DRAMA KOREA (Tahun Film)

Selasa, 08 Mei 2012

Sinopsis 49 Days Episode 10

Han Kang mengkonfrontir Ji Kyung, apakah ia sebenarnya adalah Ji Hyun, membuat Ji Kyung kaget. Ia memegang kalung airmatanya. Bagaimanapun juga ia harus menjawab tidak, kalau tidak nyawanya akan langsung melayang.


Namun Hang Kang masih mendesaknya, karena Ji Kyung menyanyikan lagu yang mirip dengan Ji Hyun walaupun Ji Kyung menyangkalnya karena lagu itu adalah lagu yang cukup popular. Namun Han Kang masih tak percaya karena ia benar-benar merasa Ji Kyung mirip dengan Ji Hyun.


Untungnya Paman Manager datang dan memberitahu Ji Kyung kalau Han Kang sebenarnya tak ingin ada orang yang menyentuh piano tersebut. Dan Han Kang memiliki alasan untuk marah. Ji Kyung pun meminta maaf.


Di saat bersamaan Ji Kyung dan Han Kang ke teras restoran. Dalam hati, Ji Kyung khawatir kalau Han Kang mengetahui rahasianya. Sementara Han Kang berpikir kalau Ji Kyung pasti melihatnya seperti orang gila. Dan ia beranjak keluar dan malah bertemu dengan Ji Kyung.


Berpura-pura mengabaikan kejadian tadi, Han Kang meminta nomor telepon Ji Kyung karena ia tak mau kalau Ji Kyung membuat orang lain khawatir dengan kepergiannya yang mendadak seperti yang terjadi kemarin. Ji Kyung beralasan kalau dia tak enak badan maka dari itu ia pulang ke rumah.


Tapi Han Kang ke rumah Ji Kyung waktu itu dan tak ada orang di rumah. Ji Kyung pun teringat kalau ada seseorang yang mengetuk pintuk kamar Yi Kyung.


Han Kang mulai bertanya apakah Ji Kyung membutuhkan sesuatu, tapi Ji Kyung hanya berkata kalau ia pergi terlebih dahulu dan langsung meninggalkan Han Kang.


Di dalam rumahanya, Han Kang mengambil seuntai kalung dan menggenggamnya erat, seakan mengingat sesuatu.


Sementara Ji Kyung bertanya-tanya lagi, apakah Han Kang memang menyukai Yi Kyung. Kemudian ia mengeluh kalau yang mencintainya hanyalah ayah ibunya saja.


Ji Kyung pergi ke toko roti Seo Woo. Ia senang sekali bertemu dengan Seo Woo. Saat disuruh mencicipi rotinya, ekspresi menikmati Ji Kyung mirip dengan Ji Hyun. Hal ini digunakan oleh Ji Kyung untuk mengorek air mata dari Seo Woo.


Namun Seo Woo lebih tertarik untuk menanyakan masalah In Jung dan pacar rahasianya. Apakah pacar itu kakak Ji Kyung? Ji Kyung yang berjanji tak mengucap sepatah katapun tentang Min Ho, mengatakan ia tak memiliki saudara laki-laki dan jika ingin tahu siapa pria itu, lebih baik tanyakan langsung pada In Jung.
  
Di rumah sakit, tiba-tiba ayah merasa pusing dan tangannya seperti mati rasa. Ia bahkan tak dapat mengkoordinasikan tangannya dengan baik.  Ayah akhirnya jatuh pingsan membuat ibu menjerit panik.


Saat makan siang, In Jung mengajak Min Ho untuk pergi berjalan-jalan. Tapi Min Ho harus ke rumah sakit. In Jung yang sudah muak dengan semua tentang Ji Hyun memintanya untuk tak membicarakan rumah sakit. Ia berniat untuk keluar dari perusahaan. 


Dan ia juga menceritakan gosip yang beredar di perusahaan tentang gagalnya penandatangan surat wasiat kemarin  karena ada hantu yang menghalangi ayah untuk mencap surat tersebut.

Ji Kyung pergi ke rumah sakit untuk menemui orang tuanya. Ia melatih gaya bicaranya, yang berpura-pura menjadi teman yang ingin menjenguk Ji Hyun, agar ayah ibunya tak curiga padanya. 


Namun niat bertemu itu diurungkan setelah melihat ayahnya terbaring di samping raganya, dengan infus di lengan. Ia sedih karena ayah terlalu berlebihan menjaganya dan memerlukan istirahat.


Tak disangka ia bertemu dengan Min Ho. Min Ho pun terkejut melihatnya, melihat Ji Kyung di rumah sakit. Ia menahan lengan Ji Kyung dan bertanya dengan penuh perhatian apakah dia sedang sakit?


Melihatnya dan mengingat ayahnya yang terbaring di rumah sakit membuat Ji Kyung marah pada Min Ho. Bagaimana mungkin ia datang ke rumah sakit, apakah ia akan meminta surat wasiat itu dilaksanakan lagi?

Tapi kemarahan itu tak diungkapkan Ji Kyung. Ia hanya meminta Min Ho tak menyentuhnya, dan beranjak pergi.


Ibu menyadari kenyataan pahit dari Min Ho, kalau ayah harus segera dioperasi. Tak kuat menerima berita ini, ia hampir saja pingsan. Untung segera dipapah oleh Min Ho. Ji Kyung yang hanya bisa melihat tanpa mendengar percakapan itu, berpikir kalau Min Ho hanya bermulut manis pada ibunya.


Seo Woo yang melihat pertemuan In Jung dengan pacar rahasianya, menanyakan langsung pada In Jung siapa pacar rahasianya. Karena menurut Ji Kyung, ia tak memiliki saudara laki-laki.

In Jung kaget mendengar Seo Woo bertemu dengan Ji Kyung. Ia semakin kaget saat tahu kalau Seo Woo melihat pertemuan mereka di taman, walaupun karena kepolosan Seo Woo ia hanya mengatakan kalau laki-laki itu mirip Min Ho.


Namun In Jung tak mengatakan apapun, kecuali mengatakan kalau laki-laki itu belum menikah dan berjanji akan menceritakannya lain kali.

Hari ke-26. Ji Hyun menunggu kedatangan Yi Kyung. Namun sampai sejam lebih, Yi Kyung belum datang juga, membuat Ji Hyun khawatir. Ia menghubungi Scheduler, memintanya mencari tahu kemana Yi Kyung pergi. Tentu saja permintaan itu ditolak mentah-mentah.


Ji Hyun merasa Scheduler marah padanya. Apakah ia telah melakukan kesalahan?

Dan Scheduler langsung muncul ke hadapan Ji Hyun untuk meluapkan kekesalannya.

“Tidak.. tidak.. tidak! Aku mendapat hukuman karena menolongmu. Tentu.. bukan kesalahanmu, tapi karenamulah aku harus tinggal di dunia ini seminggu lebih lama.”
Dan dengan polosnya Ji Hyun akhirnya mengerti mengapa Nenek Senior datang. Tentu saja Ji Hyun merasa bersalah dan minta maaf. 

Namun itu tak cukup bagi Scheduler. Jika memang merasa bersalah, lain kali jangan menghubunginya lagi jika tak terdesak.

Ji Hyun sepertinya mengerti akan kekesalan Scheduler, dan ia pun berkata,

“Tapi lebih baik kan kalau kita tahu kapan Yi Kyung pulang. Apa mungkin kau bisa mencari tahu apa yang sedang Yi Kyung lakukan?”
  
Scheduler tak percaya akan permintaan Ji Hyun. Dia sedang marah-marah karena mendapat hukuman karena membantu Ji Hyun, dan sekarang Ji Hyun masih meminta bantuannya lagi? Dia langsung berteriak kesal,

“Tentu saja tidak!”
Dan menghilang,meninggalkan Ji Hyun yang (masih) tak memahami kekesalan Scheduler.

Jadi sebenarnya di mana Yi Kyung berada sekarang?


Ternyata ia pergi ke rumah sakit dr. Noh untuk menjalani pemeriksaan otak, untuk mengetahui apakah ada ketidaknormalan yang mungkin tak ia sadari.


Dan mungkin mimpi yang ia alami sedikit menjelaskan mengapa Yi Kyung suka sekali tidur. Karena saat  tidur itulah, kenangan manis saat ia masih bersama seseorang terulang kembali.


Saat itu mungkin mereka berdua sedang merencanakan masa depan berdua, dengan melihat-lihat majalah arsitektur rumah (yang masih disimpan oleh Yi Kyung).


Saat itu juga diketahui kalau tak ada kelainan yang berarti dalam diri Yi Kyung. Yi Kyung pun pulang, dan bertemu dengan Han Kang.


Han Kang menunggu Ji Kyung di dekat rumahnya. Ia masih tetap mengingat kemiripan antara dua orang yang berbeda sama sekali. Tidak masuk akal tapi kenyataan. Dan ketidakhadirannya di restoran membuatnya khawatir.


Jadi saat Yi Kyung datang dan melewatinya tanpa rasa bersalah, ia pun menghardiknya. Kenapa Ji Kyung pura-pura tak mengenalnya?


Dan Yi Kyung hanya memandang orang asing itu, apakah ia mengenalnya? Han Kang sangat terkejut dengan respon Yi Kyung, dan tak mampu berkata apapun. Maka Yi Kyung pun meneruskan perjalanannya.

Han Kang tahu gadis itu tidak pura-pura tak mengenalnya. Jadi siapakah dia? Kembaran Ji Kyung, kah? Belum sempat pulih dari rasa kagetnya, Han Kang melihat Ji Kyung kembali dan sekarang ia pergi dengan taksi.

Ayah Ji Hyun akhirnya menandatangani surat wasiatnya kembali. Namun kali ini ia melakukannya dengan memandang foto Ji Hyun.


Sementara Ibu memanggil In Jung dan Seo Woo, meminta bantuan mereka untuk membujuk ayah Ji Hyun untuk operasi secepatnya. Ayah menolak bujukannya dan Min Ho. Namun jika ayah dibujuk oleh In Jung dan Seo Woo, teman Ji Hyun yang sudah ayah anggap anak sendiri, ayah mungkin mau melakukan operasi.


In Jung sangat terkejut mendengar berita ini, karena berarti Min Ho tak sepenuhnya jujur padanya. Ia langsung pergi menemui Min Ho, dan menolak ajakan Seo Woo untuk pergi menemui ayah.


Min Ho berjanji untuk menemui In Jung di rumah. Ia tak memiliki waktu banyak karena partner kejahatannya sedang menungguinya. Ia berhasil meyakinkan partnernya untuk menahan proses jual beli tanah, karena kemungkinan ayah Ji Hyun tak akan hidup lama.


Ia akan pulang ke rumah untuk mengambil dokumen yang diperlukan, jadi In Jung menemui Min Ho di rumah. Hanya saja ada seseorang yang sudah ada di dalam rumah.


Apa yang sedang dilakukan Ji Kyung di sana? Kebenaran: Ji Kyung ingin membuka safe deposit box Min Ho, dan menebak beberapa kemungkinan mungkin digunakan Min Ho sebagai passwordnya. Kebohongan: Ji Kyung akan mengembalikan kunci rumah, namun melihat banyak baju kotor, ia berinisiatif untuk mencucinya.

Masuk akal? Tidak. Namun sebelum Min Ho menginterogasi Ji Kyung lebih lanjut, ada seseorang datang. Min Ho langsung menarik Ji Kyung masuk ke dalam kamar tidurnya dan memintanya diam di tempat.

Tepat pada waktunya, In Jung datang melabrak Min Ho yang telah menyembunyikan kebenaran selama ini. Mengapa ia tak memberitahu kalau ayah memiliki tumor otak? Kenapa ia tak memberitahu tentang surat wasiat yang ditulis oleh ayah untuknya?


Min Ho mencoba menenangkan In Jung, namun In Jung tak mau. Karena setelah Ji Hyun koma, rencana ini tak berarti lagi baginya. Jadi In Jung minta agar rencana semula tetap dilaksanakan, karena penantian ini sangat menyiksanya. Min Ho meminta agar mereka membicarakan ini nanti, karena ia sudah ditunggu oleh partnernya.  Dan ia pun masuk ke kamar untuk mengambil dokumen dan berganti pakaian.


Ji Kyung yang mendengar ini semua hanya dapat diam, menahan diri sekuat tenaga agar tidak memukul Min Ho. Min Ho yang merasa Ji Kyung (sebagai orang asing yang baru mengenal Han Kang dan teman-temannya) mungkin dapat meraba rencana mereka, hanya mengatakan pada Ji Kyung kalau ia akan menjelaskan nanti.

Ji Kyung hanya mengangguk dan menutup mulutnya. Namun setelah Min Ho pergi, ia tak kuasa menahan tangisnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang?


Dalam keputusasannya, ia berjalan tak tentu arah, mengabaikan panggilan Scheduler yang meneriakkan kalau Min Ho mencoba meneleponnya 7 kali dan Han Kang menghubunginya 5 kali. Tanpa ia sadari, akhir perjalanannya adalah Heaven, restoran Han Kang.


Han Kang dan Min Ho sama-sama mencari Ji Kyung dengan alasan yang berbeda. Jadi betapa kagetnya Han Kang mengetahui gadis yang membuatnya khawatir berada di restoran, terpaku diam seolah memendam masalah yang besar.


Mula-mula Han Kang khawatir akan Ji Kyung yang belum makan. Namun kemudian kepedulian Han Kang menjadi pertanyaan yang susah ia jawab. Han Kang tahu kalau Ji Kyung sedang menghadapi masalah. Apakah ayahnya sakit? Atau ibunya? Atau kakaknya? Pertanyaan Han Kang mengena di hati Ji Kyung. Ia takut jika ia tinggal lebih lama, maka ia akan membuka rahasianya.


Maka ia beralasan ada urusan lain yang harus dikerjakan dan kabur meninggalkan Han Kang.


Seo Woo tak menyukai kelakuan In Jung yang tak mengindahkan permintaan ibu Ji Hyun. Apakah pertemuan dengan pacarnya lebih penting daripada penyakit ayah Ji Hyun? In Jung balik bertanya atas dasar apa Seo Woo menuduh ia kencan saat itu?


Bagi Seo Woo, hal itu sangat jelas, karena In Jung dulu berbeda dengan In Jung sekarang. Karena pacar itu, In Jung melupakan masalah keluarga Ji Hyun, teman yang memberi tumpangan tinggal untuknya. Dan In Jung pun meluruskannya dengan menjawab,

“Karena aku menumpang, apa berarti aku harus menyukai Ji Hyun?”

“Apa?”
In Jung yang sudah lelah berpura-pura mengatakan ia tak menyukai Ji Hyun karena Ji Hyun selalu merasa dunia berputar karenanya. Seo Woo pun bertanya apakah Ji Hyun pernah menyakitinya? In Jung tidak mengiyakan juga tak menyangkalnya. 

Min Ho meminta sekretarisnya untuk melacak keberadaan Ji Kyung. Ji Kyung sendiri sedang menemui Scheduler untuk mencari tahu alasan kenapa ia harus mengumpulkan 3 air mata. Bukankah mencintai dengan tulus sudah cukup?


Scheduler menjelaskan kalau air mata adalah luapan emosi manusia pertama kali. Apakah ia sedih, marah, cinta atau menjengkelkan. Dan ia bertanya apakah Ji Kyung pernah menangis 100% untuk orang lain? 

Dengan yakin Ji Kyung menjawab pernah, yang dijawab sinis oleh Scheduler agar ia tak memandang dirinya terlalu tinggi. Ji Kyung belum pernah mengalami hal itu, maka jangan yakin mengatakan dapat menangis 100% untuk orang lain.
 “Hati manusia mudah berubah, tak ada kata selamanya. Setelah mencintai, kemudian membenci. Setelah memanas kemudian mendingin. Sesaat kecewa, namun kemudian bersyukur. Emosi manusia mirip seperti gitar.”
Jawaban Scheduler sepertinya bukan berasal dari pikiran Scheduler, namun dari hatinya. Karena walau pikirannya telah melupakan saat ia di kehidupan sebelumnya, tapi hatinya selalu mengingatnya.

Han Kang yang memikirkan pertemuannya dengan Yi Kyung yang berbeda dengan Ji Kyung bertanya-tanya, siapa sebenarnya mereka. Ia bertanya pada Paman Manager apakah ia harus pergi menemui Ji Kyung lagi? 

Paman Manager memberikan pilihan jika Han Kang ingin tahu apakah Yi Kyung berbohong, atau ia penasaran mengapa Ji Kyung mirip dengan Ji Hyun, atau kau khawatir kalau Ji Kyung sedang mengalami masalah besar, maka pergilah menemuinya.


Dan Han Kang pun pergi karena tiga pilihan dari Paman Manager benar semua. Ia menunggu Ji Kyung di depan rumahnya. Dan benar juga. Ji Kyung datang dan masuk rumah, untuk kemudian pergi lagi .. dan melewati Han Kang seolah-olah ia orang asing.


Bingung dan curiga, Han Kang mengikuti Yi Kyung ke Café. Saat bertemu, ia mengharap sedikit kekagetan tampak di mata Yi Kyung. Tapi Yi Kyung hanya menatap tanpa ekspresi, membuat Han Kang terbata-bata memanggilnya.

“Song.. Yi Kyung-ssi?”

“Apa aku mengenalmu?”
Han Kang tak tahu harus bagaimana menjawab ucapan polos seseorang yang ia kenal tapi orang tersebut tak mengenalnya. Dan satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah pergi meninggalkan Yi Kyung yang tampaknya mulai berpikir tentang pria asing yang menemuinya.


Ia memberikan jawaban sekaligus pertanyaan pada Paman Manager, menceritakan apa yang baru saja ia alami. Paman dan bibi manager berkesimpulan mungkin kepercayaan tentang 49 hari itu benar adanya. Namun Han Kang tak percaya akan hal itu.


Sementara Ji Hyun putus asa dengan kemampuannya mengumpulkan 3 air mata. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti berusaha. Ia pamit pada Yi Kyung, meminta maaf karena belum sempat menemukan jejak Yi Soo. 


Ia pun berberes-beres dan menulis surat pada Yi Kyung, agar ia jangan merasa takut badannya ia pinjam sementara, tapi ia tak akan kembali lagi. Dan satu surat lagi untuk  ayahnya, memberitahu rencana jahat Min Ho dan memintanya untuk menjalani operasi. Scheduler melihatnya, namun tak berkata sepatah katapun.


Di restoran, Ji Kyung membagikan hadiah perpisahan untuk teman sekerjanya. Begitu pula pada Han Kang yang sedang terkantuk-kantuk di ruang kerjanya.


Ia memanggil Han Kang dengan keras seperti pada adiknya. Han Kang pun terkejut melihat Ji Kyung yang berbeda. Apakah ini benar-benar Song Yi Kyung?

Namun Ji Kyung tak menjawabnya, hanya meminta kesempatan untuk berbicara. Dulu seseorang pernah mengatakan padanya kalau mencintai berarti melepaskan agar tidak terluka lebih dalam. Dan sekarang ia memahami arti kata-kata itu.

Han Kang yang tak mengerti arah ucapan Ji Kyung. Apalagi saat Ji Kyung menyerahkan surat pengunduran dirinya. Menghubungkan dengan Min Ho yang mencarinya, ia menuduh kalau Ji Kyung mengundurkan diri karena menyukai Min Ho. Tentu saja Ji Kyung membantahnya, karena ia akan pergi jauh.


Dan Ji Kyung pun melakukan perpisahan dengan Han Kang dengan sebuah pertengkaran, sampai Han Kang menyuruhnya agar jangan kembali lagi ke restoran.


Ji Kyung pergi ke rumah sakit untuk memberikan surat kepada orang tuanya, namun orang tuanya sedang pulang ke rumah. Di depan raga Ji Hyun, Ji kyung memintanya untuk bersabar karena sebentar lagi mereka akan bertemu.

Namun relakah ia meninggalkan dunia, saat mendengar ayahnya menolak bujukan ibu agar dioperasi dahulu? Ayah tak mau melakukan operasi, kalau Ji Hyun belum bangun.  “Aku tak dapat meninggalkan putriku terbaring sendirian sementara aku menjalani operasi. Aku berjanji kalau akulah yang pertama yang memeluk Ji Hyun saat ia bangun. Jika ia meninggal, aku jugalah yang akan melepaskannya.”


Ji Hyun menangis mendengar keinginan ayahnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia tak dapat mati begitu saja. Tapi ia juga tak dapat menemukan setetes air mata untuknya. 


Sementara itu Paman Manager yang sedang memindahkan tanaman, menemukan bungkusan kecil dan membukanya. Ada segel yang bertuliskan, Shin ..Ji.. Hyun?


Tak ada seorangpun yang memperhatikan Ji Hyun dan kegalauannya. Di keriuhan orang  berjalan, ia meminta dalam hati agar ada orang yang menyelamatkannya.


Dan setetes air matapun jatuh.




Selanjutnya  Sinopsis 49 Days Episode 11

Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat

Senin, 07 Mei 2012

Sinopsis 49 Days Episode 9

Han Kang menggenggam tangan Ji Kyung dan menariknya keluar gedung. Dan ia berhenti saat Ji Kyung memintanya berhenti. Han Kang akhirnya menyadari kalau tangan Ji Kyung yang ia tarik sedang terluka dan segera melepaskan genggamannya.


Pertanyaan Han Kang yang dulu diulang kembali. Apa Ji Kyung tetap ingin bekerja di rumah Min Ho? Han Kang beralasan ia tak ingin Ji Kyung bekerja di rumah teman tunangannya.


Akhirnya Ji Kyung menyadari perasaan Han Kang yang peduli padanya. Ia pun menggelengkan kepalanya dan berkata tidak. Han Kang pun terlihat lega.

Dan ia pun melakukan sesuatu yang tak penting untuk dilakukan oleh majikan terhadap karyawannya. Han Kang menggenggam tangan Ji Kyung dan membawanya pergi.


Awww…. Penting ya harus pegang tangannya untuk mengajak Ji Kyung pergi?

Penting banget. Karena saat di mobil mereka berdua saling mencuri pandang.

Photobucket Photobucket

Ehem… rasanya kok seperti kembali ke jaman SMA, ya?

Sesampainya di restoran Han Kang mengumumkan kalau Ji Kyung akan kembali bekerja di restoran. Ia juga meminta pada Paman Manager agar tidak menyuruh Ji Kyung mencuci piring dulu, karena tangan Ji Kyung sedang sakit.


Di lantai atas Han Kang mengungkapkan perasaannya pada Paman Manager. Ia merasa nyaman berada di dekat Ji Kyung, walaupun ia tak tahu kenapa.

Ji Kyung mendongak ke atas, merasa ada yang memperhatikan. Ia pun melambaikan tangan pada Han Kang.


Merasa tertangkap basah, Han Kang berteriak pada Ji Kyung untuk tak berhenti bekerja. Dan seperti hendak beralasan Han Kang menggerutu kalau Ji Kyung menganggapnya seperti teman, bukan atasan. Tapi saat Paman Manager mengiyakan, Han Kang tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.


Min Ho yang tak menemukan Ji Kyung saat ia pulang ke rumah menjadi khawatir, apalagi ia melihat baju kotor berserakan di lantai. Saat itu In Jung menelepon dan ingin bertemu untuk membicarakan masalah ayah Ji Hyun yang mungkin akan merusak rencana mereka. Akhir-akhir ini ayah Ji Hyun tak menyertakannya (sebagai sekretaris) ataupun Min Ho di beberapa pertemuan yang ia lakukan.

Namun Min Ho menolaknya karena ada hal lain yang penting untuk dilakukan. In Jung pun bertanya-tanya, hal apa yang lebih penting daripada kemungkinan gagalnya rencana 2 tahun mereka?

Saat Min Ho datang ke restoran Han Kang untuk meminta alamat Ji Kyung, ia malah menemukan Ji Kyung berada di sana. Han Kang memberi alasan ‘pengambilan’ Ji Kyung. Ia merasa bertanggung jawab karena ialah yang memperkenalkan Ji Kyung pada Min Ho, tunangan temannya.


Dan betapa kagetnya Han Kang saat Min Ho mengatakan kalau ia bukan lagi tunangan Ji Hyun.
“Aku hanya melihat masa depan. Dan aku tak mungkin mencintai seseorang yang tak bisa bersamaku di kemudian hari.”


Han Kang sampai lupa menutup mulutnya mendengar ucapan Min Ho yang memang realistis tapi seperti tanpa cinta. Sejak kapan cinta menjadi sesuatu yang biner? Cinta bukan seperti lampu yang bisa dinyala-matikan sesukanya.

Tapi seperti itulah anggapan Min Ho. Mungkin ungkapan “Tak ada kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan pribadi” cocok untuknya. Dan profesi apa yang tepat untuknya? Bingo!

Perselisihan mereka tentang Ji Kyung yang merambat ke Ji Hyun harus dihentikan karena In Jung dan Seo Woo datang untuk merayakan ulang tahun Han Kang.

Kelihatan sekali Han Kang bukan tipe Birthday Boy, karena ia canggung saat teman-temannya menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Ji Kyung diam-diam juga ikut menyanyikan Happy Birtyday untuknya juga. Saat Seo Woo bertanya apakah Han Kang sudah menyantap sup ulang tahun (yang menjadi tradisi Korea), Han Kang mengiyakan tapi tak menyebutkan siapa pemberinya.
Saat itu Ji Kyung muncul ke hadapan mereka. Setelah memberikan salam, ia mengembalikan termos pada In Jung. Seo Woo yang menyadari termos itu miliknya, menanyakan darimana Ji Kyung mendapatkan  termos itu.

Ji Kyung sudah mulai akan membeberkan asal muasal termos itu, jika saja In Jung tak segera menariknya keluar.


Di luar, In Jung meminta Ji Kyung untuk merahasiakan pertemuan mereka. Ji Kyung yang pura-pura tak tahu, mulai menghubungkan satu sama lainnya, dan.. ohh…

“Aku tahu sekarang. Min Ho bukan teman tunanganmu, kan?”
Dan Ji Kyung pun menyanggupi untuk merahasiakan ‘hubungan rahasia’ In Jung. In Jung menyangkal kalau dia berhubungan dengan Min Ho. Tapi Ji Kyung menutup mulutnya seolah mereka tahu sama tahu ada rahasia yang mereka sama-sama pegang.

Smart Girl! 

Han Kang keluar menemui mereka, karena makanan sudah siap disajikan. Sebelum mereka masuk, Ji Kyung memberi tanda mulut dikunci mengingatkan In Jung dan Han Kang pada Ji Hyun.

Saat di rumah Seo Woo mengemukakan kecurigaannya kalau hubungan In Jung seseorang, berhubungan dengan Ji Kyung. Apakah itu kakaknya Ji Kyung?Untungnya Ji Kyung bisa menghindar dari pertanyaan Seo Woo karena ia menerima SMS dari Min Ho untuk menemuinya di taman.


Tapi hal itu semakin membuat Seo Woo curiga kalau In Jung berhubungan dengan laki-laki beristri.


In Jung meminta Min Ho untuk membuka hubungan  mereka. Tapi Min Ho menolaknya dan memintanya untuk bersabar. Namun In Jung sepertinya lelah karena menyembunyikan hubungan mereka terus menerus.

Min Ho melihatnya sebagai bentuk kekesalan In Jung, yang segera dibenarkan oleh In Jung. Ialah yang meminta Han Kang pergi ke apartemennya sehingga Han Kang tahu kalau Ji Kyung bekerja di sana. Ia tak ingin Ji Kyung berada di apartemen Min Ho lebih lama lagi. Ia tak mau terus berpura-pura sebagai sekretaris dan pergi ke apartemen pacarnya.

Min Ho pun meminta maaf pada In Jung karena menyusahkannya. Tak mereka sadari, Seo Woo mengintip pertemuan mereka walau tak mendengar percakapannya.

Pada Yi Kyung yang sedang makan mie, Ji Hyun menceritakan perasaannya saat ditarik Han Kang keluar dari apartemen Min Ho. Dan perasaannya senang sekali, apalagi ada tiga temannya yang berjanji akan menemuinya besok. Dan ia berjanji akan mencari tahu tentang Song Yi Soo walaupun tak ada bantuan dari Scheduler.


Min Ho sepertinya tak menyukai perkembangan baru yaitu penyakit kronis yang diidap ayah Ji Hyun. Hmmhh.. apakah Min Ho memiliki rasa iba atau perkembangan baru itu tak sesuai dengan rencananya?

Sementara itu, Ibu Ji Hyun menolak keinginan ayah untuk menulis surat wasiat dan memberikan harta untuk Min Ho, karena sebenarnya Min Ho belum menikah dengan Ji Hyun. Apakah ayah sedang sakit?


Keesokan harinya Min Ho meminta ayah untuk melakukan operasi walaupun ayah ragu-ragu karena kesempatannya hanyalah 70-30. Namun Min Ho mencoba meyakinkannya karena kesempatan untuk hidup hanyalah dengan operasi. Ayah merasa bersyukur karena Min Ho mendukungnya. Pujian ini tak membuat Min Ho senang, namun malah ia tampak bersalah.

Saat Ji Kyung akan bertemu dengan ketiga temannya, ia bertemu dengan Han Kang. Reflek ia langsung menyapanya. “Han Kang!”

Ji Kyung pun tersadar akan raga yang sedang ia pakai. Ia langsung mengkoreksi panggilannya. Namun Han Kang memintanya lagi untuk mengulang panggilan pertamanya. Dan iapun bertanya tentang asal SMA-nya, isi sup ulang tahunnya yang berbeda sebab semuanya itu mengingatkan ia pada temannya. Saat Ji Kyung menanyai seberapa dekat Han Kang dengan teman tersebut, menurut Han Kang teman itu bukan teman dekat, tapi ia merasa berhutang padanya.

Dan Ji Kyung pun berpikir, hutang apa yang dimiliki Han Kang padanya.

Saat Min Ho dan ayah sedang melakukan pertemuan untuk proyek perusahaan mereka, In Jung menerima dokumen yang berisi informasi kalau ayah Ji Hyun akan mewariskan perusahaannya pada Min Ho. Saat ditanyakan pada Min Ho, Min Ho mengaku tak mengetahuinya.


Ji Kyung menemui teman-temannya. Namun sayang pengumpulan 3 air mata gagal dilakukan. Tiga teman Ji Hyun yang ditemui Ji Kyung menangis, namun kalung airmatanya tak terisi setetespun.


Setelah Ji kyung korek lebih dalam lagi, ternyata alasan mereka menangis tak ada hubungannya dengan dirina yang koma. Satu temannya menangis karena dirinya sedang mengalami masa sulit, satu lagi karena merasa uang dan pacar tampan tak menolong Ji Hyun untuk bangun kembali, dan yang terakhir menangis karena keinginannya yang konyol, tak mau mati sebelum operasi kelopak mata.

Ji Kyung yang masih belum menyerah bertanya tentang teman seperti apakah Ji Hyun itu. Dan jawabannya tak sesuai seperti yang diinginkan. Teman-temannya menganggap Ji Hyun adalah teman yang baik. Terlalu baik sehingga menjengkelkan, baik karena ingin menyombongkan diri, dan baik karena naïf.

Menyadari misinya gagal, Ji Kyung pun kembali ke restoran dan mencari temannya yang lain yang mungkin mampu menangis untuknya.


Saat di restoran, Seo Woo bercerita pada Han Kang kalau ayah Ji Hyun akan mewariskan perusahaannya pada Min Ho. Ji Kyung yang mendengarnya pun kaget. Ia memanggil-manggil Scheduler.

Ji Kyung pun meminta agar Scheduler mau membantunya. Karena dengan jiwa Ji Hyun, ia tak dapat melakukan apapun. Namun dengan raga Yi Kyung, ayahnya pasti tak mau mendengarkannya.


Scheduler tetap tak dapat membantunya, karena ia tak dapat mencampuri urusan manusia atau ia akan mendapat hukuman. Hanya satu yang bisa ia lakukan. Yaitu kesempatan untuk Ji Hyun dapat menyentuh sesuatu sekali, tapi usia 49 harinya akan terpotong satu hari. Jadi ia harus memikirkannya masak-masak. Ji Kyung pun menyanggupinya.


Bibi Manager melihat Ji Kyung naik taksi dan pergi. Ia memberitahukan hal ini pada Han Kang, dan mengatakan Ji Kyung sudah gila karena Ji Kyung berbicara sendiri tanpa ada orang di depannya.


Ji Kyung pergi ke kafe mengambil sesuatu, membeli amplop dan memanggil kurir untuk dikirimkan. Setelah itu ia pulang dan keluar dari raga Yi Kyung.


Saat di kantor, Ji Hyun menunggu kirimannya datang. Saat ayah Ji Hyun berada di ruangan dengan pengacara untuk menandatangani (atau mengecap) surat wasiatnya, kiriman dari Ji Kyung datang. In Jung, yang menerima kiriman itu, sedikit curiga akan tulisan yang ada di amplop itu


Isinya hanya seberkas Koran lama. Mula-mula ayah menganggap kiriman itu hanya lelucon, hingga ia menemukan sebuah artikel. Artikel tersebut berkisah tentang bagaimana seorang wanita Amerika bangun dari komanya setelah 20 tahun.


Ayah ragu-ragu namun tetap terus melakukannya. Akhirnya Ji Hyun pun menampis tangan ayahnya sehingga cap tersebut jatuh (dan otomatis memotong umurnya satu hari).


Semua terkejut melihat cap itu jatuh walau tak ada angin maupun hujan. Dan itu membuat ayahnya kembali ragu.

Ji Hyun menangis, meminta ayahnya untuk tidak melakukannya. Tapi ayahnya menetapkan hati dan terus melakukannya.

Sampai foto Ji Hyun jatuh dari meja. Ayah pun bertanya-tanya, apakah hal ini pertanda kalau  Ji Hyun tak menginginkan hal ini terjadi?


Ulah siapakah itu? Ternyata itu adalah ulah Scheduler. Pada Ji Hyun ia mengatakan kalau ia tak tahan melihat Ji Hyun yang selalu menjengkelkannya. Namun Ji Hyun tahu bukan itu alasan sebenarnya. Ia tersenyum berterima kasih pada Scheduler.


Ayah pun mengurungkan niatnya untuk menandatangani pengalihan perusahaannya, membuat Ji Hyun menangis.

Apakah semuanya sudah beres? Bagi Ji Hyun iya, namun tidak untuk Scheduler. Di luar gedung ia melihat sekeliling dengan was-was, meneliti apakah tindakannya tadi ada yang memperhatikan?


Ternyata memang ada yang melihatnya. Ulah Scheduler tadi mendatangkan senior Scheduler yang datang dengan motor besar dan memarahinya karena ikut campur urusan manusia.

Walaupun Ji Hyun membela Scheduler, tapi tak ada gunanya juga. Nenek senior menyuruh Ji Hyun untuk segera pulang ke rumah yang segera diamini oleh Scheduler.



Sepertinya Scheduler tak ingin wibawanya jatuh di mata Ji Hyun. Karena Nenek Senior melakukan ini.


Dan ini.


Nenek Senior bertanya atas dasar apa Scheduler menolong Ji Hyun. Apakah ia menyukai Ji Hyun? Scheduler, yang langsung bermulut manis, menolak anggapan itu.


Nenek Senior menghukum Scheduler dengan menambah waktunya sebanyak 7 hari lagi karena ikut campur urusan manusia. Scheduler jelas menolak, dan menantang bagaimana jika ia tak mau melakukannya?


Maka kontrak 5 tahun perpanjangan jawabannya. Dan di depan Nenek Senior, Scheduler pun tak dapat menolak injury time selama 7 hari. Namun begitu Nenek Senior menghilang, Scheduler langsung tantrum seperti balita.

Ji Hyun pulang ke rumah. Namun belum sempat ia masuk ke raga Yi Kyung, Yi Kyung sudah bangun. 


Yi Kyung melihat pintu kamarnya terbuka dan curiga. Akhirnya ia pergi keluar (dengan meninggalkan Ji Hyun terperangkap dalam kamar). Ia menghubungi dr. Noh dan memintanya untuk bertemu.

Han Kang mencari Ji Kyung sampai ke rumah, namun tak menemukannya. Ia pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Ji Hyun. Ayah Ji Hyun yang melihatnya datang, marah karena Han Kang menolak mengerjakan proyeknya. Ia menyuruh Han Kang untuk tak datang mengunjungi Ji Hyun lagi.

Saat Yi Kyung bertemu dengan dr. Noh ia menceritakan semua keanehan yang ia alami. Ia takut ia bangun saat tidur dan melakukan hal-hal aneh. Dr. Noh memintanya untuk tak perlu khawatir dan menyuruhnya pergi ke rumah sakit untuk diperiksa.

Ji Kyung datang ke restoran untuk bekerja. Saat itu tak ada orang di restoran. Melihat piano yang berada di restoran, tangannya gatal untuk bermain. Ia pun memainkan piano dan bernyanyi-nyanyi sendiri, tak menyadari kalau Han Kang berada di luar dan mendengarkannya.


Nyanyian itu mirip dengan nyanyian Ji Hyun saat SMA. Saat itu Ji Hyun tak tahu kalau Han Kang mendengar Ji Hyun bernyanyi di auditorium.

Saat melihat sosok Ji Kyung yang bernyanyi di depan piano, yang tampak di matanya adalah Ji Hyun yang bernyanyi. 


Han Kang menghampiri Ji Kyung dan berkata,

“Siapa kau? Apakah kau Ji Hyun?”

Selanjutnya  Sinopsis 49 Days Episode 10

Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat