DRAMA KOREA (Tahun Film)

Rabu, 20 Juni 2012

Sinopsis The Moon That Embraces The Sun Episode 20 (tamat)

Episode 20 dimulai dengan kilas balik saat Yoon mengatakan pada Myung bahwa ia akan memberikan leher Raja untuk Yang Myung. Myung : apakah kau mengatakan kau ingin menebas leher raja sendiri? Yoon mengatakan Myung yang harus melakukannya, dengan begitu pendukung akan percaya Yang Myung ada dipihak mereka. Myung : Hanya jika aku melumuri tanganku dengan darah saudaraku sendiri mereka akan mengakui aku sebagai raja? Yoon mengatakan bagaimana negara ini dibangun dengan hal-hal seperti itu. Myung mengatakan itu kesempatan yang baik, bukan saran yang buruk. Myung mengatakan ia akan melakukakannya.
Kembali ke masa kini, Pemberontakan sudah dimulai, Yoon mengeluarkan perintah untuk membunuh mereka. Yoon mengatakan pada Myung untuk segera menebas leher Hwon. Flasback lagi kehari Myung pernah mengarahkan pedang ke arah Hwon. Hwon berteriak pada Myung : Mengapa kau ragu-ragu untuk memotong leherku?! Kau kehilangan kesempatan hari ini, jadi jangan mencoba untuk mendapat kesempatan sekali lagi. Myung : Tidak, aku akan punya kesempatan lagi. Kau tahu apa yang akan aku lakukan, katakan. Apa yang kau rencanakan?

Pada saat sekarang, Yoon mengatakan pada Myung : kenapa kau ragu? cepat dan potong lehernya?! Yang Myung berteriak dan menuju Hwon tapi tiba-tiba ia mengarahkan pedangnya pada penjaga lain. Kemudian Woon datang sehingga Hwon bisa berlari dan menyelamatkan diri. Ada Flashback lagi ke hari itu. Hwon mengatakan pada Myung mengenai rencananya. Hwon : Aku berfikir membuat suatu perburuan, bersama komplotan yang mencoba membunuh gadis itu. Mereka yang menggunakan kematian gadis itu untuk naik ke posisi mereka. Mereka yang membunuh orang tak bersalah, mereka yang lebih peduli pada diri mereka sendiri dari pada rakyat. Semuanya, aku ingin memburu mereka.

Myung : Mereka tak akan duduk dan membiarkan itu terjadi. Hwon : Aku tahu. Jika aku tak menyerah, mereka akan mencari bantuan. Mereka akan datang menemuimu segera. Myung : Jadi apa yang kau inginkan dariku? Hwon mengatakan ia butuh sebuah buku yang berisi nama-nama konspirator di dalamnya. Jika mereka tak membunuh orang-orang itu, Yeon Woo akan hidup dalam bahaya sepanjang hidupnya. Negara ini juga akan kesulitan. Myung : apa yang kau percayai dariku sehingga kau menempatkan dirimu dalam bahaya seperti itu? Hwon : Aku menyelamatkan hidupmu sekarang. Myung bertanya apa Hwon membicarakan hal yang berbeda? Hwon : tentu saja. Itu keputusanmu.
Yang Myung berlari menuju Hwon yang berjalan ke puncak tangga. Yoon dan penjaga lain menyerang, namun penjaga istana tetap melindungi Hwon. Klan Yoon kalah jumlah. Penjaga lain berdatangan dan menutup pintu. Kelompok Yoon dikelilingi. Hwon : dari sini, perburuan dimulai. Lari. Para penjaga menyerang kelompok Yoon. Myung dan Woon melompat untuk melawan. Yoon berteriak kalau akan ada hadiah untuk mereka yang bisa membunuh raja dan Yang Myung. Menteri pun dibunuh.
Dayang Bo Kyung masuk ke kamar Bo Kyung dan menyuruhnya untuk segera pindah karena dia dalam bahaya, tapi Bo Kyung menghilang.
Bo Kyung sedang berjalan dan mengatakan : Yang Mulia dan Ayah. Apa kalian harus bertumpah darah? Aku tak tahu siapa yang akan menang, tapi aku menjadi tak berguna bagi siapapun. Sejak pertama aku melihatmu, Yang Mulia, satu-satunya hal yang ku inginkan adalah cinta darimu. Sampai akhirnya aku menjadi ratu, aku akan mati sebagai wanitamu. Bo Kyung berjalan membawa kain putih, ia akan bunuh diri dengan itu.
Banyak menteri yang mati. Yoon meminta agar Yang Myung dibunuh dan mengambil kembali buku yang telah ditulisi nama pemberontak oleh Yang Myung. Profesor akan membunuh Yang Myung tapi tak bisa. Myung memberitahu kelompok Yoon kalau buku itu ada padanya, jika ingin mengambilnya maka datanglah. Yoon melihat kesekeliling, semua orang mati. Dia lah satu-satunya yang masih berdiri.
Yoon melihat Hwon dan Hwon menembakkan panah ke arah Yoon. Ia memukul kaki Yoon. Yoon kembali berdiri. Yoon ingin menuju Hwon tapi Yang Myung menghalanginya. Yoon terjatuh.
Yang Myung melihat ke arah Hwon dan tersenyum. Salah satu pemberontak bangkit kembali dan Hwon segera memperingatkan Yang Myung. Yang Myung berdiri dan bersiap-siap. Yang Myung dalam hatinya : Tolong maafkan pilihanku yang kekanak-kanakan. Seharusnya hanya ada satu matahari dilangit, sehingga tidak ada kebingungan lagi karena aku. Yang Myung menjatuhkan pedangnya dan membiarkan dirinya dibunuh. Hwon berteriak : Hyung-Nim!!! (T_T Yang Myung~). Woon terlihat terkejut. Hwon lalu menuju Yang Myung.
Shaman Jang menatap langit dan melihat dua matahari. Lalu bulan menutupi salahsatunya. Jansil menangis dan berkata : Orrabuni~
Hwon didekat Yang Myung yang sedang sekarat. Woon juga disana menangis. Yang Myung berkata tidak baik berbaring di lengan Woon. Woon bertanya mengapa? Myung : Hari ini sangat melelahkan, berpura-pura menjadi seorang pemberontak dan itu bukan hal yang menyenangkan. Jika ada sebuah penyesalan, mungkin karena aku tidak melihat Yeom. Hwon menangis melihat kakaknya.

Myung : Mengapa kau menangis? Jangan menangis. Aku baik-baik saja. Yang Myung kemudian memberikan buku itu. Myung : Ini adalah buku yang berisi nama-nama pemberontak. Hwon : Tolong jangan bergerak. Tabib akan segera datang. Bertahanlah. Myung : Ada saat ketika aku membencimu karena memiliki segalanya, sehingga aku benar-benar ingin ada diposisi itu. Tapi temanku dan hubungan kita terlalu berharga untuk diganti dengan posisi raja.
Yang Myung memegang tangan Hwon dan berkata jadilah raja yang baik dan jagalah warga negara serta gadis itu. Aku akan menjagamu dari sana. Yang Myung berkata dalam hatinya : ayah aku akan datang sebagai anakmu, bukan sebagai raja. Kau bisa tertawa sebanyak yang kau inginkan, tapi aku merasa sedih untuk ibuku yang aku tinggalkan. Myung ingat bagaimana ia mengucapkan selamat tinggal pada Yeon Woo kecil dan bertanya apakah Yeon Woo ingin ikut dengannya dan Ia mengatakan ia mampir untuk melihat wajah Yeon Woo. Myung : Sejak aku melihat wajah itu baik-baik saja, sekarang semua selesai.
Yang Myung meninggal. Hwon memegang kakaknya dan terus berteriak-teriak memanggil nama Myung dan memintanya membuka matanya. Hwon : Aku hanya memerintahkan untuk mendapatkan buku nama itu, aku tak pernah memerintahkan kau untuk mati. Tolong buka matamu. Ini perintah, apa kau tidak mematuhinya? Hyung-Nim. Hwon berteriak ke arah langit.
Yeon Woo sedang membaca di dalam tandu. Hong mengetuk dan mengatakan kalau mereka sudah sampai, ia minta Yeon Woo keluar. Yeon Woo bertanya dimana ini? Hong mengatakan raja memerintahkannya membawa Yeon Woo ke sini. Hong mengatakan agar Yeon Woo cepat dan masuk ke dalam karena Yeon Woo pasti lelah dalam perjalanan.
Yeon Woo melewati gerbang dan melihat ibunya ada disana. Ia mulai menangis melihat ibunya dan mencoba memanggil 'ibu'. Ibu yang melihat Yeon Woo memanggilnya 'Yeon Woo'. Ibu : Apakah kamu Yeon Woo? Yeon Woo menangis dan mengangguk. Ibu bertanya lagi Apakah kau benar-benar Yeon Woo? Mereka berdua berpelukan dan menangis. Ibu berkata : Kau masih hidup. Kau benar-benar masih hidup. Ibu melihat wajah puterinya dan bertanya apakah ini mimpi atau kenyataan. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi. Aku tak tahu akan bertemu lagi denganmu.
Ibunya jatuh lemas karena bahagia dan Yeon Woo memeluknya. Yeom datang dan memanggil ibunya dan Yeon Woo memanggilnya "kakak". Yeom melihat adiknya dan berkata ayo kita bawa ibu ke dalam.
Ibu berbaring, ia masih memegang tangan puterinya yang sangat ia rindukan. Yeom meninggalkan mereka berdua. Ibu berkata beberapa waktu yang lalu ia melihat seorang gadis yang mirip Yeon Woo, apapun kejahatannya orang-orang melempar batu padanya. Ketika aku melihatnya hatiku sakit. Yeon Woo berkata mereka bisa berbicara tentang lainnya perlahan-lahan dan minta ibunya beristirahat.

Ibu berkata ia tak mau, bagaimana nanti kalau Yeon Woo menghilang lagi saat ia tidur. Yeon Woo berkata itu tak akan terjadi. Dia tak akan pergi kemanapun tanpa seizin ibunya. Ibu : Aku tak tahu apa yang terjadi. Selama 8 tahun, di tempatmu, putri tinggal disampingku adalah orang yang terlibat dalam kematianmu. Aku tak percaya itu. Yeon Woo : Apa kau dengar dari kakak? Ibu : Aku dengar ia melakukan kejahatan besar. Dalam kandungannya, ada garis keturunan kita. Bagaimana dia bisa melakukan hal seperti itu?
Yeon Woo keluar menemui kakaknya dan memanggilnya. Yeon Woo : Apakah kau tak akan melihatku? Jika kau menyalahkan diri sendiri aku tak punya pilihan selain menyesali bahwa aku masih hidup. Apa kau ingin aku melakukan itu? Yeom berbalik dan mengatakan bahwa ia melakukan kejahatan besar pada Yeon Woo.

Yeon Woo : Bagaimana mungkin kau berfikir kau melakukan kejahatan besar padaku? Kau tak melakukan kesalahan. Yeom mengatakan kalau semua itu karena dia. Yeon Woo berkata jangan mengatakan hal itu dan syukurilah karena aku masih hidup. Yeom memeluk adiknya dan berterima kasih karena Yeon Woo masih hidup. Dan Yeon Woo juga berterima kasih karena kakaknya masih hidup.
Min Hwa sedang dikamarnya melihat pakaian bayinya yang ia buat. Seseorang datang, Min Hwa berfikir itu pembantunya jadi Min Hwa berkata ia sudah bilang tak mau makan bubur atau nasi. Apa kau tak mendengar kata-kataku? Min Hwa mendongak dan melihat Yeon Woo dihadapannya membawa nampan yang berisi bubur. Yeon Woo bertanya mengapa Min Hwa tidak mau makan. 

Min Hwa : Kau fikir aku punya hak untuk makan? Yeon Woo : Jadi, apa kau ingin mati bersama bayi yang ada dalam perutmu? Min Hwa : Apa kau ingin aku mati? Yeon Woo : Tidak, aku ingin kau hidup. Min Hwa : Pembohong. Itu tak akan pernah terjadi. Aku mencoba untuk membunuhmu, bagaimana bisa kau ingin aku hidup. Yeon Woo : Bahkan jika kau mencoba membunuhku, aku tetap hidup sekarang. Aku membencimu dan ingin kau mati, tapi terima kasih kau hidup, ibuku bisa tertawa dan kakakku bisa mendapatkan putera.

Min Hwa berkata beraninya Yeon Woo berkata tulus. Akan lebih baik jika kau berteriak dan menyuruhku mati. Ambil pakaianku jadi aku bisa menyembah dihadapanmu untuk meminta pengampunan. Yeon Woo : Apakah kau butuh pengampunanku? Jika ya, maka aku akan memberimu pengampunan. Demi raja dan kakakku yang merasakan sakit karenamu, ditempatmu, aku akan memohon pengampunan, demi orang yang membayar kejahatanmu, maka aku akan memberimu pengampunan. Tapi tetaplah hidup. Hidup dan mintalah pengampunan dirimu sendiri. Terima hukumanmu. Bukan untuk kakakku dan Raja, tapi untuk dirimu sendiri.

Min Hwa menangis dan ia mengambil sendok. Min Hwa : Untuk hidup, untuk tetap hidup. Terima kasih. Yeon Woo : Tolong biarkan aku mengatakan hal yang sama kembali padamu. Min Hwa menangis dan mulai makan. (Yeon Woo ingin minta pengampunan dirinya sendiri karena kejahatannya, bukan pengampunan dari kakaknya atau Hwon).
Ibu Yang Myung melihat puteranya dengan sedih dan meminta Yang Myung membuka matanya. Ia berkata berhenti bercanda dan buka matamu. Siapa yang berbohong padaku? Tidakkah kau lihat dia tersenyum? Bukankah kau masih hidup? Bangunlah. Jangan bercanda seperti ini. Kau tak boleh melakuakn ini. Ibumu takut. Ibu terus memanggil-manggil nama puteranya dan memintanya bagun.Woon yang sedari tadi disana pun keluar.
Woon berdiri memandangi lagit malam. Bayangan Yang Myung muncul dan mengatakan : Jadi, hari ini sang penjaga Woon lelah. Woon memanggil namanya. Myung : tidakkah kau meridukanku? Woon : meninggalkan kami seperti itu apa kau bahagia? Myung : Ya aku menyukainya. Aku tak perlu tersenyum palsu lagi. Aku juga tak perlu memaksakan diri meminum alkohol lagi, aku tak suka minum. Aku tak menjadi ancaman bagi raja lagi. Lebih dari itu, aku bisa menjaga gadis itu dalam hatiku sebanyak yang aku inginkan. 

Woon : Bisakah aku meminta satu hal? Myung : katakanlah sebanyak yang kau inginkan. Woon : Apakah kau masih menganggapku temanmu? Myung : Teman, teman merupakan sebuah kata yang bagus setiap kali kau mendengarkannya. Woon : Jawab aku. Kau datang sebagai teman? Myung : tentu saja. Dulu sampai sekarang, saat ini dan seterusnya kau adalah temanku.
Para Dayang menangisi Bo Kyung yang sudah meninggal karena gantung diri. Hwon berdiri didekat mayatnya dan menatap Bo Kyung yang matanya masih terbuka. Hwon lalu menutup matanya.
Hwon berjalan keluar dan melihat Yeon Woo ada disana. Yeon Woo berjalan ke arah Hwon. Hwon akhirnya menumpahkan segala kesedihannya dengan menangis dihadapan Yeon Woo dan Yeon Woo memeluknya dengan penuh cinta. Yeon Woo menepuk punggung Hwon.
Hwon mengadakan pertemuan dengan para menteri baru. Ia mengatakan setelah apa yang terjadi seluruh negara berada dalam kekacauan. Banyak hal yang mereka butuhkan untuk menghilangkan kekhawatiran rakyat dan membuat semuanya stabil. Menteri mengatakan mereka akan melakukan itu. 

Hwon mengatakan ia tidak akan melupakan darah yang telah di tumpahkan saat pemberontakan itu. Ia membawa orang yang terlibat dalam konspirasi itu. Orang-orang yang tidak melakukan kesalahan akan dibebaskan dan yang melakukan kejahatan akan dihukum. Ia juga mengatakan mengenai puteri yang melakukan tidakan kejahatan untuk membunuh sang puteri mahkota 8 tahun lalu dan ia akan menjadi budak negara setelah bayinya lahir.

Ia juga memberitahukan sesuatu mengenai Yeom yang dikembalikan ke status semula, mungkin perceraian dengan Min Hwa. Lalu mengenai Shaman Jang yang menggunakan mantera membunuh Yeon Woo dan memerintahkan Shaman Jang untuk membuat ritual kematian.
Shaman Jang pergi ke SeungSucheong dan mengatakan pada shaman lainnya untuk bersiap mengadakan ritual yang diminta Hwon. Ia akan melakukannya sendirian. Jansil mengatakan ia ingin pergi tapi shaman Jang mengatakan pada Jansil agar tinggal saja di Seungsucheong. Ia mengatakan Jansil harus tinggal dan melindungi tempat ini.
Jansil mengatakan ia tak mau melakukannya sendiri. Jansil : Seul unni sudah hilang dan sekarang Wol unni menjadi orang yang sulit untuk ditemui. Dan Orrabuni telah meninggalkan dunia ini. Jika kau tak disini, ibu babtis, Jangan pergi, Jangan membuangku pergi.
Shaman Jang mengadakan ritual di halaman. Ia menari dan suaranya mengatakan semua nama yang meninggal seperti Seul, Nenek, Bo Kyung, Yang Myung - Aku akan membawa kalian bersamaku. Shaman Jang mengatakan sesuatu tentang melepaskan jiwa-jiwa yang buruk dalam hidup mereka. Lalu ia berkata : Langit merangkul harapan. Satu matahari dan satu bulan tersisa. Ia ingin semua orang untuk pergi dan membasuh kesedihan mereka. Aku berharap semua orang bahagia. Dengan kata-katanya yang terakhir, Shaman Jang meninggal dunia. Jansil berlari ke arah shaman Jang yang jatuh dan memanggilnya ibu baptis. Jansil menangis.
Hari pernikahan tiba^^. Raja dan Ratu Yeon Woo sedang berpakaian dikamar masing-masing untuk pernikahan mereka.
Pada malam penyatuan alias malam bulan madu, para pelayan terlalu lama sehingga Hwon menyuruh mereka untuk segera pergi. Seorang wanita berkata Hwon tak boleh melakukan hal-hal tertentu tapi Hwon menyuruh mereka untuk pergi saja^^. Yeon Woo mencoba membuka baju Hwon tapi hwon segera menarik Yeon Woo mendekatinya. Hwon : Dimana kau meletakkan tanganmu? Ratu bahkan belum menyentuh tubuh ini. Hwon mengatakan sesuatu tentang dayang. Para Dayang akhirnya pergi.
Hwon berkata pada Yeon Woo : Semua orang sudah pergi, jadi angkat kepalamu sekarang. Yeon Woo menatap Hwon. Hwon meletakkan tangannya di meja dan mengulurkan tangannya. Yeon Woo meraihnya jadi Hwon menariknya ke arahnya.
Tiba-tiba Hwon menjatuhkan Yeon Woo seperti malam saat Hwon pertama bertemu Wol sebagai jimatnya. Hwon : Siapa kau? katakan padaku. Siapa kau sebenarnya? Yeon Woo menjawab : Aku adalah istri yang mulia, Ibu negara ini dan Ratu Heo Yeon Woo. Hwon tersenyum. Dan....................
Beberapa tahun kemudian. Dua anak kecil sedang bermain. Yeom dan Yeon Woo mengawasi mereka. Yeon Woo memanggilnya kakak, dan Yeom bertanya apakah Yeon Woo punya sesuatu untuk disampaikan. Yeon Woo berkata kalau putri Min Hwa telah membayar kejahatannya dengan menjadi budak dan statusnya telah dilepaskan oleh raja. Dayang Min Hwa yang sudah merawat Min Hwa di sisinya beberapa waktu lalu sudah meninggal. Jika kau minta maaf padaku, kau takkan perlu melakukannya lagi. Yeom : Bukan itu. Yeon Woo berkata lebih dari apapun seorang anak membutuhkan ibunya.
Salah satu anak menangis sehingga Yeon Woo segera turun dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Anak itu berkata 'iya ibu' (Uri Prince!!!).
Ketika Hwon datang pangeran kecil berlari dan memanggilnya ayah. Hwon bertanya apakah pangeran senang karena sepupunya datang bermain dengannya. Pangeran mengatakan ia sennag. Ia bertanya Woon mengajarinya tentang pedang. Hwon berkata : Anak ini. Kau suka pada Woon dari pada ayahmu sendiri? Hwon mengangguk dan meminta Woon membawa pangeran.
Hwon bertanya apakah Yeom dan Yeon Woo bersenang-senang karena mereka sudah lama tak bertemu. Yeon Woo berkata iya. Yeon Woo mengatakan anak mereka kesepian jadi sangat baik melihatnya bersenang-senang dengan sepupunya.

Hwon bertanya kenapa putra Yeom tidak pergi dengan pangeran. Anak itu berkata ia lebih suka membaca buku dari pada pedang (Ehehehehhehe, mirip bapaknya). Hwon berkata : Bagaimana mungkin kau mirip sekali dengan ayahmu? Hwon mengatakan ke Yeom : Bahkan saat usia muda ia terlihat cerdas, dia sepertimu, guru. Yeom : Karena yang saya tahu satu-satunya hanyalah membaca. Hwon mengatakan pangeran mirip Yang Myung, bahkan menyukai Woon. Yeom : Kerabat akan mirip satu sama lain.
Yeom bertanya pada puteranya apakah ia merindukan ibunya. Anaknya bertanya mengapa ayahnya menanyakan itu. Yeom berkata puteranya tampak iri melihat Ratu dan pangeran. apakah ayah salah? Tidak apa-apa. Kau bisa menjawabnya dengan jujur. Jansil lewat dan melihat mereka. Jansil bertanya apakah Yeom adalah kakak laki-laki Ratu. Yeom mengiyakan. Kenapa kau bertanya? Jansil bertanya apakah Yeom mengenal Seul. Yeom bertanya bagaimana Jansil mengenal Seul. Jansil berkata Seul selalu menanyakan hal yang sama. Setiap waktu, dia bertanya : Apakah kau bahagia? Apakah tuan muda bahagia? Dia harus bahagia. Dia mengatakan itu setiap hari. Apakah kau bahagia? Hal ini membuat Yeom sedih.
Hwon sedang membaca dan Yeon Woo menatapnya. Yeon Woo mengucapkan terima kasih karena telah melepaskan Min Hwa dari status budaknya. Hwon berkata itu bukanlah sesuatu yang harus disyukuri. Yeon Woo bertanya apakah Hwon marah karena ia terus meminta Hwon melakukannya setelah ia menolaknya berkali-kali? Hwon berkata ia melepaskan Min Hwa adalah sesuatu yang harus ia lakukan sebagai Raja dan sebagai kakaknya, jadi bagaimana ia bisa memarahi Yeon Woo.

Yeon Woo berkata ia punya hadiah tersembunyi. Hwon bertanya : Hadiah? Hwon bangkit dan berkata ia harus pergi karena ia punya banyak gulungan yang harus dibaca. Yeon Woo bilang Hwon bisa membacanya disini. Hwon mengatakan ia harus membaca gulungan itu dikamarnya. Hwon meminta Yeon Woo beristirahat dengan nyaman dan ia meninggalkan Yeon Woo. Dayang berfikir itu aneh karena Hwon meninggalkan Yeon Woo, bahkan ia tak pernah berfikir itu akan terjaadi sampai Hyung Sun memanggilnya. Mereka mengatakan Hwon dan Yeon Woo tak pernah tidur terpisah. Mereka bertanya-tanya apa Hwon memiliki gadis lain ditempat tersembunyi (wkwkkwkwkkwk, para pengawal ini^^).
Hwon bertanya apakah dia siap dan keluar. Hyung Sun memperkenalkan dirinya dan mengatakan kalau ia adalah pakar gayageum. Dia menunduk pada Hwon.
Hwon berlatih gayageum. Hwon mengatakan tak ada waktu yang tersisa sebelum ulang tahun ratu, jadi ia harus bisa bermain gayageum dengan baik, dan ia minta Hyung Sun mengajarkannya dengan baik. Hyung Sun mengatakan ia akan melakukannya dengan baik. Hwon : aku mempelajari segala sesuatu dengan cepat, sehingga ini tak akan lama. Tapi Hwon malah kesulitan dan mengatakan ada sesuatu yang salah dengan gayageum itu dan minta membawakan gayageum lainnya. Hyung Sun mengatakan ia akan memverifikasinya dan memainkan gayageum dengan baik sehingga Hwon terkesan dan cemburu Hyung Sun bisa melakukannya.
Hyung Sun : Tidak ada yang salah dengan gayageumnya. Hwon bertanya kapan Hyung Sun belajar bermain gayageum. Hyung Sun : Aku tak mempelajarinya dengan khusus, ketika kau sedang belajar, aku memperhatikannya dan mempraktekkannya saat bosan. Hwon : Ketika kau bosan? Berbalik dan berdiri! (Wkwkwkwkwkwkwk, Hyung Sun disetrap lagi sama Hwon karena Hyung Sun lebih pintar main gayageum dari Hwon. Padahal Hwon susah payah mempelajarinya, tapi Hyung Sun bisa hanya dengan mencobanya saat ia bosaan. I Love Them So Much!!!!).
Yeom sedang berjalan dengan puteranya. Yeom berbalik karena merasakan seseorang sedang mengikuti mereka. Dan ternyata orang itu adalah Min Hwa, ia menangis. Min Hwa melihat puteranya dan Yeom, lalu ia berbalik untuk pergi.

Tiba-tiba Yeom dan puteranya sudah berdiri disana. Min Hwa berkata raja sudah melepaskannya dari status budak. Jadi tak ada tempat baginya untuk pergi. Untuk terakhir kalinya, hanya sekali, aku ingin menemuimu. Karena aku sangat merindukanmu. Aku hanya ingin melihat wajahmu dari jauh dan pergi. Putera Min Hwa memanggilnya ibu. Min Hwa berkata ia tak akan datang lagi. Min Hwa minta maaf dan berbalik untuk pergi.
Yeom memeluk Min Hwa dari belakang. Min Hwa : Aku fikir kau tak akan memaafkanku. Yeom : Aku tak akan memaafkanmu. Jika kau membuat dirimu seperti ini, aku tak akan memaafkanmu. Tapi aku akan bahagia sekarang. Demi anak kita. Demi orang yang sudah mati tapi masih menginginkan kebahagiaanku (Seul).
Ia meminta puteranya mendekat, lalu Min Hwa memeluk Puteranya dan menangis bahagia. Mereka bertiga berpelukan.
Hwon berlatih diatas meja seolah-olah ia sedang bermain gayageum, Hong melihatnya dan tersenyum. Hwon bertanya apakah Hong melakukan apa yang ia perintahkan. Hong berkata ia sudah mengirimkan barang ke rumah perawatan seperti keinginan ratu. Hwon berkata kau melakukannya dengan baik. Hwon bertanya bagaimana keadaan rumah sakit. Hong melaporkan tentang apa yang Ratu lakukan. Hong lalu bertanya apa yang Hwon lakukan. Hwon bilang bukan apa-apa (hehehehehehe, latihan gayageum~).
Yeon Woo dipanggil ke gedung bulan perak. Yeon Woo berjalan dan diperintahkan duduk disebuah kursi. Hwon ada disana dengan gayageum. Hwon mengucapkan selamat pada Yeon Woo dan mengatakan ia menyiapkan sebuah penampilan untuk Yeon Woo. Ia berkata ia tidak baik dalam memainkannya tapi ia harap Yeon Woo menikmatinya. Hwon memainkannya cukup baik namun jarinya terluka.
Yeon Woo menuju Hwon dan melihat jari Hwon yang terluka. Yeon Woo bertanya apakah Hwon baik-baik saja? Yeon Woo berkata ada seseorang yang masih memainkan gayageum jadi dia tahu itu palsu (Well, Hwon tidak benar-benar memainkan gayageum, hanya pura -pura, dan suara gayageum asli dimainkan oleh orang lain, siapa??? hehhehe, pasti udah tahu^^).

Yeon Woo melihat kesekeliling untuk melihat siapa yang memainkan dan dari mana asal suara gayageum itu, tapi Hwon memintanya untuk memperhatikannya saja. Hwon : Hanya aku. Apakah kau kecewa kalau hadiahnya tak bagus? Yeon Woo berkata tidak, itu menyenangkan. Hwon : Kau menyiapkan ini agar menyenangkan. Jadi aku akan memberimu satu hal lagi.
Yeon Woo bertanya apakah Hwon akan membuat hujan kelopak bunga dari atap? Hwon mengatakan Hyung Sun terlalu tua untuk memanjat ke atap^^. Lalu Yeon Woo bertanya apakah Hwon akan membuat kembang api di langit. Hwon : Bagaimana aku bisa menghabiskan uang negara untuk mendapatkan hati seorang gadis? Aku akan memberikan sesuatu yang lebih baik.
Hwon mencium Yeon Woo. Sementara itu Hyung Sun masih memainkan gayageumnya dengan serius^^.
 

- TAMAT -


Episode 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 11 - 12 - 13 - 14 - 15 - 16 - 17 - 18 - 19 - 20 Tamat