DRAMA KOREA (Tahun Film)

Selasa, 10 April 2012

Sinopsis Lie To Me Episode 15

Dengan bertelanjang kaki, Ah Jung berbalik pergi meninggalkan Ki Joon. Namun Ki Joon tak menyerah, ia mengejar Ah Jung memintanya mengatakan masalahnya. Apakah masalah reporter itu? Atau karena telepon dari seseorang? Ah Jung tetap tak mau menjawab dan berkilah kalau ia sedang tak enak badan. Ia meminta Ki Joon untuk menjelaskan pada suami istri Chen tentang kepergiannya yang mendadak.


Ki Joon menyadari kalau Ah Jung tak akan membuka mulut tentang masalahnya, hanya berlutut di depan Ah Jung dan memintanya naik di punggung. Ia akan menggendong Ah Jung, karena ia tak akan membiarkan Ah Jung berjalan tanpa sepatu.


Ah Jung naik ke punggung Ki Joon dan meminta maaf kalau Ki Joon merasa terbebani olehnya. Kata-kata Ah Jung seakan memiliki dua arti karena selain berat badannya, Ah Jung merasa Ki Joon memiliki beban akibat kebohongannya dulu. Tapi Ki Joon mengatakan kalau Ah Jung tak berat sama sekali. Ia bahkan ingin menggendong Ah Jung seperti ini setiap hari sepanjang hidupunya. Ah Jung tak dapat menahan air matanya mendengar perkataan Ki Joon.

Sesampainya di dalam mobil, ada seorang tamu yang membawakan sepatu untuknya dan memberinya semangat. Ki Joon memakaikan sepatu itu dan bercanda kalau sepatu ini tentu bukan sepatu kaca, seperti Cinderella.

Tapi juga bukan sepatu kayu, kan? Karena Ah Jung sekarang sudah tak berbohong lagi, seperti Pinokio.
Walaupun Ah Jung sungkan dan memaksa Ki Joon untuk memberikan sepatu itu, tapi Ki Joon tak mengijinkan. Ia malah memasangkan sepatunya pada kaki Ah Jung, membuat air mata Ah Jung semakin deras. Ki Joon meyakinkan Ah Jung kalau di lain waktu, ia tak akan membiarkan Ah Jung menangis lagi dan ia akan membuat Ah Jung tersenyum setiap hari. Dan Ki Joon pun mengantarkan Ah Jung pulang.

Keesokan harinya, Ah Jung menemui Jae Bum dan memberitahukan hasil sidang. Jae Bum marah mendengarnya, karena menurutnya Ah Jung adalah PNS yang jujur dan beretika. 

                                                                                                                                  
Kali ini, Ah Jung akan meminta peninjauan ulang atas pemecatannya ini, dan Jae Bum meminta Ah Jung untuk membawa bukti yang dapat menganulir keputusan tersebut.


Berita pemecatan itu ternyata sudah tersebar dari Koran. Dan dari Tantenya yang memberikan koran, Ki Joon menyadari alasan Ah Jung menangis kemarin malam. Ia buru-buru pergi untuk menemui Ah Jung.


Namun Ah Jung belum mau menerima telepon dari Ki Joon. Ia makan siang dengan ayahnya dan membicarakan masalah pemecatannya. Ayah percaya pada Ah Jung, karena sesuai namanya, Ah Jung adalah adil dan terhormat. Maka tak mungkin Ah Jung melakukan sesuatu hal yang tak etis. Dan Ah Jung juga merasa diperlakukan tak adil dan ia memutuskan untuk memperjuangkan keadilan untuknya.

Ki Joon akhirnya menemui Ah Jung di rumah. Ia bertanya basa-basi seperti biasa. Apakah Ah Jung sudah makan? Ah Jung menjawab balik kalau ia merasa seperti babi karena ditanyai hal yang sama terus menerus. Ki Joon lega karena Ah Jung masih tetap ceria walaupun mengalami masalah seperti ini. Ia akan menangani masalah Ah Jung.


Tapi Ah Jung menolak, walaupun Ki Joon meminta untuk turut menyelesaikan masalah Ah Jung. Masalah Ah Jung adalah masalahnya juga. Namun Ah Jung bersikeras untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.


Keesokan harinya, Ah Jung mengirimkan surat permintaan peninjauan kembali ke sebuah kantor. Ia juga mendatangi bekas kantornya dan mendapatkan data-data yang ia butuhkan.

Di kantor Jae Bum, Ah Jung bersama dengan Jae Bum menemukan bukti yang menunjukkan ia tak melakukan kolusi dan nepotisme untuk memilih tempat festival.

Sementara itu, atasan Ah Jung mencoba membantu Ah Jung dengan menyuruh anak buahnya untuk menuliskan hasil kerja dan keputusan yang dibuat Ah Jung dalam memilih tempat festival.


Ki Joon mendapat informasi dari Sekretaris Hoon kalau proses pemilihan yang dilakukan Ah Jung memang obyektif. Hanya satu kekurangannya, yaitu si pemilih (Ah Jung) sedang berkencan dengan salah satu CEO peserta tender (Ki Joon).

Oleh karena itu, ia melakukan aksi protes di depan Kemenbudpar sendirian. Ia membagi-bagikan leaflet untuk mendukung Ah Jung dipekerjakan kembali. Ah Jung yang melihat aksi Ki Joon hanya terdiam, walaupun tampak kalau ia tak suka melihatnya.


Di restoran, Ah Jung mengatakan kalau melakukan aksi protes sendirian adalah hal yang dapat membuat Ki Joon malu. Tapi Ki Joon malah menjelaskan kalau ada hal yang dapat dilakukan dengan menggunakan uang, tapi ada juga hal lain yang harus dilakukan tanpa menggunakan uang.  Dan siapa lagi yang harus melakukan selain dirinya, karena sekarang ia sangat populer. Ia bahkan membuat sendiri kata-kata di leaflet.

Tapi Ah Jung benar-benar tak suka kalau Ki Joon mempermalukan dirinya sendiri karenanya. Namun Ki Joon menjelaskan kalau Ah Jung mau, ia tak perlu melakukan permintaan peninjauan kembali. Karena jika Ah Jung mau (menjadi istrinya), ia dapat merangkai bunga, berlatih yoga atau berbelanja, hal-hal yang disukai para istri. Namun Ah Jung tak mau melakukannya. Ki Joon memojokkan Ah Jung dengan berkata, sebenarnya ia juga menjadi PNS karena cinta pertamanya kan?

Ah Jung menjadi marah mendengarnya. Jika Ki Joon memang merasa Ah Jung tak memiliki ambisi dan impian dalam hidup, dan hanya keberuntungannya saja yang menuntunnya sampai ke tingkat yang ia raih sekarang, mengapa Ki Joon bersusah payah menyelematkan Pegawai negeri seperti dirinya? Ki Joon yang menyadari kalau kata-katanya keterlaluan kemudian mengalihkan perhatian dengan menunjukkan foto Ah Jung yang ia pilih untuk dipasang di leaflet sangat cantik.

Ibu Yoon Ju mengunjungi Yoon Ju yang sedang bersedih di rumah. Ia mendengar pengakuan Yoon Ju kalau ia sebenarnya menyadari kalau Ki Joon tak akan kembali padanya, tapi ia malah melakukan suatu hal yang buruk. Ibu Yoon Ju menasihati Yoon Ju untuk kembali ke Paris dan memulai lembaran baru di sana.


Saya pikir, semua kejadian yang berkaitan dengan Ah Jung kali ini tak disebabkan oleh Yoon Ju. Yoon Ju adalah gadis yang baik dan tak tercela. Namun saat mempertahankan Ki Joon ia sempat berbohong pada Ah Jung kalau ia akan menikah. Ia mengatakan pada Tante kalau ia berniat menikahi Ki Joon. Ia juga membiarkan Tante mengatur pertemuan dengan ayah ibunya dan membuat mereka percaya kalau Ki Joon ingin kembali padanya. Tindakan itu membuat Yoon Ju merasa bersalah dan merasa telah melakukan sesuatu hal yang buruk.

Sepertinya ia ingin berhenti sebelum makan malam orang tuanya dengan Ki Joon. Tapi ia mencoba bertaruh sekali lagi, dan ternyata ia gagal. Hal itulah yang membuatnya semakin merasa bersalah, karena secara tak langsung ia juga membuat ayah ibunya sakit hati (oleh Ki Joon yang tak datang).

Love can pull the best and the worst things out of you. Untuk kasus Yoon Ju, sisi terburuknyalah yang keluar.


Waktu sidang peninjauan kembali telah tiba. Ah Jung menghadapi sidang dengan percaya diri. Ia menjelaskan kalau sebelum pemilihan ia telah melakukan polling pada responden yang ia pilih secara random, dan hasil yang ia dapat adalah 198 dari 200 memilih resor Gold. Dan dengan mayoritas responden yang juga memiliki pendapat yang sama dengan dirinya, berarti ia tak melakukan kolusi dan nepotisme dalam memilih tempat acara.


Ia meminta sidang peninjauan kembali, karena ia takut suatu saat akan ada orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya. Jika ia disuruh menilai ulang, ia tetap akan memilih resor Gold. Siapapun dia, baik itu PNS ataupun Presiden, cinta bukanlah suatu penghalang jika suatu pekerjaan dilakukan secara obyektif.


Ki Joon menanti Ah Jung keluar dengan cemas. Berkali-kali ia melihat jam, karena sidang Ah Jung memakan waktu jauh lebih lama dari yang ia perkirakan. Saat akhirnya Ah Jung keluar, ia merasakan firasat buruk melihat wajah Ah Jung yang muram dan kemudian menangis. Ki Joon menghibur Ah Jung minta maaf pada Ki Joon karena ia mungkin tak akan menemani Ki Joon lagi setiap pagi..

.. karena ia dipekerjakan kembali.


Ki Joon kaget namun bahagia mendengarnya.


Di rumah Ah Jung merayakan kemenangan ini bersama ayah. Ayah menawarinya untuk berlibur bersama ayah, karena jika Ah Jung menikah nanti, ia tak akan memiliki waktu banyak bersama ayah. Ah Jung berkelit dan bertanya pernikahan siapa? Sesungguhnya ia tak memikirkan pernikahan sekarang. Ayah memuji Ah Jung yang dapat menyelesaikan masalah kerjanya sendiri tanpa bantuannya. Ia berterima kasih pada Ah Jung yang dapat tumbuh dewasa dengan baik tanpa seorang ibu.


Yang memikirkan pernikahan ternyata bukan hanya ayah Ah Jung, tapi juga Tante. Tante bertanya apakah Ki Joon sudah mulai memikirkan untuk menikahi Ah Jung? Ki Joon membenarkan. Dan Tante yang mood-nya sudah baik karena investasi dari Chen bertanya menyelidik kalau ia menghalangi niat Ki Joon, apakah Ki Joon mau mendengarkan? Tentu saja Ki Joon tak akan mendengarkan.

Hari pertama Ah Jung bekerja kembali, disambut oleh Winnie the Pooh yang menariknya ke booth es krim. Ternyata Ki Joon mempersiapkan perayaan untuk menyambut kembalinya Ah Jung bekerja. Begitu juga teman kantor Ah Jung yang membawa spanduk ucapan selamat datang. Ki Joon memberikan bunga pada Ah Jung, yang disambut oleh teman-teman Ah Jung yang menyuruhnya untuk segera menikah.


Ah Jung bertanya dengan polos, pernikahan apa? Pooh pun akhirnya membuka topengnya dan menjadi Sekretaris Hoon yang juga menyuruh bosnya untuk segera menikahi Ah Jung.

Sambil menikmati es krim, Ah Jung memprotes tindakan Ki Joon yang membuatnya malu di tempat kerja. Ki Joon terperangah mendengar protes Ah Jung. Apakah ia tak suka akan tindakan Ki Joon? Ah Jung akhirnya mengakui kalau ia menyukainya.


Ki Joon pun bertanya lagi, apakah Ah Jung juga keberatan pada niatan untuk menikah? Kali ini Ah Jung tak menjawab dan hanya mengatakan kalau ia sudah terlambat masuk kantor.

Sebelum berangkat ke Paris, Yoon Ju berpamitan pada Sang Hee dan Ah Jung. Pada Sang Hee ia berkata kalau kali ini ia benar-benar akan melepaskan Ki Joon dan menyembuhkan hatinya, bertemu pria baru yang lebih baik dan berbahagia. Sang Hee lega mendengarnya.


Pada Ah Jung, ia meminta maaf karena membenci Ah Jung yang sebenarnya tak bersalah sedikitpun. Ah Jung berkata, ia pun akan membenci Yoon Ju jika ia berada di posisi yang sama. Ia meminta Yoon Ju untuk membencinya, tapi tidak membenci Ki Joon. Yoon Ju tersenyum dan mengakui kalau ia kalah pada Ah Jung. Tapi Ah Jung berkata, dalam hal seperti ini tak ada menang ataupun kalah.

Malam harinya, Ki Joon memasakkan spaghetti untuk Ah Jung dan membual kalau spaghettinya adalah yang paling enak, yang dapat membuat orang pingsan saking enaknya. Dan benar saja, saat Ah Jung mencicipinya, tiba-tiba Ah Jung pingsan!


Ki Joon bengong menatap Ah Jung yang pingsan di depannya. Benarkah makanannya dapat membuat orang pingsan?

Ah Jung hanya pura-pura, namun ia memuji masakan Ki Joon yang memang enak. Belum sempat mereka menikmati makan malam, Ah Jung melihat ada SMS dari handphone Ki Joon yang datang dari Yoon Ju, meminta Ki Joon untuk bertemu dengannya. Ah Jung yang tahu kalau Yoon Ju akan berangkat esok, meminta Ki Joon untuk menemui Yoon Ju.


Sebelum bertemu Ki Joon, Yoon Ju mencoba memakai cincin itu. Namun ia segera melepasnya saat melihat Ki Joon datang. Yoon Ju ingin berpamitan pada Ki Joon dan memberitahu kalau kali ini ia benar-benar akan melepaskan Ki Joon. Rasanya memang berat, tapi ia akan berusaha karena Ki Joon dulu juga sudah berusaha.


Ki Joon berterima kasih pada Yoon Ju atas semua kenangan yang pernah mereka miliki karena ia akan selalu menyimpannya.

Di bandara, Sang Hee datang untuk mengantar kepergian Yoon Ju dan memberikan barang titipan Seuk Bong yaitu pasta pedas yang disukainya. Mereka berjanji akan memberitahu satu sama lain jika berhasil melakukan pameran. Sang Hee senang melihat senyuman Yoon Ju saat mereka berpisah. 


Ah Jung dan Ki Joon memiliki rencana rahasia untuk ayahnya dan Ae Kyung. Ki Joon mencarikan setelan jas yang bagus untuk ayah, sementara Ah Jung merias wajah Ae Kyung sehingga tampak lebih muda. Mereka mengatakan kalau penampilan ayah dan Ae Kyung yang spesial ini untuk perayaan kembalinya pekerjaan Ah Jung.


Namun dimanakah Sang Hee? Ternyata Sang Hee sedang menemani Seuk Bong yang sedang merajuk dan perasaannya sedang kacau karena harus melepaskan seseorang. Sang Hee meminta Seok Bong tidak menangis. Tapi Seuk Bong tak menangis! Ia hanya mengeluarkan air mata karena mengiris bawang. Heheh..

Saat ayah dan Ae Kyung dibawa ke café, lampu café padam semua. Dan ketika lampu menyala, semuanya memberi selamat atas pernikahan mereka.


Oookayyy… jadi sekarang trendnya tak ada upacara pernikahan dan langsung ke pestanya? Well, atau ini hanya salah satu cara Ah Jung untuk memberitahu kalau ia mengijinkan ayahnya untuk menikah lagi.


Dan Seuk Bong pun turut mengucapkan selamat pada calon mempelai akan pesta pernikahan ini. Seuk Bong adalah contoh yang berani mengakui mundur saat cintanya bertepuk sebelah tangan. Seuk Bong pun menggantikan Sang Hee untuk mengambil foto bersama.


Selanjutnya Ki Joon dan Ah Jung berada di Café dan Ki Joon meminta Ah Jung untuk menuliskan 10 kriteria pria yang ia inginkan. Sebaliknyaiapun akan menulis 10 kriteria wanita yang ia inginkan. Ah Jung menantang Ki Joon, apakah ia mampu memenuhi kriterianya?


Ki Joon pun dengan yakin menjawab iya, karena ia adalah si Paket lengkap Hyun Ki Joon. Apakah Ah Jung masih mengingatnya? Ah Jung pun memberikan isi paket Ki Joon dan mengatakan ia sekarang mungkin sudah dicuci otak hingga hapal di luar kepala. 

Mereka berdua pun mengerjakan tugas itu, bahkan Ki Joon menutupi pekerjaannya agar Ah Jung tak dapat mengintip. Hihihi.. seperti jaman sekolah dulu.



Selesai menulis, Ah Jung berkata kalau ia akan mengakui kalau Ki Joon adalah pria yang sempurna kalau ia memenuhi minimal 5 kriteria yang ia tulis. Dan Ki Joon dengan murah hati mengatakan kalau ia akan menggendong Ah Jung di punggung tiap hari jika ia memenuhi minimal 3 kriterianya.


Saat perjalanan pulang, Ah Jung membaca kriteria yang diinginkan Ki Joon, yaitu:
1.       Wanita yang dapat membuatkannya sarapan, walaupun itu hanya sereal.
2.       Wanita yang dapat menemaninya berolahraga setiap pagi
3.       Wanita yang setelah bertengkar akan menerima permintaan maafnya
4.       Wanita yang menangis saat melihat film mellow
5.       Wanita dengan minat yang berbeda tapi dapat menikmati hobi yang ia miliki
6.       Wanita yang tidak berbohong walaupun sekecil apapun dan selalu jujur
7.       Wanita yang walaupun telah berkeriput, masih tetap cantik
8.       Wanita yang dapat mengerti Hyun Ki Joon 
9.       Wanita yang menginginkan 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan dan
10    Wanita yang dapat minum seperti layaknya pria.

Urusan pernikahan ternyata masih belum selesai. Kali ini Sang Hee yang mengungkitnya ketika Ah Jung membawa makan siang untuk dimakan bersama. Apakah Ah Jung sudah berlaku seperti kakak iparnya? Ah Jung tak menjawab dan Sang Hee berkata kalau Ah Jung tak membantah perkataannya. Ah Jung malah bertanya tentang lukisan seorang wanita yang sepertinya ia kenal. Sang Hee mengatakan kalau wanita dalam lukisan itu adalah Ah Jung.

Hehehe.. entah lukisan itu terlalu cantik atau terlalu jelek tapi yang pasti lukisan itu tak mirip dengan Ah Jung sampai ia tak mengenalinya.

Ah Jung menyuruhnya untuk memasang lukisan itu. Dengan nada santai, Sang Hee berkata kalau ia telah memasang lukisan itu tapi mencopotnya kembali karena wajah jelek itu memandanginya terus menerus. Ia berjanji untuk melukis Ah Jung dan Ki Joon dan membuat wajah Ah Jung lebih cantik dari yang aslinya.

Saat di rumah, Ah Jung memandangi daftar yang diberikan Ki Joon dan memperhatikan satu-satu. Ada yang sepertinya mudah dilakukan, tapi ada yang tidak. Wanita yang tetap cantik walaupun telah berkeriput? Ia menggumam kalau Ki Joon meminta terlalu banyak. Dan ia berkata pada (kertas) Ki Joon agar bangun dari mimpinya.


Tante mengundang Ah Jung ke rumahnya untuk memberikan daftar yang harus dipelajari untuk mendampingi Ki Joon. Ia mengakui bantuan Ah Jung pada investasi Chen, dan ia berharap Ah Jung dapat mendampingi Ki Joon seperti itu, sehingga beban Ki Joon untuk memimpin World dapat sedikit berkurang.


Tapi Ah Jung sudah memiliki pekerjaan tetap, dan tak ingin mengundurkan diri, walaupun ia telah menikah nanti. Tante memandang Ah Jung sejenak, namun kemudian mengatakan tak masalah jika Ah Jung memang mempunyai niatan seperti itu, walaupun Tante sebenarnya lebih suka kalau Ah Jung membantu Ki Joon lebih banyak lagi. Tapi ia akan membiarkan Ki Joon dan Ah Jung memutuskan yang terbaik.

Masalah pernikahan sepertinya bergaung di mana-mana. Bahkan saat Ah Jung melakukan wawancara, wartawan pun menanyakan tentang tempat diadakannya pernikahan. Saat Ah Jung mengatakan belum ada rencana menikah, wartawan itu sedikit kaget. Dan pertanyaan pun datang bertubi-tubi mengenai seputaran pernikahan dan lamar-melamar.


Malam itu, Ah Jung memandang kertas Ki Joon dengan perspektif baru. Dengan sedih ia memikirkan kriteria yang ada, dan satu per satu kriteria itu ia silang. Ia pun teringat pada kriteria yang diajukan Tante untuk menjadi istri Ki Joon.

Ki Joon menyadari mood Ah Jung tak baik dan ingin  menghiburnya. Ia membawa Ah Jung ke dalam kamar pribadinya, kamar yang tak pernah ia tunjukkan pada orang lain.


Namun kali ini ia ingin membaginya dengan Ah Jung. Salah satu kriteria yang diinginkan adalah wanita yang walaupun memiliki hobi yang berbeda, tapi dapat menikmati hobi yang ia miliki.

Ia menyalakan miniature kota yang cantik dengan arena dunia fantasi didalamnya. Dan sebuah kereta api datang membawa kalung yang tak kalah cantiknya dan Ki Joon memakaikannya ke leher Ah Jung, dan berkata,

“Selama ini aku selalu hidup untuk orang lain. Kamar ini adalah satu-satunya tempat yang hanya untukku sendiri. Sekarang aku ingin membaginya denganmu. Apakah kau mau menikah denganku?”
Ah Jung terpana menatap Ki Joon. Ia nampak gamang, tapi iapun menjawab,
“Aku juga memikirkan banyak tentang pernikahan ini.Tapi aku merasa aku bukan wanita yang tepat untukmu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar