DRAMA KOREA (Tahun Film)

Selasa, 10 April 2012

Sinopsis Lie To Me Episode 12


Setelah makan malam, Ki Joon mengantarkan Ah Jung ke kamarnya dan mengucapkan selamat malam. Seperti janjian untuk bertemu kembali, Ah Jung melihat Ki Joon kembali saat berada di balkon. Ah Jung hanya tersipu malu melihat Ki Joon dan masuk ke dalam lagi.


Sementara itu Jae Bum mendatangi So Ran untuk meminta maaf. Tapi So Ran yang masih marah, menolak pelukan Jae Bum dan mendorongnya. Tak disangka, dorongan So Ran menyebabkan Jae Bum jatuh ke dalam kolam. Namun Jae Bum tak segera naik, malah mengambang di kolam.

So Ran menduga Jae Bum pura-pura. Tapi Jae Bum tak kunjung berbalik, membuat So Ran panik. Akhirnya Jae Bum berbalik dan mengatakan perasaannya sama seperti So Ran saat ini ketika So Ran kabur dari rumah.


Namun So Ran masih marah, apalagi mengetahui kalau Jae Bum tahu keberadaannya dari Ah Jung. Tapi Jae Bum tak punya pilihan karena ia khawatir dengan hilangnya So Ran. Ia bahkan berpikir untuk meloncat dari jembatan agar beritanya dapat dilihat oleh So Ran.

So Ran pun luluh dan menyuruh Jae Bum untuk keluar dari kolam. Ia menarik Jae Bum, namun malah ia yang tertarik ke dalam kolam. Jae Bum pun memeluk So Ran erat, seperti tak ingin melepasnya.


Keesokan harinya, Ki Joon dan Ah Jung masuk ke limo dan Yoon Ju menyaksikannya. Ia melihat betapa mesranya mereka berdua, ia teringat kejadian malam tadi.


Ki Joon mengantar Ah Jung pulang dan janjian untuk bertemu esok hari pulang kantor. Ia meminta untuk bertemu pada jam 7 malam, tapi Ah Jung ingin bertemu jam 8. Dan mereka pun tawar menawar dengan alot, sampai pada tawaran terakhir jam 07.20.


Sesampainya di dalam rumah, Ah Jung menemukan makanan di meja, yang bisa ia tebak siapa kokinya. Tapi ayah tak mau mengakui kalau ada yang memasakkan di rumah. Ah Jung mengatakan masakan itu sangat enak, siapapun yang memasakkannya.

Yoon Ju menelepon Ah Jung, memintanya untuk bertemu. Sesampainya di bar, Yoon Ju sudah memulai acara minumnya. Ia menawari Ah Jung segelas dan mengakui kalau ia tahu kalau Ki Joon dan Ah Jung pergi ke Jeju dan ia pergi ke sana. Ah Jung bertanya apakah Yoon Ju melihat dirinya? Yoon Ju mengaku kalau ia melihat tapi tak sanggup menemui mereka.


Ia bertanya bagaimana perasaan Ah Jung sekarang? Ah Jung dapat menikah (walau pura-pura) dengan Ki Joon hanya dengan satu kebohongan. Sementara dirinya, telah bertunangan namun tak dapat menikahi Ki Joon. Ah Jung ingin bertanya alasan mereka putus, tapi Yoon Ju yang tahu arah pertanyaannya menjawab, kalau Sang Hee-lah alasannya. Saat itu, Ki Joon memutuskan pertunangan karena tahu Sang Hee menyukainya. Dan putusnya pertunangan itu hanya untuk sementara waktu.


Ah Jung tak ingin mendengarnya lagi, tapi Yoon Ju meneruskan kalau Ki Joon adalah cinta pertamanya. Dan apakah Ah Jung dapat merasakan perihnya melihat Ki Joon diambil oleh orang lain? Ah Jung mengatakan kalau hal ini mungkin susah diterima, tapi ia dapat mengerti perasaaan Yoon Ju. Ah Jung minta maaf dan beranjak pergi.

Keesokan harinya, terjadi penandatanganan antara investor Chen dan Hyun Ki Joon yang disaksikan oleh Tantenya.


Sebelum investor Chen menandatangani kontrak itu, Ki Joon berdiri dan membungkuk pada investor Chen dan mengaku,

“Pertama-tama, saya minta maaf. Saya tak bermaksud untuk menipu Anda, tapi saya belum pernah menikah.”
Ki Joon mengatakan kalau kebohongan itu terjadi karena sesuatu hal, tapi Ki Joon meneruskan kebohongan itu untuk mendapatkan simpati investor Chen. Ia mengakui hal ini karena ingin memulai bisnis dengan jujur dan transparan. Tapi investor Chen tak suka mendengarnya dan pergi meninggalkan ruangan.


Tante sangat marah dengan langkah Ki Joon yang membuka kebohongan sesaat sebelum penandatanganan kontrak. Jika ia ingin mengaku, seharusnya ia melakukannya jauh-jauh hari sebelumnya untuk kemudian memohon maaf. Ki Joon meminta maaf dan akan bertanggung jawab. Tante menyuruhnya untuk menyelesaikan urusan ini kalau tidak stakeholder tak akan memilih Ki Joon menjadi CEO grup World.

Sementara Ki Joon dibabat di tempat kerja, sebaliknya dengan Ah Jung. Ia mendapat pujian atas pekerjaannya di Jeju. Namun kinerjanya yang memuaskan itu membuat dirinya mendapat tugas yang mission imposible lagi. Yaitu program untuk mempromosikan music tradisional Korea.


Sorenya, Ah Jung bertemu dengan Ki Joon yang telah menunggunya. Ia heran karena Ki Joon datang lebih awal, yang dijawab karena Ki Joon merindukannya. Ah Jung menunjukkan selebaran tentang pertunjukkan music tradisional menawarkannya untuk datang ke acara tersebut. Menurut Ki Joon, tak ada yang mau menonton acara tersebut. Ki Joon menebak pertunjukkan itu adalah program kerjanya yang baru, yang semua temannya tak mau mengerjakannya.


Ki Joon mengajak Ah Jung pergi menemui Sang Hee yang ingin bertemu. Ternyata ia membawa Ah Jung ke café Ae Kyung. Seuk Bong menyambut Ki Joon dengan gembira dan memperkenalkannya pada Ae Kyung. Sang hee kaget dengan kedatangan mereka berdua. Apalagi Ki Joon dan Ah Jung berlaku seperti sepasang merpati.

Kebetulan Yoon Ju juga datang ke café dan melihat Ki Joon dan Ah Jung bercanda dengan yang lain. Sungguh ironis karena beberapa hari yang lalu Ah Jung berada di tempat Yoon Ju berdiri dengan sikap yang sama. Dan sama seperti Ah Jung, Yoon Ju pun meninggalkan café.


Namun kali ini Sang Hee yang melihat kedatangan Yoon Ju mengejarnya. Walaupun sangat berat, ia meminta Yoon Ju untuk melepaskan Ki Joon. Tapi Yoon Ju keberatan karena ia dan Ki Joon dulu saling mencintai. Dan Sang Hee berkata kalau ia akan merasa lega jika Yoon Ju merasakan kebahagiaan nanti.


Walaupun Sang Hee sendiri meminta Yoon Ju untuk melepaskan Ki Joon, ia juga merasa berat untuk melepaskan Ah Jung. Seuk Bong yang datang ke studio karena mendengar kanvas dibanting, menyadari kalau gadis yang diceritakan Sang Hee kemarin adalah Ah Jung. Sang Hee menangis dan bertanya pada Seuk Bong, apa yang harus ia lakukan sekarang.


So Ran bertemu dengan teman-temannya dan minta maaf karena membuat mereka khawatir. Namun ia mengungkapkan alasannya untuk tidak pergi ke luar negeri ataupun bunuh diri. Hal itu karena Ah Jung.


Dan ia pun menceritakan kebohongan Ah Jung namun juga hubungan yang terjalin antara Ki Joon dan Ah Jung. Namun yang membuatnya tak tenang adalah Ki Joon memiliki wanita lain.

“Aku melihat mereka dengan mata kepalaku sendiri. Karena itu aku tak dapat mati ataupun pergi keluar negeri karena aku mengkhawatirkan Ah Jung.”
Hehehe.. walau sudah tak menyebalkan, So Ran tetap dramaqueen.

Ki Joon menemui Yoon Ju di tepi sungai Han. Yoon Ju mengaku tak dapat melupakan Ki Joon. Ia juga mengaku kalau ia menemui Ah Jung dan mengakui perasaannya, walaupun hal itu melukai harga dirinya. Ki Joon berkata kalau dulu ia tak percaya pada takdir tapi ia sekarang berubah pikiran. Takdirlah yang membuat ia mencintai seseorang yang mungkin tak pernah terpikirkan, dan putus dengan seseorang yang ia cintai.

“Sepertimu, aku juga mengalami masa ketika aku kesulitan melupakanmu, tapi aku terus menerimanya. Sekarang saatmu untuk menerimanya. Aku sekarang mencintai Gong Ah Jung.  Seperti yang kau katakan, aku tak akan menjadi pengecut lagi. Apapun yang kau katakana, akau tak mau mendengar. Di mataku, aku tak dapat melihatmu lagi.”
Ki Joon pun meninggalkan Yoon Ju.


Ki Joon menemui Ah Jung dan menanyakan tentang pertemuannya dengan Yoon Ju. Ah Jung berkata kalau semua tak ada yang berubah setelah pertemuannya itu. Ia hanya lebih mengerti posisi Yoon Ju, karena So Ran juga melukainya sama seperti ia melukai Yoon Ju.


Ki Joon meminta pada Ah Jung agar mulai sekarang Ah Jung bercerita tentang segalanya padanya. Dan ia berjanji untuk tidak membiarkan Ah Jung terluka sendirian. Kemudian Ki Joon memeluk Ah Jung erat, hingga Ah Jung menggodanya kalau sebenarnya Ki Joon datang kemari hanya karena ingin memeluknya dan bukan mengkhawatirkannya.

Keesokan harinya, Sekretaris Hoon tak dapat menahan komentarnya karena Ki Joon mencukur janggutnya lagi. Ki Joon hanya tersenyum dan malah menanyakan kondisi mobilnya, apakah sudah dibersihkan?


Ah Jung ditelepon Ki Joon dan bertanya apakah Ki Joon masih di kantor. Ki Joon mengiyakannya karena pekerjaannya menggunung saat ia tinggal pergi. Ah Jung menyuruhnya segera pulang dan istirahat. Saat bel rumah berbunyi, ia membuka pintu dan terkejut.


Ia tak menyangka kalau Ki Joon sudah berada di depannya. Ternyata Ki Joon berdandan rapi untuk menemui ayah.

Ayah mengajak Ki Joon untuk minum. Walaupun dari penampilan Ki Joon sudah mempersiapkan diri, tapi ia tetap terlihat gugup. Apalagi saat ayah menuduhnya sebagai ‘bunga musim semi’ karena saat bunga musim semi menghilang,  Ah Jung menangisinya. Dan Ki Joon hampir tersedak karena ayah memanggilnya sebagai pencuri.


Hihihi.. rupanya ayah tak rela kalau Ki Joon mengambil Ah Jung darinya.

Dan untuk mengkompensasi hal itu, ayah mengajak Ki Joon minum. Dari gelas sloki, menjadi gelas belimbing, dan puncaknya mereka bertanding minum dengan mangkok. Ah Jung berusaha untuk menghentikan ‘pertikaian’ mereka, namun sia-sia. Jika dulu pria berperang menggunakan pedang, sekarang pria menggunakan alcohol.


Kelihatan sekali kalau ayah dan Ki Joon sudah mabuk. Tapi tak ada satupun yang mau mengalah. Saat mangkok terakhir, mereka berupaya keras untuk menghabiskannya. Ki Joon sudah mabuk, begitu pula ayah. Tapi Ki Joon tak mau menyerah. Mereka berdua bertatapan, dan akhirnya ayah dulu yang terkapar pingsan.
Menyaksikan itu, Ki Joon menghentikan pertahanannya. Ia pun jatuh pingsan.


Ah Jung membawa Ki Joon yang sudah mabuk ke tempat tidurnya dan melepas dasinya. Apakah mungkin ini seperti mengulang adegan di episode 8 namun mereka berganti peran? Mungkin saja, dan mungkin itu penyebab terjadinya Cola Kiss.

Dalam mabuknya Ki Joon memanggil-manggil namanya, dan memeluk tangan Ah Jung erat. Ah Jung mengambil boneka dan menaruhnya di pelukan Ki Joon untuk menggantikan tangannya. Dan ia mengatakan kalau Ah Jung (si boneka) ada di sini.


Aww..

Keesokan harinya, ayah dan Ah Jung menatap Ki Joon yang masih tidur. Ayah membandingkan fisik dirinya dengan Ki Joon. Hehehe.. ayah masih tak terima kalau ia kalah keren dengan Ki Joon.


Bahkan saat sarapan bersama, ia masih mengaku lebih hebat dari Ki Joon dalam hal minum, sampai Ki Joon mengingatkannya kalau ia melihat ayah pingsan duluan. Tapi Ayah berkelit kalau ia dulu yang bangun pagi, jadi ia menang.


Ah Jung akhirnya menengahi kalau mereka berdua sama-sama menang.

Selain memikirkan laporan Manager Park yang mengabarkan kalau hotel Great sedang melakukan pendekatan dengan investor Chen, ia juga memikirkan tentang informasi dari Sekretaris Hoon yaitu penjualan tiket Ah Jung yang hanya terjual 5%. Karena sekarang ini hampir tak ada orang yang tertarik dengan music tradisonal Korea.


Dan Ah Jung beserta rekan kerjanya yang lain, menyaksikan kalau penjualan tiket musik mereka merayap naik. Teman-temannya mengucapkan selamat karena Ah Jung sekali lagi berhasil melakukan hal yang sulit.


Tante menemui orang tua Yoon Ju dan secara terbuka meminta bantuan ayah Yoon Ju untuk membantu Ki Joon. Dan ayah Yoon Ju menangkap maksud Tante.


Setelah itu Tante menemui Ki Joon dan mengatakan kalau ia menemui orang tua Yoon Ju untuk meminta bantuan mereka untuk mendekati investor Chen. Ayah Yoon Ju pernah tinggal lama di Cina dan membantu investor Chen.  Ki Joon berkata Sekarang Yoon Ju sudah mulai menata hatinya untuk melupakan Ki Joon, dan sekarang Tante ingin dirinya kembali menemui Yoon Ju lagi?

Tante tak peduli apakah Ki Joon akan menemui atau menikahi atau memutuskan Yoon Ju nantinya. Yang penting sekarang adalah mereka harus mengambil hati ayah Yoon Ju. Ia adalah kartu As untuk mengubah keputusan investor Chen.


Ibu Yoon Ju menemukan putrinya pingsan di rumah. Ternyata Yoon Ju jatuh sakit akibat stress yang berlebihan. Ia menelepon Tante untuk membatalkan janjinya untuk bertemu besok dan menceritakan kondisi Yoon Ju.

Tante meminta Ki Joon untuk menjenguk Yoon Ju di rumah sakit. Saat malam hari, Ki Joon datang ke rumah sakit dan melihatnya tertidur lelap. Ia menyelimuti Yoon Ju dan memintanya agar tak jatuh sakit. Dan ia pun pergi tanpa membangunkan Yoon Ju.


Keesokan harinya Ki Joon bersiap-siap untuk menghadiri acara music tradisional yang diadakan oleh Ah Jung. Dan Ah Jung pun juga sudah bersiap-siap di belakang panggung, dan bertanya pada salah satu kru panggung apakah sudah banyak orang yang hadir, karena tiket terjual habis.

Saat layar dibuka dan Ah Jung pun memberikan sambutan. Namun dari tempatnya berdiri ia melihat penonton yang datang sekitar 5% dan salah satunya adalah Ki Joon. Setelah sambutannya selesai, Ki Joon bertepuk tangan paling keras. Mmhh.. maksudnya hanya Ki Joon yang bertepuk tangan menyambut pidato Ah Jung.


Di luar gedung, Ah Jung menemui Ki Joon yang ingin memberikan karangan bunga. Ia sangat marah. Ia menebak ludesnya tiket pertunjukkan ini pasti karena Ki Joon. Berapa tiket yang telah Ki Joon beli. 50? 100? 300? 500? Dan kecurigaannya terbukti karena Ki Joon tak membantahnya. Ia marah karena Ki Joon membuatnya seperti idiot. Ki Joon mencoba beralasan kalau acara itu sebenarnya bagus, dan ia memberikan semua tiket gratis pada orang-orang, jadi ia tak tahu mengapa mereka tak datang.


Ah Jung kecewa karena ia berpikir seluruh tiket terjual atas kerja kerasnya, dan sekarang Ki Joon membuatnya tampak seperti orang bodoh.

Malam harinya, Ah Jung pulang dan duduk di bangku kenangan mereka. Tiba-tiba bunga musim semi kembali hadir, namun dengan bentuk yang berbeda. Kerlap kerlip lampu menghiasi pohon bunga ceri yang menaungi bangku Ah Jung. Sejenak Ah Jung mengagumi keindahan musim semi buatan itu.


Namun ia terkejut setengah mati melihat Ki Joon bersembunyi di bawah, sibuk memasang kabel. Sepertinya Ki Joon ingin membuat lampu berkerlap kerlip otomatis.

Ki Joon senang karena Ah Jung terkejut, karena ia sebelumnya berpikir kalau Ah Jung tak akan terkejut melihat semua ini. Hihihi.. Ki Joon benar-benar clueless, karena walaupun menyukai lampu-lampu ini  Ah Jung terkejut karena melihat Ki Joon yang bersembunyi di belakangnya.

Ki Joon menghampiri Ah Jung dan menemaninya duduk. Ia meminta maaf atas tindakannya atas semua tiket yang ia beli. Ia melakukannya karena Ah Jung telah bekerja keras dan tak ingin Ah Jung kecewa. Ia berpikir kalau perlahan-lahan ia belajar untuk mencocokkan diri dengan cara hidup Ah Jung. Mendengar pengakuannya, Ah Jung hanya menyandarkan kepalanya di bahu Ki Joon dan mulai mengagumi lampu hasil karya Ki Joon.

Dan Ki Joon secara manual, memasang dan melepas kabel untuk membuat lampu-lampu itu berpendar dan berkerlap-kerlip.


Ayah Yoon Ju bertemu dan beramah tamah dengan investor Chen.  Sementara itu Tante ingin tahu kenapa Ki Joon tak menjenguk Yoon Ju sama sekali? Bukannya memberi tahu Tante kalau ia sudah melakukkannya, Ki Joon malah mengatakan kalau hal itu adalah masalah pribadinya sendiri. Tante heran, mengapa Ki Joon mencari jalan yang rumit untuk menyelesaikan masalah. Dan Ki Joon menjawab kalau ia tak ingin mencampuradukkan masalah pribadi dan masalah bisnis.


Tante menasihati Ki Joon, walaupun Ki Joon menjadi CEO Hotel World dengan tangannya sendiri, tapi Ki Joon harus memahami kalau tak seluruh usaha yang dilakukan harus sebersih mungkin. Dan ia ingin Ki Joon mendengarkannya sekali ini saja. Ia telah mengatur makan malam dengan keluarga Yoon Ju nanti malam dan ia ingin Ki Joon datang menghadirinya. Ini adalah kesempatan terakhirnya.

Ah Jung dipanggil oleh Pak Menteri yang ingin memberi ucapan selamat atas keberhasilannya dalam menangani masalah Pulau Jeju. Namun ia juga ditanyai mengenai kabar pernikahannya dengan Hyun Ki Joon. Ia juga bertanya apakah ia mengenal dengan anggota kongres Park? Ah Jung tak mengenalnya.


Pak Menteri berkata kalau yang tersiar di luar adalah putri Park adalah calon istri Ki Joon, jadi bagaimana mungkin Ah Jung berbohong akan pernikahannya? Ia mengingatkan Ah Jung yang sebagai PNS harus menjaga citranya. Kali ini ia akan membiarkan masalah ini, karena melihat prestasi Ah Jung. Tapi lain kali, ia tak akan mentolerirnya lagi. Ah Jung pun meminta maaf.

Ki Joon menerima SMS dari Ah Jung yang sedang dalam ‘kondisi sedih’ dan membutuhkan ‘angin keceriaan’. Ki Joon akan membalas SMS-nya namun Tante menelepon yang mengingatkan untuk tak melupakan janji makan malam dengan keluarga Yoon Ju. Ki Joon menolaknya karena ia tak pernah berjanji untuk datang.


Tapi Tante memaksanya dan berkata kalau Ki Joon ingin memisahkan masalah pribadi dan masalah bisnis, dan sekarang adalah masalah bisnis. Jadi ia, sebagai Tante yang telah membesarkannya, minta Ki Joon untuk datang karena ia tak dapat membiarkan kesempatan ini jatuh pada rival terberatnya, yaitu hotel Great. Ki Joon memahaminya.

Saat ia berada di dalam mobil untuk pergi ke restoran, Ah Jung menelepon dan bertanya tentang kegiatan Ki Joon. Ki Joon menjawab kalau ia sedang bekerja. Ah Jung memperhatikan kalau suara Ki Joon tak seceria biasanya.  Ki Joon kemudian mengatakan kalau ia akan menemui Ah Jug setelah ia selesai bekerja.


Ah Jung berkata kalau ia tak menyukai kesalahpahaman atau pun bercuriga. Dan sebenarnya ia ingin menyimpan masalah ini sendiri. Tapi apakah Ki Joon mengenal anggota kongres Park? Ki Joon terkejut mendengarnya. Tapi Ah Jung langsung mengesampingkan masalah itu dan meminta Ki Joon untuk tak memikirkannya. Ia meminta Ki Joon untuk bekerja kembali dan meneleponnya setelah selesai. Ki Joon berjanji akan meneleponnya.

Bukannya pergi ke restoran,  Ki Joon pergi ke tepi sungai Han dan berpikir. Ia memikirkan apa yang Tante katakan padanya, juga apa yang Ah Jung katakan. Ia terlihat frustasi, namun seperti telah memutuskan sesuatu, ia kembali ke dalam mobil dan berlalu pergi.


Ah Jung masih tetap duduk di bangku, menunggu telepon dari Ki Joon. Tapi ia bahkan tak menjawab SMS-nya. Tiba-tiba ia mendapat SMS dari Ki Joon yang mengatakan kalau ia kangen pada Ah Jung. Dan SMS berikutnya menanyakan mengapa Ah Jung kelihatan sangat sedih. Belum sempat ia menjawab, Ki Joon meneleponnya dan bertanya secara langsung kenapa Ah Jung kelihatan sangat lelah?


Dan Ki Joon muncul dihadapannya. Ah Jung pun menghambur lari dan memeluk Ki Joon erat dan berkata,

“Apakah kau tahu betapa berat hal ini untukku?”
Dan Ki Joon pun menjawab,
“Apakah kau tahu betapa inginnya aku menemuimu?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar