ran marah mendengar kata-kata itu. Saking marahnya, ia mengalami sakit perut.
Seperti yang dijanjikan, Ah Jung menemui Sang Hee untuk mengambil surat pengunduran dirinya. Namun sepertinya Ah Jung harus melupakan surat itu karena surat itu sudah menjadi tisu WC yang digunakan oleh Suk Bong.
Ah Jung marah, karena surat itu bukan sekedar surat pengunduran diri. Tapi surat itu adalah harga diri dan kehormatannya.
Ia pun pergi meninggalkan Sang Hee, namun Sang Hee bukan tipe pria yang membiarkan seorang gadis marah padanya. Maka ia memeluk Ah Jung untuk meredakan amarahnya.
Namun mengapa reaksi-nya berbeda dengan gadis-gadis biasanya? Ah Jung malah mengatakan kalau peluk memeluk ini adalah tindakan yang melanggar hukum. Maka karena memeluk tidak meredakan amarah, maka ia menawarkan makan siang lengkap sebagai pengganti surat pengunduran dirinya.
Tapii… Ah Jung punya pemikiran lain. Setelah banyak gadis yang mengerling pada Sang Hee, maka ia memutuskan untuk mengajak Sang Hee pergi ke suatu tempat. Dan jangan salah sangka dulu, karena tempat itu adalah tempat dimana ia akan memutuskan pacarnya.
Namun Sang Hee tak setuju dengan penampilan Ah Jung. Penampilannya memang cocok untuk PNS, tapi tidak untuk mengatakan kalau ia tak menyukai seorang pria. Maka Sang Hee mengajak Ah Jung untuk memilih baju yang menggoda dan glamour.
Every drama must have Pretty Woman moment, right? Tapi untuk Ah Jung ia harus membayarnya sendiri .
Dan saat di kasir, Ah Jung baru sadar kalau harga baju dan perhiasannya itu muaahall sekali. Tapi Sang Hee berpendapat kalau gajinya pasti mencukupi untuk membeli baju tersebut. Sejak kapan gaji PNS bisa tinggi? Akhirnya Ah Jung pun rela membeli baju tersebut dengan kartu kreditnya.
Tapi tetap tak rela. Ah Jung memegang erat kartunya, menunggu akal sehatnya muncul dan membatalkan tindakan impulsive buyingnya, namun Kasir lebih kuat untuk mengambil dan menggesek kartu Ah Jung.
Ah Jung sampai tak dapat berjalan normal karena pengeluarannya hari ini yang luar biasa. Kakinya masih gemetaran mengingat harga baju yang dipakainya ini. Sang Hee pun mengaku kalau sebenarnya ia ingin membayari baju tersebut, namun ia takut Ah Jung menolak karena harga dirinya.
Baju mahal dan surat pengunduran diri adalah dua hal yang berbeda.
Namun saat Sang Hee menanyakan tujuan mereka, giliran kaki Sang Hee yang gemetar. Hotel World?
Bahkan Ah Jung harus menyeretnya keluar mobil agar Sang Hee mau mengikutinya masuk ke dalam hotel. Sang Hee yang tak mau ketahuan, mencoba ‘cool’ dengan menutup mukanya sedikit. Namun saat Sekretaris Hoon menyapa Ah Jung, ia pun kehilangan gaya cool-nya.
Ia langsung melarikan diri ke pintu darurat, yang langsung dikejar oleh Ah Jung. Namun pengejaran Ah Jung tanpa hasil, karena Sang Hee dapat kabur untuk kesekian kalinya.
Sekretaris Hoon yang sudah menunggu Ah Jung kebingungan melihat Ah Jung lari mengejar seorang pria. Saat itulah ia bertemu dengan Jae Bum yang menemani So Ran datang ke hotel World untuk memastikan kebenaran gosip pernikahan Ah Jung, namun para pegawai Ki Joon tak mau memberitahukannya.
Di depan So Ran, Jae Bum bertanya pada Sekretaris Hoon tentang masalah temannya, namun So Ran yang belum menangkap tentang masalah hukum teman dari relasi Jae Bum itu hanya mengisyaratkan agar segera pergi.
Ki Joon mulai tak sabar akan datangnya Ah Jung. Teman-temannya mulai menyelamatinya, walaupun Ki Joon mencoba menyangkal pernikahan itu.
Ia menelepon Ah Jung yang berjanji segera ke tempat pertemuan. Namun Ah Jung ingin merapikan penampilannya dahulu.
Tapi di toilet ia bertemu dengan So Ran yang masih sakit perut. Walaupun begitu mulut So Ran masih tajam juga. Ia turut berbahagia atas pernikahan Ah Jung, karena ia khawatir kalau Ah Jung akan patah hati selamanya karena Jae Bum memlih dirinya. Ia takut Ah Jung akan patah hati saat tahu kalau Jae Bum tak menyukai Ah Jung. Bahkan Jae Bum memohon pada So Ran agar menjauhkan Ah Jung darinya.
Ah Jung tahu kalau semua yang So Ran katakana adalah bohong, tapi tetap saja menyakitkan mendengarnya.
Apalagi saat So Ran mengatakan,
So Ran: “Kau pikir aku yang mengkhianatimu? Kau salah, karena aku malah membantumu. Karena jika aku memberitahukan tentang hubunganku dengan Jae Bum sebelum ujian PNS-mu, maka kau akan patah hati dan tak mau belajar. Karena aku menjaga rahasialah, kau bisa lulus ujian PNS. Pikirkan baik-baik, dan lakukan pekerjaanmu dengan baik. Suatu hari nanti kau akan menemukan pria yang baik.”
Ah Jung: “Kau..”
So Ran : “Bagaimana aku tahu kalau kau berbohong? Maaf, tapi aku tahu sejak awal karena kau terlalu malu, maka kau berpura-pura telah menikah. Aku hanya ingin berkata satu hal. Aku adalah So Ran dan kau Ah Jung. Untuk mengalahkanku, jangan menyebarkan gosip yang aneh.
Ah Jung : “Apa yang telah kulakukan?”
So Ran: “Apa kau pikir orang akan percaya kalau kau sudah menikah? Apakah itu masuk akal? Bagaimana mungkin kau dapat menikahi sesorang yang lebih baik dariku. Kau memiiki kemampuan untuk membuat orang percaya pada sesuatu hal yang tak masuk akal.
Ah Jung: “Jadi kau tak suka melihatku lebih sukses darimu? Aku harus menikah denan orang yang kurang berhasil agar kau puas?”
So Ran: “Tentu saja. Sebab akan menyalahi hukum alam kalau kau menikah dengan orang yang lebih baik dariku.”
That witch with a ‘b’ !
Ah Jung sampai kehilangan kata-kata mendengar penghinaan So Ran. Penghinaan itu semakin perih saat ia keluar dan melihat Jae Bum yang menunggu So Ran di depan toilet. Pada saat yang bersamaan, Ki Joon datang dan melambaikan tangan, tersenyum lega karena menemukan Ah Jung yang terlambat datang.
Dan saat itu Ah Jung berkata dalam hati, “Kadang-kadang aku berpikir dengan hati, bukannya dengan otak. Dan jika itu terjadi, pasti terjadi suatu insiden.”
“Sayang! Aku di sini.” |
Jae Bum dan So Ran menoleh kaget. Dan Ki Joon pun, yang juga kaget, menurunkan tangannya dan menatap Ah Jung garang.
Berlanjut ke Sinopsis Lie To Me Episode 3
Berlanjut ke Sinopsis Lie To Me Episode 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar